Meski Hari Gizi Nasional telah dirayakan sejak 1960-an, hingga sekarang Indonesia masih mencatatkan data jumlah anak kekurangan gizi yang tinggi. Dilansir dari data UNICEF, ada lebih dari dua juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari tujuh juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting 2020.
Apa itu gizi buruk? gizi buruk atau yang seringkali ditemukan dalam istilah malnutrisi. Merupakan kondisi dimana asupan makan seseorang tidak sesuai dengan nutrisi yang semestinya diperlukan. Tentu kondisi ini harus segera ditangani, jika tidak segera ditangani maka generasi penerus bangsa Indonesia menjadi generasi
Tahukah kalian bahwa stunting itu akibat dari gizi buruk? Banyak orang yang meremehkan gizi pada anak yang berakibat anak mengalami pertumbuhan lambat bahkan mengalami stunting atau pendeknya badan. Selain stunting, terdapat beberapa akibat buruk dari kurangnya gizi yaitu dapat menimbulkan underweight atau kurangnya berat badan, imunitas berkurang.
Disini kita akan membahas bersama-sama tentang gizi buruk di masyarakat yang mulai menyebar akibat kurangnya pengetahuan tentang pentingnya gizi sejak dini. Mengapa sih gizi itu penting? karena jika kita kekurangan gizi maka akan menyebabkan berbagai dampak bagi generasi penerus bangsa Indonesia.
Salah satu akibat dari gizi buruk yaitu stunting. Apa sih itu stunting? stunting atau kekurangan tinggi badan adalah salah satu dampak buruk dari kekurangan gizi. Meskipun terkadang masyarakat beranggapan bahwa anak yang memiliki tinggi badan kurang akibat dari genetik keluarganya, memang terkadang ada yang disebabkan oleh genetik dan tak sedikit pula disebabkan gizi buruk sejak dikandungan.
Statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta merupakan anak usia dini, Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024.
Penyebab stunting
• Kurangnya asupan gizi saat sedang. mengandung, seperti sayur-sayuran yang cukup, buah-buahan yang cukup, vitamin yang sesuai dengan kebutuhan
• Retardasi pertumbuhan intrauterine
• Stress saat mengandung
• Sering terkena infeksi saat mengandung
Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi dari genetiknya.
Gejala stunting
• Anak berbadan pendek dari teman-temannya
• Proposi tubuh terlihat normal tapi anak terlihat lebih muda
• Pertumbuhan tulang lambat
Mencegah stunting
Diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, mencegah Stunting tentu dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai. Jadi bisa mulai dari perbaiki pola hidup seperti makan sayur-sayuran yang baik untuk perkembangan anak seperti brokoli, bayam, sawi hijau yang mengandung sumber folat (vitamin B9) dan asam folat. Keduanya sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Selain sayur-sayuran ibu hamil juga harus makan buah-buahan seperti Alpukat yang kaya akan folat, vitamin K, vitamin E, serat, juga mineral dan kalim. Selain itu, alpukat juga unik karena banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Karena itulah alpukat sangat baik dikonsumsi ibu hamil.
Cara mencegah stunting saat mengandung
Pertumbuhan janin merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan beragam faktor. Hal utama yang dibutuhkan untuk mendukung proses ini adalah ketersediaan energi dan zat gizi. Karena energi dan zat gizi dapat mempengaruhi perkembangan janin, tanpa zat gizi dan energi yang mencukupi maka yang terjadi adalah janin tidak dapat berkembang dengan baik.
Untuk memastikan gizi dan energi yang cukup, ibu hamil bisa mengikuti cara berikut.
• Jumlah kalori: ibu hamil membutuhkan tambahan kalori minimal 35 kkal/kg/hari
• Jadwal makan yang teratur
• Asupan gizi dari buah, sayur atau daging
• selalu konsisten cek janin ke dokter
Selain stunting dampak lain dari gizi buruk adalah underweight atau berat badan kurang. Underweight dapat diartikan sebagai berat badan rendah akibat gizi kurang. Underweight adalah kegagalan bayi untuk mencapai berat badan ideal, yang kemudian juga bisa mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, sesuai usianya, dalam jangka waktu tertentu. Gangguan ini bisa disebabkan karena bayi kekurangan energi dan zat-zat gizi yang dibutuhkan.
Beberapa faktor penyebab underweight
• Kurangnya asupan makanan yang sesuai. Kurang asupan makan yang tidak sesuai dapat mempengaruhi berat badan pada anak.
• Penyerapan gizi yang adekuat. Setiap tubuh memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Beberapa orang memiliki kecenderungan metabolisme tubuh lebih cepat dibandingkan dengan orang lain, disertai dengan proses absorbsi yang tidak maksima
• Gaya hidup.
Selain stunting dan Underweight, terdapat kurangnya imunitas tubuh pada anak sehingga anak sangat rentan terkena penyakit. Imunitas sendiri adalah sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh dari penyakit tertentu. Jika kita mengalami gizi buruk maka imunitas kita akan menurun dan mudah terjangkit penyakit sehingga kita harus memastikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh, selain penuhi asupan gizi, kita juga dapat berolahraga untuk melatih otot serta fisik yang berakibat baik pada tubuh.
Ciri-ciri imun lemah
• Kelelahan terus-menerus. Rasa lelah setelah bermain atau melakukan aktivitas sepanjang hari merupakan hal yang normal. Akan tetapi, jika rasa lelah tak kunjung mereda bahkan setelah beristirahat, maka kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala imun tubuh menurun.
• Rentan mengalami batuk pilek. Terkena batuk pilek dua atau tiga kali dalam setahun adalah kondisi yang cukup wajar. Biasanya, sistem kekebalan tubuh membutuhkan waktu untuk melawan infeksi selama 7–10 hari hingga tubuh kembali pulih. Namun, jika terlalu sering terserang batuk pilek dengan waktu pemulihan lebih dari 10 hari, maka hal tersebut bisa menjadi gejala imun lemah.
Indonesia itu kaya dengan alam dan hasil lautnya. Jadi sebisa mungkin kita memanfaatkan hasil alam dan laut untuk memperbaiki gizi yang buruk pada anak-anak serta ibu hamil. Ibu hamil itu sangat sensitif dan bisa berdampak pada janin yang dikandungnya sehingga kita harus memakan makanan yang sesuai dengan tubuh kita. Mulai dari sayur hijau yakni brokoli, bayam, Sawi hijau, Terong hijau, Kol, Kelor, serta dari buah-buahan yang kaya dengan vitamin seperti Alpukat, Apel, Pisang, Anggur, Melon, Semangka, Selain buah-buahan atau sayuran kita juga perlu mengonsumsi protein dari hewan yakni Daging sapi, Daging ayam atau Ikan.
Terkadang orang ada yang menginginkan gizi yang seimbang tapi ekonomi kurang, maka kita bisa memanfaatkan hasil kebun sendiri atau alam yang ada di sekitar kita, jika kita menginginkan asupan protein dari hewan kita bisa memanfaatkan hewan laut dan bisa dengan cara memancing.
Maka mari kita mulai memperbaiki asupan makanan dan sering mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein yang cukup, vitamin sesuai, karbohidrat serta rutin berolahraga.