Jukut Goreng : Lalapan Sunda yang Viral

Lalapan bukan sekadar hidangan, melainkan warisan budaya yang kaya dari masyarakat Sunda. Sejak zaman dahulu, orang Sunda telah mengenal dan mengonsumsi lalapan sebagai bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Daun-daunan segar yang tumbuh subur di lingkungan sekitar diolah menjadi lalapan, dinikmati bersama nasi hangat dan sambal pedas, menciptakan perpaduan rasa yang unik dan menyegarkan. Salah satu lalapan yang sedang hangat diperbincangkan yakni jukut goreng. Nama “jukut” dalam bahasa Sunda memang berarti rumput. Namun, jangan salah sangka, jukut goreng bukanlah sembarang rumput. Jukut goreng sebenarnya adalah selada air yang digoreng hingga renyah. Karena bentuknya yang mirip dengan rumput saat digoreng, maka disebutlah jukut goreng.

Selada air, dengan nama ilmiah Nasturtium officinale R. Br., adalah tanaman air tawar yang sering tumbuh liar di tepi sungai atau saluran air. Tumbuhan ini memiliki batang yang lunak dan daun yang berwarna hijau segar. Di Indonesia, selada air dikenal dengan berbagai nama, seperti watercress atau jukut. Selada air termasuk dalam keluarga kubis-kubisan, sehingga memiliki kekerabatan dengan sayuran seperti kubis, sawi, dan brokoli. Untuk mengolah selada air menjadi jukut goreng, cukup cuci bersih selada air, lalu goreng hingga renyah. Tambahkan sedikit garam atau kaldu bubuk untuk menambah cita rasa. Jukut goreng yang renyah dan gurih ini sangat cocok disantap bersama nasi hangat dan sambal.

Sebelum menjadi hidangan populer di berbagai rumah makan, selada air lebih sering dinikmati dalam keadaan mentah. Namun, berkat kreativitas para pelaku kuliner dan kekuatan media sosial, selada air kini hadir dalam bentuk yang lebih menarik, yaitu jukut goreng. Melalui platform digital, hidangan sederhana ini berhasil mencuri perhatian masyarakat luas dan menjadi trend kuliner yang tak lekang oleh waktu. Di tengah maraknya konsumsi sayuran impor, selada air merupakan lalapan yang masih bertahan eksis yang diproduksi 100% secara lokal. Jika dibanding lalapan lain yang harus diimpor benihnya.

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »