Nutrisi di dalam santan
Santan adalah bahan masakan yang cukup populer di Indonesia. Hidangan yang mengandung santan biasanya terasa lebih gurih dan kental, misalnya opor atau rendang. Di balik rasanya yang nikmat, santan juga menyimpan berbagai kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Santan telah dipercaya sebagai bahan masakan yang memiliki manfaat bagi tubuh sejak zaman dahulu kala.
Ini karena kandungan beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang ada di dalam setiap 100 gram (g) santan.
Manfaat santan bagi kesehatan
Ada banyak khasiat yang bisa kita dapatkan dari santan, mulai dari kesehatan jantung hingga berat badan yang ideal.
Berikut adalah beberapa manfaat yang terkandung di dalam santan:
- Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Beberapa anggapan menyebutkan bahwa santan tidak baik untuk jantung karena kadar lemaknya yang tinggi serta beresiko meningkatkan kolesterol.
Menurut sebuah studi dari jurnal Nutrition and Metabolism Research, santan justru efektif menjaga kadar kolesterol baik atau HDL di dalam darah.
Artinya, konsumsi santan yang cukup bisa membantu kita terhindar dari risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk stroke.
Namun, harus diperhatikan untuk tidak mengonsumsi santan dalam jumlah yang terlalu banyak.
- Memelihara fungsi otak
Bila Anda ingin mengoptimalkan fungsi otak, Anda bisa mendapatkan manfaat tersebut dengan mengonsumsi santan.
Santan terdiri dari asam lemak rantai-sedang sehingga mudah diserap oleh hati dan diubah menjadi keton.
Keton dibutuhkan sebagai energi yang penting untuk otak. Selain itu, keton bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki masalah ingatan, seperti penyakit Alzheimer.
- Manfaat santan untuk mencegah kangker
Khasiat lain yang bisa di dapatkan dari mengonsumsi santan adalah membantu mencegah kanker. Hal ini berkat kandungan asam laurat yang ada di dalam kelapa parut.
Sebuah studi dari Cell Death Discovery meneliti efek asam laurat pada minyak kelapa terhadap pertumbuhan sel kanker payudara. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa asam laurat bisa membantu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker pada pengidap kanker payudara.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Santan juga dapat memberikan manfaat berupa peningkatan sistem kekebalan tubuh karena banyak mengandung antioksidan. Bahkan, menurut sebuah penelitian dari Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, kandungan antioksidan pada santan lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi dan susu kambing.
Setelah menyimak penjelasan dari data diatas, kita mengetahui bahwa santan memiliki sifat kebermanfaatan bagi kesehatan jika dikonsumsi dan di olah dengan baik. Namun, apakah santan tidak memiliki efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak teratur?. Yok, kita simak penjelasan lanjutannya dibawah ini.
Efek mengonsumsi makanan bersantan berlebihan
Kuliner Indonesia tidak sedikit mengandung bahan santan, seperti opor ayam dan sambel goreng hati, yang menjadi ciri khas Hari Raya Lebaran. Mengutip Medical News Today, santan sebenarnya mengandung bahan makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh.
Manfaat dari santan bisa tidak berlaku jika santan dikonsumsi secara berlebihan pada taraf tertentu.
Berikut efek samping makan makanan bersantan berlebihan:
1. Lemak Jenuh Melimpah
Mengutip Stylecraze, santan memiliki lemak jenuh yang melimpah dan merupakan salah satu efek yang paling mengkhawatirkan. Lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol tinggi dalam tubuh kita. Kemudian, dapat meningkatkan tingkat lipoprotein yang dapat merugikan kesehatan dalam jangka waktu panjang.
2. Menyebabkan Kegemukan
Mengutip Stylecraze, dengan kandungan lemak jenuh dan kalori yang tinggi, santan dapat memicu kegemukan. Selain itu, santan dapat membuat tubuh menyerap gula berlebihan, sehingga juga menyebabkan kegemukan. Mengkonsumsi santan berlebihan dalam pola makan harian dapat menyebabkan penambahan berat badan.
3. Menyebabkan Kolesterol Tinggi
Mengutip Stylecraze, santan mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga mengkonsuminya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular.
4. Gangguan Jantung
Ketika santan mentah dimasak dalam suhu tinggi yang terlalu lama atau dilakukan pemanasan yang berulang maka menyebabkan santan mengalami pemadatan dan peningkatan jumlah lemak, lalu perlahan namun pasti berubah menjadi lemak jahat atau Lower Density Lipopokers/ LD. Bahaya makanan bersantan dapat menyebabkan penumpukan lemak trans dalam tubuh yang berpotensi besar mengiritasi jantung kemudian Memblokir aliran darah arteri jantung dan menyebabkan timbunan lemak di area katub jantung.
5. Keropos Tulang
Santan yang dikonsumsi setiap hari dalam takaran yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan pembentukan tulang. Santan hasil kelapa yang telah diparut adalah mengandung kolesterol sebanyak 100 mg per 100 gr dan apabila santan dipanaskan dalam jangka waktu yang terlalu lama maka akan ada peningkatan kolesterol didalamnya yang apabila masuk dalam tubuh dapat merusak tulang dan menghambat kepadatan tulang sehingga memicu kondisi dinding lapisan tulang menjadi mudah retak dan keropos.
6. Asam Lambung Naik
Ketika perut dalam keadaan kosong misalnya pada saat menjalankan ibadah puasa, Maka ketika sedang berbuka hendaknya hindari makanan yang bersantan dan mulailah dengan minuman yang manis terlebih dahulu. Perut yang kosong tetapi sudah dimasuki santan dapat mempersulit lambung mencerna makanan lain sehingga akan timbul rasa nyeri pada lambung dan memicu peningkatan asam lambung secara tiba-tiba.
Berapa banyak makanan bersantan boleh dikonsumsi?
Sebenarnya tidak ada batasan berapa banyak makanan bersantan yang baik dikonsumsi dalam satu hari. Namun menurut situs American Heart Association, batas kalori dari lemak jenuh yang boleh dikonsumsi sekitar 6 persen dari kalori total.
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, santan kaya akan lemak jenuh sehingga perlu dibatasi sesuai anjuran yang diberikan.
Sebagai perkiraan, kita sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman mengandung santan hingga satu cangkir dalam sehari. Lebih dari itu, asupan lemak jenuh akan melampaui batas yang dianjurkan dalam sehari. Selain porsinya, sebenarnya ada cara sehat untuk mendapatkan santan, yakni diminum secara langsung.
Untuk Anda yang sehat, sesekali mengonsumsi makanan bersantan boleh-boleh saja. Namun ingat, jangan terlalu sering atau mengonsumsinya dalam porsi yang banyak. Sementara untuk pengidap penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan penyakit jantung, makanan yang tinggi lemak jenuh menjadi pantangan sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi.
REFERENSI
1. Pradita Sicca, Shintaloka. “5 efek makan makanan bersantan berlebihan”. health.kompas.com, 18 April 2022, https://health.kompas.com/read/2022/04/18/113000968/5-efek-makan-makanan-bersantan-berlebihan?page=all#page2
2. Na’imah, Shylma. “Tak Hanya Lezat, Berikut 5 Manfaat Kesehatan dari Santan”. hellosehat.com, 07 September 2023, https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-santan/
3. Medically. “10 Bahaya Makanan Bersantan Bagi Kesehatan Tubuh”. halosehat.com, https://halosehat.com/makanan/makanan-berbahaya/bahaya-makanan-bersantan
4. Puji, Aprinda. “Berapa Banyak Makanan Bersantan yang Aman Dikonsumsi?”. hellosehat.com, 07 September 2023, https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/bahaya-santan-makanan-bersantan/