Dari data yang di unggah Kementerian Kesehatan Indonesia di laman websitenya pada tanggal 25 Januari 2023, mengungkapkan bahwa pada tahNun 2022 prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.
Namun, dalam sebuah forum Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa target stunting Indonesia harus menyentuh angka 14% atau di bawahnya pada tahun 2024. Beliau juga mengungkapkan bahwa angka 14% ini bukanlah hal yang sulit asalkan kita bisa mengonsolidasikan semuanya dan jangan sampai keliru cara pemberian gizi.
Selain atas dasar pernyataan tersebut, alasan kemanusiaan juga mempengaruhi kita sebagai generasi muda untuk bisa mengambil bagian dalam menuntaskan permasalahan stunting ini.
Setelah melakukan survei ke beberapa sekolah di Kabupaten Jember, mayoritas mereka tidak pernah memberikan edukasi terkait gizi di lingkungan sekolahnya, padahal ada beberapa anak didiknya yang sedang dalam kondisi stunting, terutama di sekolah-sekolah plosok.
Padahal ketika saya dan rekan saya merealisasikan salah satu program dari Rise Foundation, yaitu Youth Nutriative di 5 sekolah Kabupaten Jember dengan cara memberikan edukasi gizi kepada siswa serta melakukan advokasi kepada para pemangku kebijakan, hal tersebut disambut sangat baik oleh semua warga sekolah, mereka sangat tertarik ketika ada program ini, dan terdapat salah seorang di antara mereka juga mengungkapkan bahwa kegiatan edukasi gizi ini belum pernah dilaksanakan di sekolahnya.
Setelah beberapa minggu dari implementasi kegiatan, kami mengunjungi kembali sekolah tersebut guna memantau atau melakukan survei apakah ada perubahan yang terjadi setelah dilakukannya kegiatan Health Heroes at School.
Di luar ekspektasi kami, banyak sekali perubahan positif yang telah terjadi, seperti kantin serta koperasi sekolahnya lebih sehat, berkurangnya sampah makanan yang tidak mempunyai logo pilihan lebih sehat, dan kami juga sempat mewawancarai beberapa peserta kegiatan Health Heroes at School mereka mengungkapkan bahwa kualitas hidup mereka lebih baik lagi karena mereka mampu mengetahui makanan yang sehat dan tidak sehat, cara membaca dan menghitung label pangan, serta berbagai hal positif lainnya yang terkait dengan gizi, label pangan dan hak remaja yang berkaitan dengan label makanan.
Tak hanya itu, mereka juga sudah mengedukasi keluarga serta orang terdekatnya agar lebih memilih makanan yang memiliki logo pilihan sehat, mampu membaca serta menghitung nilai gizi di setiap label pangan, serta menjelaskan terkait isi piringku.
Dari penjelasan beberapa fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak sekali hal positif yang terjadi ketika edukasi terkait gizi ini diterapkan di lingkungan sekolah. Namun, dampak positif ini akan lebih besar lagi ketika Pendidikan Gizi ini disertakan dalam Kurikulum Sekolah.
Selain mampu mempermudah dalam memperoleh target 14% yang telah dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, dengan ditetapkannya Pendidikan Gizi di Kurikulum Sekolah sedini mungkin mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang kesehatan pangan, mencegah terjadinya berbagai penyakit, dan mampu menurunkan angka obesitas juga.
Oleh karena itu, besar harapan kami sebagai perwakilan dari Remaja Indonesia yang dipercayai menjadi agent of change serta memiliki kepedulian terkait gizi Indonesia terutama pada anak, agar para pemangku dapat mempertimbangkan terkait dengan disertakannnya Pendidikan Gizi di Kurikulum Sekolah.
REFERENSI
1. Nadia Tarmizi, Siti. “Prevalensi stunting di Indonesia turun ke 21,6% dari 24,4 %”. kemkes.go.id, 23 Januari 2023, https://www.kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244
2. Astasari. “Menkes Mengajak Masyarakat dalam Penurunan Stunting”. ayosehat.kemkes.go.id, 13 Oktober 2022, https://ayosehat.kemkes.go.id/menkes-mengajak-masyarakat-dalam-penurunan-stunting
3. Kus Anna, Lusia. “Edukasi Pencegahan Stunting melalui Lembaga Pendidikan”. health.kompas.com, 20 Oktober 2022, https://health.kompas.com/read/2022/10/20/192326368/edukasi-pencegahan-stunting-melalui-lembaga-pendidikan#google_vignette
4. Sukarelawati, Endang. “UNICEF: Perkuat pendidikan kesehatan dan gizi di sekolah”. antaranews.com, 27 Oktober 2022, https://www.antaranews.com/berita/3206173/unicef-perkuat-pendidikan-kesehatan-dan-gizi-di-sekolah