Lebih Dekat dengan Cyberbullying: Dampak dan Cara Mengatasinya

Dampak cyberbullying dan cara mengatasinya

Masih ingatkan Sobat tentang artikel cyberbullying beberapa waktu lalu? Nah, kali ini MinRise akan membahas lebih dalam mengenai dampak cyberbullying dan cara menghadapinya. Yuk, kita telusuri bersama!

Seperti yang kita ketahui, masifnya penggunaan media sosial dan teknologi internet bak uang koin yang memiliki dua sisi. Dilihat dari sisi positifnya, keberadaan media sosial telah memudahkan kita untuk mencari berbagai informasi dan terhubung satu sama lain dengan banyak orang di dunia maya. 

Namun, keterjangkauan dan kecepatan pergerakan di media sosial ini juga berpotensi membawa dampak negatif, salah satunya adalah cyberbullying. Cyberbullying dapat membawa dampak yang sangat serius, bahkan lebih luas dan sulit dikendalikan dibandingkan dengan bullying secara langsung. Kira-kira kenapa ya hal ini bisa terjadi? 

Sekat di Antara Cyberbullying dan Bullying Tradisional

Cyberbullying, jika kita artikan secara harfiah, merupakan bentuk bullying di dunia maya. Bullying tradisional sendiri terjadi melalui tindakan agresif seperti bullying fisik, verbal, dan psikologis secara langsung atau face to face antara pelaku dan korban bullying. Sedangkan pada cyberbullying, bentuk bullying ini terjadi pada media digital. 

Seorang Psikolog Pendidikan, Asriana Kibtiyah, menyatakan bahwa pada beberapa aspek, cyberbullying ini dapat lebih berbahaya daripada bullying tradisional. Hal ini antara lain didukung dengan karakteristik internet yang memberikan akses tanpa batas waktu dan tempat sehingga pelaku cyberbullying dapat menjangkau korbannya di mana saja dan kapan saja. Akibatnya, korban atau bahkan orang sekitar korban sulit untuk memprediksi atau mengantisipasi tindakan ini. 

Selain itu, teknologi memungkinkan penyebaran pesan atau konten negatif dalam hitungan detik dan meninggalkan jejak digital sehingga membuat dampaknya lebih luas dan berpotensi dilihat oleh banyak orang. Hal ini dapat memperbesar efek psikologis pada korban, yang merasa semakin terpojok karena lingkungan digital yang seharusnya aman malah menjadi tidak nyaman.

Dampak Cyberbullying 

Cyberbullying memiliki dampak negatif yang dapat mengganggu kesejahteraan hidup remaja sebagai korban. Dampak tersebut dapat berupa dampak mental, dampak emosional, dampak fisik, dan juga dampak sosial. Berikut merupakan penjelasannya:

  • Dampak mental. 

Cyberbullying dapat memberikan tekanan mental yang berat pada korban, seperti misalnya kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan secara berlebihan. Perasaan ini dapat muncul dari ketakutan bahwa tindakan cyberbullying yang menimpanya dapat memburuk atau terulang kembali. 

Dampak mental sebagai dampak cyberbullying
Sumber: Freepik

Selain itu, kekhawatiran akan penilaian atau pandangan orang lain juga sering kali menghantui korban, terutama remaja, sehingga membuat mereka merasa tidak aman dan cemas dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam tingkatan yang lebih parah, cyberbullying juga dapat memicu depresi atau korban mungkin bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri sebagai akibat dari tekanan mental yang tidak tertahankan. Duh, ngeri, ya, Sobat!

  • Dampak emosional.

Kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa disukai merupakan salah satu dampak emosional yang dapat dirasakan oleh remaja akibat cyberbullying. Remaja yang awalnya ceria dan produktif dapat berubah menjadi pribadi yang murung, sensitif, dan juga mudah tersinggung.

Emosi negatif seperti marah atau bahkan dendam juga dapat muncul, terutama keinginan untuk membalas pelaku atau menyalurkan dendam mereka pada orang lain. Remaja yang menjadi korban cyberbullying pun dapat merasa insecure atau kehilangan rasa percaya diri untuk melakukan sesuatu. 

  • Dampak fisik.
Dampak fisik sebagai dampak cyberbullying
Sumber: Freepik

Ketika seseorang mengalami cyberbullying, hal ini dapat memicu korbannya menjadi sulit tidur karena overthinking tentang intimidasi yang dialami. Rasa stres  berat pun juga dapat memicu gangguan fisik yang lain, mulai dari kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, maag, hingga sakit kepala. 

  • Dampak sosial.

Remaja yang menjadi korban cyberbullying sering kali merasa terisolasi dan enggan berinteraksi dengan orang lain baik secara online maupun offline. Bullying yang mereka dapatkan membuat mereka merasa tidak berharga sehingga mereka cenderung menarik diri dari pergaulan dan menghindari interaksi sosial. 

Perasaan takut berinteraksi ini tentu dapat menghambat perkembangan sosial remaja dan membuat mereka merasa terasingkan. Korban bisa saja kehilangan harga diri, meragukan diri sendiri, dan merasa bahwa mereka tidak lagi layak menjadi bagian dari lingkungan sosialnya. 

Waduh, ternyata dampak cyberbullying ini sangat serius, ya, Sobat! Dampak negatif di atas tentu mengingatkan kita akan pentingnya tindakan preventif dan penanganan bagi korban cyberbullying agar mereka dapat pulih secara mental, emosional, fisik, dan juga sosial. 

Cara Menghadapi Cyberbullying

Berikut merupakan langkah-langkah yang dapat Sobat lakukan apabila mengalami cyberbullying

  • Jangan Membalas atau Merespons

Meskipun panik, takut, ataupun merasakan berbagai emosi negatif lainnya, usahakan Sobat jangan membalas ataupun merespons pesan cyberbullying yang masuk. Sebisa mungkin jangan menunjukkan bahwa tindakan pelaku berdampak, sebab respons dari korban cyberbullying dapat memicu pelaku untuk melanjutkan aksinya 

  • Kumpulkan bukti, blokir, dan laporkan pelaku

Karena bersifat digital, ambil tangkapan layar atau simpan bukti dari setiap pesan, komentar, atau postingan yang menunjukkan cyberbullying. Bukti ini dapat berguna jika Sobat memutuskan untuk melaporkan pelaku.

Sobat juga dapat memblokir kontak pelaku untuk membatasi akses pelaku ke akun Sobat. Jangan ragu untuk melaporkan tindakan pelaku sesuai dengan panduan platform media sosial. Jika situasi semakin parah atau berpotensi membahayakan, Sobat juga dapat meneruskan laporan ke pihak berwenang. 

Beberapa layanan online untuk melaporkan cyberbullying yang dapat Sobat kunjungi antara lain adalah aduankonten.id dari Kominfo dan patrolisiber.id dari Kepolisian Republik Indonesia. 

  • Jangan Takut untuk Menonaktifkan Sementara Media Sosial

Untuk menghindari perasaan terintimidasi atau stres secara terus menerus, Sobat juga dapat mengambil jeda dengan menonaktifkan media sosial untuk sementara waktu. Cobalah untuk beristirahat dan menenangkan pikiran dengan kegiatan yang rileks. 

  • Ceritakan kepada Orang Terpercaya

Jangan malu juga untuk menceritakan pengalaman Sobat kepada teman, keluarga, atau pihak lain yang Sobat percaya. Dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu meringankan perasaan negatif yang Sobat rasakan.

  • Pertimbangkan Konseling atau Bantuan Profesional 

Ketika Sobat merasa cyberbullying ini berdampak pada kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor, psikolog, atau terapis. Mereka bisa membantu Sobat mengelola stres dan emosi yang muncul.

Setelah memahami dampak negatif yang ditimbulkan dari cyberbullying, sekarang tentunya kita semakin sadar bahwa cyberbullying ini adalah ancaman di dunia maya yang tidak bisa dianggap remeh. Menghadapi cyberbullying memang tidak mudah, tetapi langkah-langkah di atas bisa membantu melindungi diri dan menjaga kesehatan mental di tengah serangan online yang tidak menyenangkan.

Selain itu, penting sekali bagi kita untuk menghadirkan ekosistem digital yang positif. Salah satunya adalah untuk berhati-hati dalam bermedia sosial agar kita tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang berkaitan dengan cyberbullying

Bersikaplah bijak sebelum mengunggah, mengomentari, dan mengirimkan konten apapun untuk menjaga dunia maya dari serangan cyberbullying. Yuk, Sobat, kita sama-sama menjaga lingkungan digital yang suportif!

Referensi: 

Alodokter. (2022). Ketahui Dampak Cyberbullying dan Cara Mengatasinya. Alodokter.com. https://www.alodokter.com/seputar-cyberbullying-yang-penting-untuk-diketahui

Abdurrahman, S. (2024). Waspada, Cyberbullying Lebih Berbahaya karena Sulit Terdeteksi Orang Sekitar. NU. https://www.nu.or.id/nasional/waspada-cyber-bullying-lebih-berbahaya-karena-sulit-terdeteksi-orang-sekitar-rXMYC

Desmiarti. (n.d). Dampak Psikologis bagi Korban Cyberbullying “Luka yang Tak Terlihat. Yankes Kemenkes. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2788/dampak-psikologis-bagi-korban-cyberbullying-luka-yang-tak-terlihat

Ni’mah, S. A. (2023, July). Pengaruh Cyberbullying pada Kesehatan Mental Remaja. In Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) (Vol. 3, pp. 329-338).

MADJID, N. M., Rakinaung, N. E., & Lumowa, F. (2018). EKSPLORASI PERSEPSI BULLYING PADA REMAJA SISWA DI SMK NEGERI 1 KOTA MANADO (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE).

UNICEF. (n.d). Cyberbullying: Apa itu dan Bagaimana Menghentikannya?. UNICEF. https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu-cyberbullying

 

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »