Mental Nikotin di Indonesia: 3 Upaya Menangani Kesehatan Mental karena Rokok

Foto dekat seorang wanita yang sedang merokok oleh Mart Production

Mental Nikotin atau yang saya simpulkan sebagai kecanduan ilusi pengurangan stres. Setengah populasi masyarakat mulai merokok karena depresi, sisanya turut merokok tanpa menunjukkan tanda-tanda depresi. Melihat salah satu paragraf tentang depresi dari artikel Action on Smoking and Health mencatat beberapa bukti lain bahwa mulai merokok adalah penyebab utama risiko depresi berat.

Rokok Nggak Cuma Bikin Engap, Kesehatan Mental juga Lenyap

Menjadi salah satu orang yang pernah memiliki mental nikotin selama pasca pandemi Covid-19, saya lebih suka menganggap kebiasaan itu sebagai pelampiasan karena lama mendekam di rumah. Sampai sekarang cemas berlebihan dan niat merokok masih terbayang. Untungnya kondisi tubuh yang gampang tremor dan napas terputus-putus begitu kembali workout, berhasil menangkal keinginan menghisap nikotin. Pada dasarnya, awal mula saya mencoba rokok tidak terlepas dari FOMO (Fear of Missing Out) dan figur beberapa aktor serta aktris di film.

Efek Tingginya Konsumsi Rokok: Kesehatan Mental dan Kognitif dalam SDG

Selain memberi ilusi relaksasi sementara pada kesehatan mental, meningkatnya pembelian dan konsumsi rokok dapat memperlambat pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals). Poin SDG 1 (tidak ada kemiskinan) berdampak buruk pada aspek sosial ekonomi. Saat ini Cukai Hasil Tembakau (CHT) masih didiskusikan karena peningkatan CHT itu semakin mempersulit target Kemenkes yang ingin menurunkan 5,4% jumlah perokok—setidaknya pemakai yang masih di bawah umur 18 tahun. Sementara itu, pendapatan pekerja industri rokok dan petani tembakau terancam.

Mental Nikotin
Mental Nikotin, pexels.com

Pastinya rokok merusak SDG 3, kesehatan masyarakat, yakni gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan kanker. Terutama kesehatan otak sekaligus mental, seperti daya ingat, kemampuan memproses informasi, pengambilan keputusan, serta pemecahan masalah di mana merupakan SDG 4 (Quality Education). Nggak hanya berhenti di sana, poin SDG 13 (Climate Action) di mana penanaman tembakau yang menimbulkan deforestasi serta proses produksinya turut membuang emisi karbon. Kemudian poin SDG 15, Life on Land, menyorot perluasan lahan penghasil uang yang merusak keanekaragaman ekosistem—termasuk puntung rokok.

Penyebab Memiliki Mental Nikotin: Kesehatan Keluarga (Family Health

Kebiasaan mengkonsumsi nikotin tidak datang tanpa ada alasan. Berdasarkan artikel jurnal Family Health dan Smoking Behaviour pada siswa Sekolah Menengah Pertama, orang tua perlu membangun kedekatan emosional dengan anaknya yang beranjak remaja agar terciptanya dukungan kuat, sehingga mampu meningkatkan ketahanan diri remaja. Masih di artikel jurnal yang sama, mencatat hasil kategorisasi variabel penelitian sebesar 71% siswa SMP dengan family health rendah, sedangkan 61% sisanya termasuk ke dalam kategori smoking behavior sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa family health belum maksimal diterapkan.

Kesehatan Mental 280 juta Nyawa Memiskinkan 6 juta Pekerja Industri Rokok

Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) merupakan perjanjian internasional pertama untuk mengendalikan paparan konsumsi rokok—yang belum diakses Indonesia sejak dikeluarkannya FCTC di 2005. Dikarenakan masih banyak pihak kontra, termasuk kenyataan industri rokok adalah penyumbang dana terbesar bagi ekonomi negara. Akan tetapi, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 oleh Kemenkes yang diulas ulang Radio Republik Indonesia (RRI), jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang dan 7,4% berusia 10-18 tahun. Walaupun terdapat Peraturan Pemerintah yang mengatur pembatasan tembakau, yakni PP 28 tahun 2024, selama ketergantungan zat adiktif itu masih ada pada masing-masing individu—begitu juga dengan angka konsumsi rokok.

Penyebab Utama: Ketergantungan Zat Adiktif

Tembakau yang terkandung dalam rokok mampu mengubah cara kerja otak kita. Lebih tepatnya dopamin kuat yang memanipulasi sesaat, sehingga keinginan merokok muncul lagi. Sumber munculnya dopamin pada otak kita dari rokok adalah zat nikotin. Nikotin yang dihisap bisa berefek menenangkan dan meningkatkan adrenalin dalam aliran darah. 

Zat lain tidak berwarna yang membantu dampak signifikan dari Nikotin, Amonia—menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan. Jangan lupa tar yang membuat kuku dan gigi kita menguning, lalu turut terpapar karbon monoksida yang tidak berwarna dan juga tidak berbau. Perlahan karbon monoksida itu merusak kemampuan darah pengangkut oksigen. Ditambah zat-zat lain, seperti Hidrogen Sianida, Benzena, Arsenik, dan lain-lain.

Kesehatan Mental Terganggu Akibat Rokok. pexels.com
Kesehatan Mental Terganggu Akibat Rokok. pexels.com

Upaya Penanganan Kesehatan Mental dan Pencapaian SDG

1. Edukasi di Rumah dan Lembaga Pendidikan Formal

Peran tenaga pengajar adalah menambah wawasan yang tidak bisa diberikan di rumah, tetapi keluarga tetap pihak utama penyedia motivasi dan persepsi kebiasaan positif. Nggak kalah penting bagi sekolah maupun kampus tempat remaja itu belajar untuk berkolaborasi dengan lembaga maupun organisasi yang memberi kesadaran bahaya merokok.

2. Bangun Kesadaran dari Diri Sendiri Dulu

Sebagai generasi yang lebih dulu melalui dinamika teknologi, krisis identitas, dan gangguan kesehatan mental, nggak perlu lagi merasa malu meminta bantuan pada ahli pakar, seperti konsultasi dengan psikolog. Dengan memahami penyebab peralihan atensi dengan merokok, akhirnya kita pun juga dapat membantu generasi penerus agar tidak terjerat kecanduan rokok.

3. Penyediaan Sarana Terapis Mental

Mental Nikotin memandang hidup secara skeptis dengan sudut pandang sinisme akan sikap tetap bertahan dalam ruang lingkup masyarakat nan kompleks. Inisiasi penyediaan fasilitas dan tenaga pendukung untuk masalah kesehatan mental dan lingkungan ini memang harus diperkuat kolaborasi dari pemerintah. Jika nggak ada ketegasan dari hasil diskusi penggunaan akses FCTC maupun kebijakan lainnya, maka target Indonesia Emas pun sulit diwujudkan. 

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »