Makanan memiliki peran penting dalam kehidupan, terutama dalam menjaga keseimbangan gizi dan kesehatan tubuh. Sadarkah Sobat? Bahwa Indonesia memiliki beragam panganan lokal yang kaya akan nutrisi dan mendukung pola makan yang seimbang. Menurut laman Pustaka Setjen Pertanian (2023), pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.
Kekayaan pangan lokal tidak hanya menawarkan variasi rasa yang kaya, tetapi juga sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat. Jenis pangan lokal pun bervariasi, mulai dari sayur, buah, daging, ikan, sampai biji-biji, lho Sobat Remaja! Pangan lokal berperan penting dalam menjaga keberlanjutan pangan dan mendukung kesehatan masyarakat.
Mengapa Pangan Lokal Penting?
- Menjaga keanekaragaman hayati, dengan memilih pangan lokal, kita turut melestarikan berbagai jenis tanaman pangan yang mungkin terancam punah jika tidak dilestarikan, lho, Sobat!
- Kaya nutrisi, panganan lokal seringkali kaya nutrisi dibanding makanan yang saat ini kita temui. Dengan mengkonsumsi pangan lokal, kita mendapatkan manfaat kesehatan langsung dari alam sekitar!
- Mendukung kesehatan lingkungan, pangan lokal biasanya diproduksi secara organik, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kita dapat mengurangi emisi karbon karena diproduksi di wilayah setempat (Ragam Info, 2024).
- Ketahanan pangan, dengan memanfaatkan pangan lokal, kita dapat meningkatkan kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan akan produk impor. Dari segi harga pun relatif lebih murah dan stabil, karena dapat dengan mudah diaskes masyarakat setempat.
- Melestarikan budaya, pangan lokal berkaitan erat dengan budaya dan tradisi suatu daerah. Misalnya, papeda dari sagu di Papua dan Maluku, papeda bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari upacara adat. Papeda sangat terkait dengan kisah penjelmaan manusia (Reza, 2024). Dengan terus mengonsumsi pangan lokal, kita turut melestarikan warisan budaya kuliner yang turun-temurun.
Panganan Lokal dan Keseimbangan Gizi
Indonesia terkenal dengan kekayaan pangan lokalnya dari Sabang sampai Merauke, masing-masing daerah memiliki makanan khas yang tidak hanya enak tapi juga bergizi. Beberapa pangan lokal dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Berikut MinRise beri contoh berbagai jenis pangan lokal dari berbagai daerah ya Sobat!
- Jagung: Jagung termasuk pangan lokal jenis biji-bijian. Di beberapa daerah Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur, jagung merupakan makanan pokok. Jagung kaya akan karbohidrat, serat, vitamin B, dan mineral, sehingga cocok digunakan sebagai pengganti nasi. Satu porsi nasi setara dengan 3 buah jagung. Jagung dapat diolah menjadi nasi jagung, bubur jagung, tepung jagung, jagung manis, bahan dasar sayur, dan camilan.
- Pisang: Tahukah Sobat? Pisang merupakan salah satu jenis buah yang sangat mudah dan cocok tumbuh di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Pisang juga menjadi buah yang baik untuk kesehatan jantung dan pencernaan karena kaya akan nutrisi. Pisang memiliki sumber karbohidrat, serat, vitamin B6, vitamin C, serta kalium yang tinggi. Pisang juga sangat serbaguna dan dapat diolah menjadi berbagai makanan yang lezat, seperti; pisang goreng, kolak pisang, nagasari, pisang epe, sale pisang, pisang rai, dan pisang coklat.
- Sorgum: Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki banyak varian sorgum. Umumnya sorgum dapat tumbuh subur di daerah kering dan panas (Azalia, 2021). Biji-bijian ini memiliki berbagai jenis warna mulai dari coklat, kuning, merah, hingga hitam. Masyarakat biasanya mengolah sorgum menjadi bubur, sereal, atau popgum (alias popcorn sorgum). Sumber protein sorgum lebih tinggi dibanding biji-bijian lain, selain itu sorgum juga kaya akan serat, vitamin B, mineral, dan tentunya bebas gluten.
- Oncom: Bahan pangan tradisional khas Bandung, Jawa Barat, terbuat dari ampas kedelai atau kacang tanah, yang terbentuk melalui proses fermentasi (Nurul, 2022). Oncom memiliki tekstur padat dan berserat, dengan rasa sedikit gurih dan khas. Bukan hanya itu, oncom kaya akan protein nabati, vitamin B, dan mineral, sehingga baik untuk tubuh. Olahan makanannya pun bervariasi, mulai dari digoreng, tumis, dan kreasi lainnya.
- Daging Ayam: Salah satu sumber protein hewani yang paling populer di Indonesia. Daging ayam kaya akan protein yang penting untuk fungsi tubuh secara keseluruhan, lemak, vitamin B3 dan B6, mineral, serta rendah kalori. Daging ayam dapat diolah dengan berbagai cara, seperti; dipanggang, di rebus, digoreng, dan dimasak dengan bumbu rempah.
- Daun Kelor: Sebelum populernya tumbuhan ini di berbagai daerah, masyarakat Nusa Tenggara Timur lebih dulu mengonsumsi daun kelor sebagai asupan guna memperbaiki dan mencegah permasalahan stunting (Azalia, 2021). Daun kelor tinggi antioksidan, vitamin C, dan banyak mengandung potasium melebihi pisang. Biasanya daun kelor diolah menjadi sayur bobor, sayur bening, atau sebagai salah satu bahan urap.
- Ikan Cara: Jenis ikan yang sangat berlimpah di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Keberadaan ikan ini sudah menjadi bagian dari masyarakat selama berpuluh-puluh tahun (Farih, 2024). Ikan cara kaya akan protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3. Masyarakat Manggarai biasanya mengolah ikan ini dengan berbagai macam masakan seperti; saung lomak ikan cara, tumis kangkung ikan cara, dan tumis ikan cara asin.
- Ikan Gabus: ikan gabus memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibanding ikan lainnya, terlebih lagi kandungan proteinnya (Zulfa, 2024). Ikan ini kaya akan nutrisi yang penting bagi tubuh seperti; lemak, kalori, protein, karbohidrat, vitamin A, B1, B2, dan B3, serta mineral. Biasanya ikan ini dengan berbagai jenis masakan, mulai dari goreng, bakar, asem-asem, dan dengan berbagai bumbu rempah lainnya.
Tantangan Pemanfaatan Pangan Lokal
Meskipun pangan lokal memiliki banyak unggulan, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat, terutama Sobat Remaja lebih memilih produk pangan cepat saji yang lebih modern. Padahal, pangan lokal sering kali lebih sehat dan lebih terjangkau. Hal tersebut karena akses untuk mendapatkan produk cepat saji juga lebih mudah dan dipromosikan secara luas. Sehingga, pangan lokal kurang mendapat perhatian.
Adanya arus modernisasi dan perubahan gaya hidup membuat kita semua lebih memilih mengonsumsi makanan cepat saji dibandingkan pangan lokal yang membutuhkan proses pengolahan lebih tradisional. Sehingga, Sobat Remaja cenderung abai untuk lebih memilih pangan lokal. Beberapa jenis pangan lokal juga mengalami ketidakstabilan produksi karena kondisi lahan yang berubah, perubahan iklim, serta metode pertanian yang masih tradisional.
Apa yang bisa dilakukan Sobat Remaja?
Sobat Remaja dapat memberikan kontribusi dengan mengajak teman atau keluarga untuk mengenal bahan lokal di pasar. Sobat Remaja juga bisa, lho, ikut mencoba resep sederhana dan berkreasi dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti sayur, ikan, atau biji-bijian yang dijual di pasaran.
Selain mengenal, dengan berbelanja Sobat sudah ikut mendukung perekonomian lokal. Atau jika Sobat Remaja tertarik, bisa menanam sendiri pangan lokal di rumah. Jangan lupa untuk membagikan cerita seru belajar pangan lokal ke lingkungan sekitar ya Sobat! Karena dengan begitu, Sobat Remaja sudah ikut mempromosikan pangan lokal agar semakin dikenal masyarakat.
Dengan aksi nyata seperti itu, harapannya pangan lokal bisa mendapatkan tempat yang besar di hati masyarakat dan menjadi pondasi dalam menciptakan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan. Bagaimana Sobat Remaja? Tertarik untuk mencobanya? Mari refleksikan bersama!
Referensi:
Ahmad, N.A. (2021). Mengenal Oncom: Sejarah, Kandungan Gizi, Cara Membuat, hingga Manfaatnya untuk Tubuh. [online] Orami.co.id. Available at: https://www.orami.co.id/magazine/oncom [Accessed 22 Oct. 2024].
Aristy Dila (2023). Ikan Lele: Karakteristik, Nutrisi, dan Manfaatnya untuk Kesehatan | Sewa Rumah, Apartemen, Kost Coliving | Sewa Hunian Jangka Panjang. [online] Rukita. Available at: https://www.rukita.co/stories/ikan-lele [Accessed 22 Oct. 2024].
Azalia Amadea (2021). Ragam Pangan Lokal NTT, Keunikan Kuliner Khas dari Indonesia Timur. [online] kumparan. Available at: https://kumparan.com/kumparanfood/ragam-pangan-lokal-ntt-keunikan-kuliner-khas-dari-indonesia-timur-1wOVPmzrvps/full [Accessed 22 Oct. 2024].
Azza, Z. (2024). 11 Manfaat Ikan Gabus bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui. [online] Hello Sehat. Available at: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-ikan-gabus/ [Accessed 23 Oct. 2024].
Fanani, F. (2024). Ikan Cara Manggarai, Keunikan dan Macam Olahan Kuliner yang Khas NTT – Mawatu. [online] Mawatu. Available at: https://mawatu.co.id/blog/ikan-cara-manggarai-keunikan-dan-macam-olahan-kuliner-yang-khas-ntt/ [Accessed 22 Oct. 2024].
Kementrian Pertanian (2023). Info Teknologi: Mengenal Kreasi Pangan Lokal Ala Milenial. [online] Pertanian.go.id. Available at: https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/info-literasi/info-teknologi-mengenal-kreasi-pangan-lokal-ala-milenial [Accessed 17 Oct. 2024].
Ragam Info (2024). 7 Alasan Mengapa Sumber Pangan Lokal Perlu Diandalkan. [online] kumparan. Available at: https://kumparan.com/ragam-info/7-alasan-mengapa-sumber-pangan-lokal-perlu-diandalkan-23Budgb40IX/full [Accessed 17 Oct. 2024].
Reza, A. (2024). Mengintip Potensi Pangan Lokal dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia. [online] Good News From Indonesia. Available at: https://www.goodnewsfromindonesia.id/infographic/mengintip-potensi-pangan-lokal-dalam-mewujudkan-ketahanan-pangan-di-indonesia [Accessed 17 Oct. 2024].