Gadget adalah suatu alat elektronik yang dirancang untuk membantu manusia dengan fungsi-fungsi tertentu. Contohnya seperti HP, laptop, tablet, dan lain sebagainya. Kita menggunakan gadget setiap hari untuk berbagai keperluan seperti berkomunikasi, mencari informasi, hiburan, belajar dan bahkan untuk bekerja.
Selain itu juga gadget dapat membantu dan memudahkan akses kita untuk mencari makanan dengan cara memesan makanan dari berbagai tempat melalui aplikasi-aplikasi online yang menyediakan makanan cepat saji. Makanan cepat saji seringkali dikonsumsi karena dianggap sebagai makanan yang praktis dan banyak digemari, terutama oleh kalangan anak-anak karena rasanya yang enak.
Gizi adalah zat yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk membantu tumbuh kembang tubuh, khususnya untuk anak-anak. Asupan gizi yang tepat bagi anak membantu menjaga daya tahan tubuh, mendukung perkembangan otot, tulang, dan otak, serta berperan penting dalam pertumbuhan optimal menuju masa dewasa.
Pada masa ini, anak memerlukan asupan nutrisi seimbang setiap hari, termasuk karbohidrat untuk energi, protein untuk pembentukan jaringan, lemak sehat untuk penyerapan vitamin, serta vitamin dan mineral yang mendukung fungsi organ vital. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak dapat memenuhi kebutuhan gizi harian secara lengkap.
Penggunaan gadget dan gizi anak memiliki hubungan yang sangat erat. Penggunaan gadget berlebihan dapat menyebabkan kecanduan serius pada anak yang dapat merusak pola dan nafsu makan anak. Anak-anak seringkali menggunakan gadget untuk bermain game, saat makan, menjelajah sosial media, dan lain sebagainya.
Penggunaan gadget normalnya bermanfaat untuk belajar atau hiburan dalam batas yang wajar. Namun, jika digunakan secara berlebihan, dapat mengganggu kebiasaan sehat, termasuk pola makan.
Dampak jika berlebihan menggunakan gadget meliputi hilangnya kesadaran terhadap waktu makan karena anak lebih fokus pada layar daripada makanan yang dikonsumsinya. Ini dapat menyebabkan anak makan sembarangan, terlalu cepat, atau bahkan melewatkan waktu makan.
Selain itu, anak yang terlalu banyak menggunakan gadget sering memilih makanan cepat saji atau camilan tidak sehat yang mudah dimakan sambil bermain sehingga asupan gizinya menjadi tidak seimbang.
Penggunaan gadget berlebihan juga dapat mengurangi aktivitas fisik, yang penting untuk mendukung metabolisme dan keseimbangan gizi, meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya seperti gangguan tidur dan penurunan kualitas interaksi sosial.
Di media sosial, banyak iklan makanan yang bermunculan tanpa mencantumkan informasi nilai gizi. Akibatnya, anak-anak sering tergiur untuk membeli dan mengkonsumsi makanan tersebut secara sembarangan, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan.
Contoh makanan yang seringkali muncul di konten dan iklan digital seperti permen, cokelat, keripik, makanan cepat saji, minuman bersoda, serta camilan manis lainnya. Makanan tersebut tidak memiliki kandungan gizi seimbang dan biasanya lebih banyak mengandung gula, minyak, dan garam yang berlebih serta bahan tambahan lain yang tidak sehat. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti potensi obesitas, diabetes, masalah gigi, dan penurunan daya tahan tubuh.
Anak yang sering mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang tidak seimbang, terutama makanan tinggi gula dan lemak, cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat. Hal ini dikarenakan camilan yang tinggi kalori dengan nutrisi rendah membuat anak merasa kenyang sementara sehingga mengganggu rasa lapar alami.
Akibatnya, anak lebih jarang merasa lapar untuk makan makanan sehat yang seimbang. Pola makan ini menyebabkan mereka lebih sulit kembali ke makanan yang bergizi karena tubuh mereka sudah terbiasa dengan makanan yang cepat dicerna dan memberikan lonjakan energi sesaat tetapi tidak menyediakan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan.
Selain berdampak pada gizi, penggunaan gadget berlebihan juga mempengaruhi kesehatan anak. Paparan cahaya biru dari layar dapat mengganggu hormon yang mengatur siklus tidur, membuat anak sulit tidur dan pola tidur menjadi tidak teratur. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan sering membuat anak lupa makan sehingga mempengaruhi nafsu makan dan asupan gizi mereka.
Orang tua memiliki peran untuk membantu menyeimbangkan penggunaan gadget untuk mendukung pemenuhan gizi anak. Strategi yang bisa digunakan untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak adalah dengan merekomendasikan kegiatan fisik yang berkaitan dengan gizi seperti menanam sayur dan buah yang memiliki gizi tinggi.
Contohnya anak bisa diajak untuk menanam sayuran seperti bayam, kangkung, brokoli, atau buah-buahan seperti tomat dan stroberi. Kegiatan berkebun ini tidak hanya mengalihkan perhatian anak dari gadget tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya makanan sehat dan proses pertumbuhannya.
Selain itu, dengan menanam sendiri makanan yang kaya gizi, anak-anak akan lebih menghargai makanan sehat yang mereka konsumsi. Mereka juga bisa diajarkan cara memanen dan memasak hasil kebun sendiri, yang kemudian memperkenalkan mereka pada gaya hidup sehat sejak dini. Berkebun juga melibatkan aktivitas fisik yang bermanfaat bagi perkembangan motorik dan kesehatan fisik anak.
Kecanduan anak terhadap gadget dapat merusak gizi anak terutama pada pola tidur dan nafsu makan anak. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan anak cenderung memilih makanan yang tinggi kalori dan rendah nutrisi. Maka dari itu mari kita kurangi penggunaan gadget pada anak dengan memberikan aktivitas fisik, seperti aktivitas penanaman dan pengolahan bahan pangan yang kaya akan nutrisi.