Pesantren Melek Gizi, Pahlawan Sehat Masa Depan

pesantren melek gizi

Health Heroes – Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam dengan sistem asrama seringkali mengalami stigma buruk di tengah masyarakat umum. Tak jarang banyak yang mengatakan bahwa di pesantren para santri hidup dalam lingkungan yang kurang modern, kurang sehat hingga kalimat sejenisnya. Padahal saat ini sudah banyak pesantren yang mulai berkembang dan sangat melek soal kebersihan hingga kesehatan. Berbicara soal sehat sudah jelas perintahnya dalam hadist yang menyebutkan soal kebersihan sebagian dari iman. Namun berbicara soal kesehatan, pesantren saat ini tidak hanya berpedoman pada anjuran dari WHO, Menteri Kesehatan, maupun ahli gizi, tapi juga berpegang pada nasehat kitab suci

“ Wahai manusia ! makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi” (QS. Al Baqarah 2:168). 

Sebagai generasi muda penerus pesantren, saya turut berkomitmen untuk menciptakan menu makanan bergizi bagi para santri. Pesantren kami, Pondok Pesantren Rohmatul Umam terletak di ujung selatan kota Yogyakarta yang berjarak 5 Km dari Pantai Parangtritis. Secara geografis berada di Desa Tegalsari, Donotirto, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Lingkungan kami cukup dekat dengan zona subur pertanian, kesyukuran ini kami manfaatkan dengan mengolah makanan terbaik setiap hari untuk dikonsumsi oleh para santri. Di usia pertumbuhan mayoritas santri gizi yang baik dan seimbang sangat diperlukan untuk menunjang ketahanan tubuh hingga kualitas belajar santri. Sebab jadwal padat harian, hingga materi yang dibebankan lebih banyak dari sekolah pada umumnya. Pemberian gizi dalam kadar seimbang adalah solusi utama memenuhi kebutuhan gizi adik – adik santri. Karna fenomena tersebut membuat tanah air kita Indonesia harus menghadapi beban gizi ganda atau double burden malnutrition yaitu kurang gizi dan overnutrisi (Hananditas & Tampubolon, 2015).

Seperti soal dalil makan makanan yang baik (sehat dan bergizi), Al – Qur’an juga berfirman soal keseimbangan dalam Surat Al – A’raf 31

“Makan dan Minumlah dan janganlah berlebihan”.

Berdasarkan cerita kehidupan kuno, kita juga mendengar sistem satu telur dibagi lima atau makanan yang lebih banyak direbus. Menurut sejarah gizi, hal ini menjadi faktor orang yang lahir beberapa tahun lebih awal dari kita memiliki daya tahan tubuh dan pertumbuhan yang lebih baik dari generasi yang baru lahir saat ini. 

Penggunaan air oxy sebagai air minum utama adalah langkah awal kami memenuhi gizi para santri, kandungan oksigen dalam air yang telah diproses melalui sistem pengolahan digadang – gadang sangat baik diminum setiap hari. Karna berdasarkan penelitian mampu membantu pemulihan tubuh lebih cepat saat sedang capek atau bekerja keras. Langkah inovatif selanjutnya adalah pembuatan kreasi menu sehat dan bergizi selama satu minggu dengan identifikasi nilai gizi yang seimbang dengan budget minimalis karna di pesantren kami harus belajar untuk hidup sederhana. Berikut beberapa menu andalan yang bergizi dan murah yang bisa diterapkan di Pesantren :

1. Pecel, makanan sehat favorit ini mengandung 243 kkal kalori, 31,72 g karbohidrat, 12 kkal protein, kalsium 267 mg, 12, 53 g lemak, fosfor 333 mg dan zat besi 3, 54 mg. 

2. Sup Ayam per 100 g mengandung 36 kcal kalori, 1,2 g lemak, 143 mg natrium, 105 mg kalium, 3,5 g karbohidrat, 2,5 g protein serta mengandung vitamin B6, C, D, B12 dan kalsium 3 mg. 

3. Capcay sayur, mengandung energy 97 kkal, 5, 80 g protein, 6, 30 lemak dan 4, 20 karbohidrat. 

4. Sayur Bayam per 100 g mengandung 23 kcal kalori, lemak 0,4 g, natrium 79 mg, kalium 558 mg, karbohidrat 3,6 g, gula 0,4 g, kalsium 99 mg dan mengandung vitamin C, B6, B12, dan D. 

