Hidup Warteg: Capcipcup Menu Anti Boncos Ala Anak Kos Sehat Mental

Kata kunci pertama yang muncul ketika mendengar anak kos pasti tidak jauh dari yang namanya “pas-pasan”. Stereotip ini mewakili kehidupan anak kos di tempat perantauan yang mayoritas mengandalkan kiriman dana sebulan sekali dari keluarga, apalagi ini menjadi suatu berkah tersendiri yang patut dirayakan jika mendapat kiriman tepat waktu.

Sumber: https://www.fimela.com/food/read/4880162/6-tips-memilih-makanan-sehat-di-warteg-yang-wajib-diketahui

Lain lagi ceritanya jika kiriman tersendat. Bertahan hidup ala penduduk primitif menjadi pilihan satu-satunya. Makan nasi campur garam atau kecap atau yang paling parah adalah memasak kembali nasi kering yang berkerak di rice cooker. Padahal apa yang masuk ke dalam tubuh akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental. You are what you eat.

Warteg, Si Malaikat Penolong Anak Kos

Warteg hadir di tengah-tengah keresahan anak kos yang terhimpit biaya hidup. Warteg menghadirkan nuansa sederhana dengan pilihan menu yang beragam. Bukan hanya itu, system dine in atau take away bahkan bon makin mensejahterakan anak kos. Tentu hal ini akan berimbas pada meningkatnya kualitas kesehatan dan mental anak kos.

Harga menu yang ditawarkan warteg dipatok mulai dari Rp 1.000/ item hingga yang paling elit mencapai 10.000/ item. Biasanya harga paling mahal dikhususkan untuk kelompok tinggi protein, seperti ayam atau ikan. Jika diambil sampling jatah bulanan (1 bulan = 30 hari) tiap anak kos adalah Rp 1.000.000, maka jatah per harinya adalah Rp 33.333. Angka ini cukup untuk tiga kali makan makanan sehat.

Tunjuk Menu sesuai Mood mu

Jika Angka Kecukupan Gizi harian untuk laki-laki dan Perempuan dengan usia 19-29 tahun berturut-turut adalah 2725 kkal dan 2250 kkal, maka kombinasi menu makanan di bawah ini bisa menjadi alternatif bagi anak kos yang masih linglung dalam memilih menu.

  1. Nasi Tumis Kangkung Telur
    Satu porsi menu ini menyumbang energi total sebesar 455,79 kkal.


    Kandungan makro dan mikronutrien pada sayur kangkung mampu menekan kecemasan melalui induksi peningkatan brainderived neurotrophic factor (BDNF), gammaaminobutyric acid (GABA), serotonin, dopamin dan norepinefrin. Telur memiliki kandungan vitamin B2, B12, kolin, zat besi, dan triptofan yang berkontribusi untuk mengurangi risiko kecemasan, gejala depresi, dan insomnia. Nutrisi ini juga berguna untuk mengatur suasana hati dan memori individu.

  1. Nasi Tumis Jamur Tempe Orek


    Masih menggunakan nasi sebagai pondasi untuk makanan pokok, kali ini energi total yang disumbang yaitu 477,25 kkal. Cukup tinggi dibandingkan cakupan energi dari menu pertama. Jamur mengandung protein dan serat pangan yang tinggi dengan kadar lemak yang rendah. Jamur juga mengandung antioksidan, seperti ergothioneine yang mampu mencegah penyakit mental, sepertik skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi. Kacang kedelai pada tempe menjadi sumber protein dan vitamin B12 yang mampu menjaga fungsi otak dan kesehatan mental.

  1. Nasi Sop Ayam Goreng


    Sayur sop identik dengan komponen sayur kubis yang mengandung vitamin K yang mampu membantu fungsi mental dan konsentrasi. Tidak hanya kubis, wortel juga ikut andil sebagai sumber beta karoten yang penting untuk kesehatan mata dan tameng dari radikal bebas, serta senyawa luteloin yang mampu melindungsi sel-sel otak dari kerusakan kognitif. Ayam sebagai sumber makanan yang tidak hanya tinggi protein, tetapi juga sumber nutrient seperti vitamin B6, vitamin B12, kolin, selenium, dan niacin yang berperan untuk mengatur suasana hati, tidur dan nafsu makan melalui produksi serotonin. Energi total menu ini paling tinggi, yaitu 527,37 kkal.

Meskipun nasi campur warteg memiliki kandungan energi dengan persentase kurang dari 30% AKG (persentase AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal/hari), tetapi keberadaannya patut dipertimbangkan untuk memenuhi gizi harian saat krisis ekonomi melanda demi mental dan fisik anak kos yang sejahtera.

Referensi :

Alfatih, M., Ali Rofiqoh, F., Anisya Faujia, R., Putri Rahmananda, M., Rahmatunisa, A., Vidian Paquita, E., Olivia, H., Fauziah Ananda, D., Natasya Putri, R., & Paramasetya Firmansyah, F. (2022) Pemanfaatan Jamur Tiram Menjadi Kaldu Jamur Tiram Bubuk sebagaiPengganti MSG di Desa Boto, Wonosari, Klaten. , 296–303.

Suniawati, E. (2021) Analisis Zat Gizi Nasi Campur Warteg yang Sering Dikonsumsi Masyarakat Sekitar Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Yudhistira, S., Nuhriawangsa, A.M.P., & Fanani, M. (2021) Pengaruh Asupan Sayur Kangkung (Ipomea reptans poir.) dan Olahraga Renang Terhadap Intensitas Kecemasan pada Remaja Laki-Laki. Media Gizi Indonesia. 16(3), 287.

Translate »