Anti Tumbang dengan Gizi Seimbang
“Orang yang mengabaikan kesehatan dirinya adalah orang yang menyimpan masalah untuk masa depannya.”
Tau gak sih, berdasarkan fakta status gizi anak-anak Indonesia sangat memprihatinkan loh, masih banyak anak yang mengalami kurang gizi, mengalami efisiensi vitamin D bertubuh pendek dan kurus, serta menderita anemia. Berdasarkan data Riskesdas 2018 prevalensi anemia pada remaja adalah 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan gizi yang kurang serta aktivitas fisik yang kurang. Dikenalnya resiko tersebut adalah kematian ibu saat melahirkan, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR), serta Penyakit tidak menular (PTM) lainnya. Oleh karena itu, pemberdayaan gizi pada remaja merupakan hal yang perlu diperhatikan. Banyak remaja kerap kali menyepelekan makanan yang mereka konsumsi. Dengan memperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh guna mengetahui hal yang mengganggu aktivitas dan produktif dari remaja.
Gizi berhubungan dengan makanan dan minuman sehari-hari yang dikonsumsi dan dipilih dengan baik yang akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya apabila makanan tidak dipilih dengan baik maka tubuh akan mengalami kekurangan zat gizi tertentu. Status gizi yang baik dan optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang diperlukan secara efisien sehingga pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu sangat penting untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi. Selain itu faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang adalah tingkat pengetahuan. Seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai gizi akan berpengaruh terhadap perilaku dan sikap dalam memilih makanan yang memenuhi angka kecukupan gizi. Sedangkan kurangnya pengetahuan tentang makanan yang mempunyai gizi baik akan menyebabkan terpilihnya makanan yang salah dan rendahnya gizi yang tekandung dalam makanan tersebut dan akan menyebabkan status gizi anak tersebut menjadi buruk dan kurang.
Pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi terpenuhinya pembacaan label pangan. Membiasakan membaca label pangan sebelum membeli produk pangan kemasan merupakan salah satu aplikasi perilaku gizi seimbang. Kesadaran konsumen dalam membaca label pangan dan kemampuan masyarakat untuk memahami isi label pangan masih sangat rendah. Survei yang dilakukan oleh Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) pada tahun 2007 menyebutkan bahwa hanya sebesar 6,7% konsumen di Indonesia yang memperhatikan kelayakan label pangan suatu produk.
Melalui kegiatan Health Heroes on The Village ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman remaja dan masyarakat sekitar secara merata agar pemahaman terkait gizi dan label makanan sehat. Bentuk kegiatan yang dilakukan terdiri dari:
1. Talkshow “Anti Tumbang dengan Gizi Seimbang”
Memberikan edukasi kepada masyarakat umum terkait gizi seimbang dan cara membaca label kemasan. Narasumber talkshow terdiri dari dr. Aristanto Prambudi selaku dokter umum RS Kota Pasuruan, Ibu Sumartik, S.Pd selaku TPK Kelurahan Pagesangan dan Perwakilan dari Fasilitator Pahlawan Kesehatan Jawa Timur. Talkshow dilakukan secara interaktif sehingga peserta talkshow tidak bersifat pasif. Dalam talkshow ini dijelaskan terkait pedoman gizi seimbang dan label kemasan makanan.
2. Bagi-Bagi Paket Piring Sehat
Dalam kegiatan ini, kami membagikan paket piring sehat secara door to door kepada masyarakat kurang mampu dan beresiko stunting. Paket piring sehat yang dibagikan berpedoman pada “Isi Piringku” sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman secara langsung dan nyata bentuk dari gizi seimbang dalam satu piring.
Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat. Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan Health Heroes on The Village yang dilaksanakan di salah satu Kelurahan Terpencil di Kota Surabaya. Besar harapan mereka kegiatan positif seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga pemahaman terkait gizi dan label makanan akan terus meningkat khususnya dikalangan remaja.
Menjaga kesehatan adalah investasi jangka panjang. Banyaknya makanan yang beredar dilingkungan masyarakat tidak dapat kita hentikan tetapi diri kita sendirilah yang dapat mengendalikan dan berhenti mengonsumsi makanan yang tidak sehat tersebut. Cintai dirimu sendiri salah satunya dengan memastikan makanan yang kita konsumsi adalah makanan yang sehat. Mari jaga kesehatan kita agar masa depan kita lebih terjaga.
REFERENSI
1.https://www.halodoc.com/artikel/jumlah-kebutuhan-zat-gizi-yang-dibutuhkan-oleh-tubuh-manusia
2.https://hellosehat.com/nutrisi/gizi-seimbang/