5. Tumis Labu Siam mengandung kalori 39 kkal, karbohidrat 9 g, protein 2 g, serat 4 g atau 145 % dapat memenuhi kebutuhan harian, Vitamin C, B9 dan K. 

Selain mengandung kandungan gizi seimbang pemilihan sayuran yang diolah di pesantren juga memiliki mutu yang baik. Kami menaruh perhatian besar untuk membeli sayuran non pestisida langsung dari para petani lokal yang berasal dari wilayah Bantul yaitu Panjangrejo dan Sanden. Sesekali kami juga membeli sayuran dari olahan pertanian tradisional di Kalibawang, Kulon Progo sebuah kecamatan di pegunungan Yogyakarta. Disana kami juga tak jarang membeli buah – buahan sebagai tambahan camilan para santri seperti ketela, pisang, nangka hingga semangka. Buah – buahan ini hanya direbus bahkan sudah masak di pohonnya, jadi minim pengolahan dan kaya akan gizi baik untuk para santri. Ketela rebus mampu menambah energi, sumber serat, pengatur gula darah dan sebagai anti oksidan terbaik untuk tubuh (Amalia, 2023). Pisang sendiri sudah jelas manfaatnya sebagai pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit untuk tekanan darah yang lebih stabil (Suryana, 2018). Sedangkan nangka sebagai pahlawan tubuh dalam mencegah kanker maupun penyakit kardiovaskular dan semangka sebagai sumber utama vitamin C pengganti jeruk yang harganya lumayan lebih mahal. 

Selain buah–buahan, kami juga memberi santri makan lauk pauk sehat yang mudah ditemukan di sekitar kita seperti tempe yang mengandung protein nabati, mineral, magnesium, kalsium dan fosfor yang bagus untuk kesehatan gigi juga tulang. Tahu juga jadi lauk utama yang paling sehat karna bebas kolestrol dan mampu mengoptimalkan fungsi otak. Lauk tambahan lainnya adalah ikan laut, pindang, udang, hingga lele. Lauk berikut dipilih karna kaya protein, menurut para ahli dapat meningkatkan kesehatan mental, jantung, otak bahkan mencegah anemia sejak dini. Lagi–lagi faktor geografis sangat menguntungkan kami, lokasi yang dekat pantai membuat kami bisa membeli ikan dengan harga relative murah. Upaya menu penuh gizi yang sudah kami lakukan sejak tahun 2018 ini terbukti mampu meningkatkan daya fikir dan ketahanan tubuh para santri secara keseluruhan. Santri menjadi lebih bugar, sehat dan memiliki daya fikir yang cepat bahkan bertahan lama. Biasanya santri hanya bisa fokus beberapa menit, kini efisiensi pembelajaran jauh lebih lama. Peningkatan jumlah hafalan pada santri tahfidz juga menjadi dampai baik dari pemilihan menu makanan yang tepat. Program ini juga diikuti dengan data penurunan jumlah santri yang sakit selama satu tahun.

Ternyata menjadi Pesantren melek gizi adalah faktor penting peningkatan kegiatan pembelajaran terbaik, karna peningkatan individu dimulai dari meningkatnya kesehatan pada tubuh santri. Sejak saat itu, kami terus berupaya memberikan nutrisi terbaik dan melakukan evaluasi demi meningkatkan daya tahan tubuh hinga kecerdasan para santri melalui menu sehat yang murah meriah. Pesantren melek gizi juga bisa menjadi pahlawan kesehatan generasi unggul penerus masa depan.

Referensi

Amalia, N. (2023). Beberapa tanaman sumber karbohidrat pengganti nasi. Elementa Agro Lestari.

AUSTIEN, W., Yosephin, B., Kamsiah, K., Nur, E., & Meriwati, M. (2016). ‘Perbedaan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja Laki-Laki dan Perempuan di SMAN 6 Kota Bengkulu Tahun 2016′ (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Bengkulu).

Hanandita, W., & Tampubolon, G. (2015). The double burden of malnutrition in Indonesia: Social determinants and geographical variations. SSM-Population Health, 1, 16–25. https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2015.10.002

Suryana, D. (2018). Manfaat buah: Manfaat Buah-buahan. Dayat Suryana Independent.

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

IYD Challage 2024

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »