Selain merasa kurang nyaman dengan tubuhku, aku juga mendapat ejekan-ejekan dari orang sekitarku terutama beberapa teman. Salah satu ejekan temanku yang membuatku down yaitu saat aku masuk kelas, temanku langsung berujar ‘’Lha, badan mu kok gede banget sih, jelek!” Kejadian tersebut terjadi saat aku menempati kelas 9 di semester akhir. Cemooh tersebut membuatku merasa sakit hati. Serta ada cemooh basa-basi yang membuatku menjadi meratapi tubuhku. Hal itu terjadi saat berada di acara kumpul keluarga , dimana saat itu aku sudah lama tidak bertemu dengan mereka. Saudaraku menyapaku dengan basi basi “ Kamu tambah gendut ya, kan anak perawan harusnya jangan gendut-gendut. Nanti jelek enggak ada yang mau” Ucapnya sambil melihat badanku dari ujung kaki hingga kepala, dengan ekspresi yang mengejek. Basa-basi tersebut diucapkan di depan banyak saudaraku.
Cemooh yang aku dapatkan membuatku semakin kehilangan percaya diri, berpikir negatif akan diri, serta meratapi tubuhku. Mulai dari situ aku berusaha mencari cara-cara bagaimana tubuhku menjadi kurus seperti yang orang inginkan, menjadi lebih sehat, serta bagimana agar aku lebih mencintai diri. Aku mecari cara di internet tentang cara untuk lebih self love. Setelah aku melihat tips-tips di internet, salah satunya dengan berolahraga. Olahraga cardio merupakan olahraga yang tepat untuk aku lakukan seperti lari, senam, dan naik turun tangga minimal 30 menit sehari, serta mengatur pola makan dengan porsi yang lebih sedikit namun tetap bergizi dan mengatur jam makan yang terstruktur. Setelah melihat tentang tips-tips di internet, aku mengubah pola makanku. Kebiasaan mengonsumsi jajanan manis, minum-minuman manis setiap hari, makan di malam hari sebelum tidur, serta keseharianku yang hampir tidak pernah olahraga, aku ubah semua.
Merefleksi dari pola hidupku yang sangat tidak sehat itu, aku mulai mencari cara mencintai diri di internet. Aku perlahan mengganti pola hidupku lebih baik, dan membiasakan olahraga pagi setiap hari. Olahraga yang aku lakukan adalah senam atau naik turun tangga. Dimulai dengan 30 menit olahraga hingga meningkat menjadi 1 jam. Tidak hanya berolahraga saja, aku mengganti pola makan menjadi lebih sehat dengan sangat mengurangi makanan dan minuman manis, mengatur jam pola makan, serta mengurangi porsi makanku.
Mulanya, aku menerapkan pola hidup sehat ini selama kurang lebih 6 bulan. Waktu yang menurutku cukup lama saat menjalani pola hidup tersebut dimulai dengan menahan hal-hal yang aku sukai seperti makan makanaan manis, hingga menjadi terbiasa tidak makan-makanan manis. Rutin berolahraga yang dulunya sangat malas berolahraga. Dari situ, aku mendapatkan dampak yaitu dengan turunnya berat badan menjadi 68 kg. Turunnya BB ku ini membuatku lebih lincah, lebih percaya diri, tidak mudah lelah, serta lebih bangga terhadap diri sendiri. Selain perubahan-perubahan tersebut, perubahan yang paling signifikan adalah badanku menjadi lebih sehat serta lebih bugar.
Awal mengubah pola hidup yang lebih sehat mungkin sangat sulit. Namun dengan berusaha mengubah secara perlahan itu membuat hasil yang nyata dalam hidupku. Terutama saat melihat dampak-dampak nyata yang membuatku menjadi lebih bersemangat untuk melakukannya terus. Salah satu dampak nyata yaitu, lebih sehat. Pola hidup sehat ini merupakan bentuk implementasi self love-ku yang ternyata membawa banyak dampak positif di hidupku. Seperti lebih bangga terhadap tubuhku dan lebih banyak belajar, memahami, serta mengontrol yang dibutuhkan tubuhku. Dari cemooh yang mengiris hatiku dan membuat diriku merasa sangat buruk, membuatku mengetahui hal hal yang perlu kuperbaiki di hidupku.
Dan dengan mendengarkan kisahku, teman-teman bisa turut melakukan aksi-aksi kecil nyata untuk tubuhmu agar kamu lebih mencintai dirimu. Karena pogres sekecil dihidupmu tentu akan berdampak besar untuk kelanjutan hidupmu nanti.