Pola Hidup Modern: Dari Tren Hingga Nutrisi

pola hidup

Gizi adalah pondasi utama kesehatan. Keseimbangan asupan gizi sangat penting bagi kesehatan manusia. Indonesia memiliki warisan kuliner yang beragam dan kekayaan alam yang melimpah. Namun, di tengah melimpahnya pangan yang dimiliki, gizi tetap menjadi salah satu isu krusial yang harus diatasi. Menurut Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), terdapat 21 juta warga Indonesia yang kekurangan gizi. Terdapat banyak tantangan besar yang menghadang untuk memperbaiki gizi di Indonesia. Salah satunya adalah perubahan pola makan modern.

Kemajuan teknologi membuat banyak hal menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi dalam bidang pertanian telah meningkatkan ketersediaan makanan. Namun, kemajuan teknologi yang menjadikan kehidupan sehari-hari serba praktis menyebabkan kepedulian terhadap gizi makanan seringkali diabaikan.

Di tengah kemudahan ini, kita kerap tergoda dengan kepraktisan makanan cepat saji seperti burger, pizza, hot dog, dan sebagainya. Di satu sisi, makanan tersebut memberi kepraktisan dalam waktu. Namun, dibalik gemerlap kemudahan yang ditawarkan, tersembunyi masalah serius terkait asupan gizi yang terabaikan. Kandungan nutrisi dan serat yang rendah, tingginya lemak jenuh dan gula dalam makanan tersebut telah menjadi pemicu meningkatnya masalah kesehatan.

Gaya hidup yang sibuk juga turut mempengaruhi pola makan masyarakat. Banyak orang terjebak dalam rutinitas yang padat sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk memasak. Akibatnya, mereka lebih memilih makanan praktis dan cepat saji dibandingkan memasak. Sebagian besar dari mereka telah paham risiko di balik pola makan tersebut, bahkan mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang makanan sehat. Akan tetapi, mereka rela mengorbankan nutrisi demi kenyamanan dan efisiensi waktu.

Selain cepat dan praktis, makanan cepat saji juga menawarkan harga yang relatif murah. Makanan cepat saji relatif murah dikarenakan bahan bakunya murah dan bermitra dengan pedagang besar. Berbanding terbalik dengan bahan-bahan masakan sehat yang cenderung mahal dan membutuh waktu untuk mengolahnya menjadi sebuah makanan. Hal tersebut menjadi alasan kuat masyarakat memilih makanan cepat saji dibandingkan makanan sehat. Namun, dibalik harga makanan cepat saji yang lebih murah, penting diingat bahwa biaya kesehatan dari mengkonsumsi makanan cepat saji dalam jangka panjang, dapat jauh lebih besar.

Di sisi lain, tren sosial juga turut memberi peran terhadap pola makan masyarakat saat ini. Konsumsi makanan tidak lagi hanya tentang kebutuhan atau selera, melainkan telah menjadi identitas sosial dan gaya hidup bahkan eksperimen kuliner. Di sosial media, makanan telah menjadi bagian dari ajang pamer. Hal itulah yang membuat masyarakat beramai-ramai mengunjungi restoran siap saji untuk sekadar membuat Instastory agar tidak terlihat ketinggalan zaman. Para pelaku usaha pun melakukan 1001 cara untuk membuat inovasi makanan yang menarik demi viral.

Masyarakat yang terjebak pola makan ini akan mengalami risiko kesehatan yang serius. Masalah kesehatan yang banyak menjangkiti masyarakat sekarang diantaranya adalah obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Mirisnya lagi, saat ini obesitas dan diabetes adalah penyakit telah banyak menjangkiti remaja. Hal tersebut disebabkan oleh gaya hidup remaja yang lebih suka makanan cepat saji dibandingkan masakan rumahan.

Dikutip dari hellosehat.com, sebanyak 10,8 persen remaja mengalami obesitas. Tentunya hal tersebut merupakan masalah serius dan harus segera ditangani oleh pemerintah karena remaja adalah generasi yang akan memimpin Indonesia di masa depan. Dampak negatif pola makan ini tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga menjangkiti seluruh masyarakat. Anak-anak dan remaja yang terbiasa mengkonsumsi makanan cepat saji dari usia dini akan membawa kebiasaan tersebut hingga dewasa. Hal ini dapat menciptakan generasi yang rentan terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Pendidikan gizi yang lebih luas dan terintegrasi dalam kurikulum sekolah dapat menjadi salah satu solusi utama. Anak-anak dan remaja perlu diberi pemahaman yang kuat tentang pentingnya memilih makanan sehat dan akibat dari konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan.

Selain itu, untuk menyeimbangkan dampak negatif dari pola makan modern, perlu adanya kesadaran tiap individu. Setiap pilihan makanan yang kita konsumsi, memiliki dampak besar terhadap kesehatan kita. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perubahan besar dalam kebiasaan dan pola pikir masing-masing individu terhadap makanan yang mereka konsumsi.

Setiap pilihan makanan yang kita konsumsi, memiliki dampak besar terhadap kesehatan kita. Salah satu langkah kecil yang dapat kita lakukan untuk mengubah kebiasaan pola modern adalah lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan sehat dan memperhatikan kandungan gizi tiap makanan yang akan kita konsumsi. Hal itu merupakan langkah kecil yang sederhana, tapi dapat membawa ke perubahan besar. Selain itu, revitalisasi kebiasaan memasak di rumah dengan bahan-bahan segar dan alami, juga dapat menjadi kunci untuk mengembalikan keseimbangan nutrisi. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh manfaat kesehatan dan membangun kebiasaan makan yang lebih baik.

Pemerintah dan industri makanan juga memiliki peran penting dalam mengubah kebiasaan pola makan modern masyarakat. Kebijakan yang mendukung aksesibilitas terhadap makanan sehat dan mengurangi ketersediaan makanan cepat saji akan menjadi sebuah langkah penting. Kampanye tentang pentingnya memasak di rumah dengan menggunakan bahan-bahan alami dibandingkan cepat saji juga perlu ditingkatkan. Tren sosial juga dapat diubah melalui edukasi dan promosi yang lebih baik tentang manfaat kesehatan dari pola makan yang seimbang. Inisiatif dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, organisasi non-profit, dan industri makanan, dapat berperan penting dalam mengubah persepsi tentang hubungan antara tren sosial, harga, dan makanan yang dikonsumsi.

Untuk mengubah kebiasaan pola makan sehat bukanlah hal yang mudah. Sebuah perubahan dalam cara kita memandang makanan dan memilihnya diperlukan untuk menghadapi tantangan dari pola makan modern. Perlu diingat bahwa pola makan bukanlah sekadar nutrisi, tetapi juga bagian penting dari gaya hidup secara keseluruhan. Keseimbangan antara makanan bergizi baik dan gaya hidup yang aktif akan membantu masyarakat untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan berinvestasi untuk kesehatan jangka panjang.

“Sehat itu mahal, tetapi lebih baik jaga sejak dini dibandingkan uang habis untuk biaya pengobatan nanti. Yuk, mulai sekarang terapkan pola makan sehat!”

Referensi:

https://kumparan.com/kumparanbisnis/riset-cips-21-juta-orang-indonesia-kurang-gizi-21-6-persen-balita-stunting-20l50VJpLt4

hellosehat.com

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

IYD Challage 2024

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »