Perempuan Berhak Aman di Internet! Yuk Simak Tips Mengamankan Data Pribadi

Gambar berisi perempuan sedang memasang password pada ponselnya, mengilustrasikan upaya perlindungan data pribadi.

Perempuan dan kelompok minoritas gender memiliki kerentanan berlebih untuk menghadapi risiko keamanan digital. Di samping itu, mereka juga lekat dengan kejahatan siber tertentu yang menyasar identitas gender dan seksualitasnya, seperti pelecehan seksual online, stalking atau penguntitan, hingga revenge porn.

Melihat kondisi internet yang menjadi pusat berbagai jenis kejahatan digital, serta kebijakan perlindungan data pribadi yang belum berpihak pada perempuan, inisiatif melindungi data pribadi secara mandiri tampaknya menjadi hal paling realistis yang bisa dilakukan untuk bisa berinternet dengan aman.

Nah, melindungi diri dari berbagai risiko tersebut tidak harus dilakukan dengan cara berhenti bermain internet, menghapus akun media sosial, apalagi melepaskan diri dari aktivitas di ruang siber. Sobat bisa lho, melakukan aktivitas digital dengan bebas tanpa kehilangan hak-hak untuk berinternet dengan aman dan tenang.

Merangkum panduan yang diakses via Security Women dan Privacy Journal, berikut ini adalah beberapa tips seputar strategi keamanan digital yang kiranya bisa Sobat terapkan, sebagai seorang perempuan maupun minoritas gender (lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer) untuk bisa terlindungi dan berselancar di ruang siber. Apa sajakah itu?

Pahami Data-Data Pribadi yang Harus Dijaga

Ancaman risiko keamanan digital, seringkali bermula dari kebocoran data pribadi. Pelecehan seksual online misalnya, kasus tersebut dimulai ketika pelaku memiliki akses terhadap data-data pribadi berupa foto dan video korbannya. Berikut adalah data-data pribadi yang jangan sampai tersebar di internet dan hanya boleh dibagikan kepada orang terpercaya.

Identitas Pribadi Nama lengkap, nama semasa kecil, nama alias, nama orang tua, tempat dan tanggal lahir.

 

Nomor Identitas Pribadi NIK, NPWP, SIM, nomor paspor, plat nomor kendaraan, nomor kartu anggota rumah sakit, rekening bank, dan nomor kartu kredit.

 

Kontak Personal Alamat rumah, alamat email, nomor ponsel, nomor telepon rumah.

 

Data Biometrik. Tanda tangan, sidik jari, dan scan retina mata.

 

Informasi Aset Teknologi Alamat Internet Protocol (IP address) atau alamat Media Access Control (MAC address).

 

Foto dan Video Pribadi Segala konten visual tentang diri, termasuk selfie, video, dan gambar lain yang bersifat pribadi atau sensitif.

 

Lokasi Data posisi real time, riwayat perjalanan, dan data tempat yang sering dikunjungi.

 

Jejak Digital Riwayat chat dan pesan singkat, postingan terdahulu di media sosial, history penelusuran di browser.

 

Langkah Mengamankan Data-data Pribadi

Setelah mengetahui data-data pribadi apa saja yang harus dilindungi, Sobat bisa melakukan upaya untuk mengamankannya. Nah, Sobat bisa menerapkan salah satu atau sebagian dari tps-tips berikut ini.

1. Manajemen Password.

Kata sandi adalah lapisan keamanan pertama di dalam keamanan digital. Karena itu, usahakan Sobat membuat password yang kuat untuk melindungi akun pribadi. Kata sandi yang kuat umumnya menggunakan kombinasi antara huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Selain itu, Sobat juga bisa menggunakan lebih dari satu password untuk akun yang berbeda-beda. Perlu diingat pula, sebisa mungkin untuk tidak membiarkan kata sandi tersimpan pada browser atau aplikasi.

2. Tambahkan Lapisan Keamanan.

Di samping menggunakan password, Sobat juga bisa menambahkan verifikasi dua faktor (Two-Factor Authentication/2FA) sebagai lapisan keamanan ekstra. Selain itu, Sobat juga bisa memanfaatkan fitur keamanan lainnya seperti pin, sensor sidik jari, dan antivirus. Sebisa mungkin Sobat menggunakan fitur bawaan yang disediakan, alih-alih mengunduh aplikasi pihak ketiga.

3. Hindari Sembarang Mengakses Tautan atau Lampiran.

Tautan yang tersebar di email, lampiran yang dibagikan di WhatsApp, atau iklan di situs web berita, semuanya tidak menutup kemungkinan menyimpan ancaman pencurian data pribadi, seperti malware, ransomware, dan phising. Karena itu, jangan sembarangan mengkliknya ya Sobat!

4. Gunakan Koneksi yang Aman.

Pencurian data pribadi juga bisa menyusup melalui jaringan internet. Hal ini biasanya terjadi ketika Sobat mengakses jaringan internet yang sifatnya publik. Karena itu, jangan lupa berpikir dua kali sebelum mengakses Wi-Fi yang berada di tempat umum. Atau, Sobat juga bisa tetap menggunakan jaringan internet publik, namun dengan menggunakan VPN sebagai keamanan.

5. Periksa Izin Aplikasi.

Disadari ataupun tidak, beberapa aplikasi yang Sobat gunakan memiliki izin untuk mengakses data-data pribadi di ponsel. Nah, Sobat perlu menyadari, bahwa beberapa akses data tersebut bisa jadi tidak relevan atau bahkan berbahaya. Misalnya, aplikasi ringan layaknya catatan, atau kalkulator tidak seharusnya meminta akses data-data penting, seperti lokasi, audio, kamera, kontak, atau media.

Jika hal ini terjadi, jangan ragu untuk mematikan izinnya, atau jika memungkinkan menghapus aplikasi. Atau, Sobat juga bisa memberikan izin secara terbatas. Misal, terkait dengan izin lokasi, Sobat bisa memilih “while using” alih-alih “always”, agar data lokasi Sobat terakses hanya ketika aplikasi digunakan. Hal ini bisa diterapkan pada sistem operasi Android maupun iOS.

6. Perbarui Aplikasi dan Sistem Operasi.

Kebocoran data tidak jarang terjadi karena usia aplikasi dan sistem operasi yang sudah usang. Aplikasi dan sistem operasi yang sudah lama tidak diperbarui biasanya memiliki keamanan yang lebih rentan, sebab pelaku pencurian data pun terus memperbarui pula pemrograman pencurian data mereka.

7. Kelola Privasi Media Sosial.

Hampir semua aplikasi dan situs web memungkinkan penggunanya untuk mengatur privasi, utamanya yang berbasis media sosial. Sobat bisa memaksimalkan layanan tersebut untuk misalnya mencegah orang asing bisa melihat profil, mengirim pesan, atau berinteraksi dengan postingan Sobat.

8. Bagikan Foto dan Video dengan Aman.

Foto dan video adalah salah satu bentuk data pribadi yang cukup rentan. Sebab, berkas multimedia biasanya menyimpan data-data penting seperti lokasi dan waktu saat foto atau video diambil, nama dan jenis perangkat yang digunakan, bahkan terkadang pengaturan dan nomor seri kamera. Informasi ini disebut sebagai data EXIF. Karena itu, sebelum membagikan foto dan video kepada orang lain, Sobat boleh lho menghapus data EXIF tersebut.

9. Hapus Jejak Digital.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah rajin-rajin meluangkan waktu untuk menghapus jejak digital. Sobat bisa mulai dengan menghapus history penelusuran di browser, mengarsipkan postingan foto atau video lama di media sosial, sampai menghapus riwayat chat di aplikasi, serta jejak-jejak digital lainnya yang mungkin bisa dilacak dan berpotensi disalahgunakan.

10. Pantau Keamanan Akun.

Seiring dengan upaya pencurian data yang semakin rumit, tidak menutup kemungkinan aksi kejahatan digital berlangsung secara diam-diam tanpa disadari. Karena itu, jangan lupa untuk selalu mengawasi akun Sobat secara berkala. Hal ini dapat dilakukan dengan mengecek kebocoran data.

Sobat bisa memanfaatkan situs web pengecek kebocoran data. Salah satu yang mudah dan bebas diakses adalah PeriksaData.com. Setelah masuk ke halaman situs web tersebut, Sobat bisa langsung memasukkan alamat email, dan akan segera mendapatkan informasi apakah alamat email tersebut pernah mengalami kebocoran atau tidak. Jika pernah, situs web PeriksaData juga akan menampilkan keterangan bagaimana kebocoran tersebut terjadi, kapan, dan melalui platform apa.

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Data Pribadi Terlanjur Bocor?

Lantas, apa yang bisa dilakukan ketika Sobat terlanjur mengalami kebocoran data pribadi? Tak perlu takut! Biasanya pelaku membutuhkan waktu sebelum bisa menggunakan data-data pribadi Sobat untuk melakukan kejahatan digital berbasis gender dan seksual. Pada waktu tersebut, Sobat bisa sesegera mungkin melakukan pengamanan data. Berikut adalah tipsnya.

1. Segera Ubah Kata Sandi.

Ketika terjadi sebuah kebocoran data pribadi, kata sandi adalah informasi yang paling utama dicari oleh pelaku. Karena itu, segera hapus kata sandi Sobat dan menggantinya dengan yang baru dan lebih kuat.

2. Membuat Laporan.

Apabila data yang bocor berasal dari platform tertentu (misalnya media sosial atau aplikasi), Sobat bisa melaporkan kejadian tersebut kepada penyedia layanan. Biasanya platform resmi memiliki prosedur dan dukungan khusus terkait dengan pelanggaran keamanan.

Kemudian, apabila terdapat pelaku yang menggunakan data-data tersebut untuk melakukan ancaman kekerasan, jangan ragu untuk mencari perlindungan. Kumpulkan bukti-bukti tangkapan layar, memblokir akun pelaku, lalu mengirimkan aduan kepada lembaga penyedia layanan. Sobat nantinya tidak hanya mendapatkan perlindungan, tetapi juga dukungan konseling psikologis.

3. Hapus Data Pribadi yang Tersimpan di Platform.

Apabila Sobat mengalami kebocoran data pribadi penting seperti alamat email atau nomor telepon, sebisa mungkin hapus data-data tersebut dari platform aplikasi yang Sobat gunakan. Sobat juga bisa membuat data baru, seperti mengganti nomor telepon atau alamat email, dan menginformasikannya kepada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya.

4. Mengurangi Jejak Digital.

Sampai situasi terasa lebih aman, Sobat bisa mengurangi atau menghentikan aktivitas digital Sobat untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan untuk menekan kemungkinan adanya lebih banyak data pribadi yang bocor. Sobat juga bisa mengunci semua akun aplikasi dan media sosial, menjadikannya privat dan aman dari sorotan publik.

Nah, itu dia sedikit informasi terkait data-data pribadi yang harus dilindungi, tips untuk menjaganya agar tetap aman, serta mitigasi yang bisa dilakukan ketika terjadi kebocoran data pribadi. Pengetahuan ini sangat penting untuk menjauhkan diri Sobat dari berbagai risiko ancaman keamanan digital, utamanya yang menyasar identitas gender dan seksual. Teruntuk semua perempuan, yuk perjuangkan hak kita untuk berinternet dengan aman!

Penulis: Nobertus Mario Baskoro

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »