Benarkah NewJeans bubar dan berubah menjadi NJZ karena konflik dengan HYBE? Atau ini hanya strategi marketing gila-gilaan menjelang comeback global?

Pada awal tahun 2025, dunia hiburan diguncang oleh kabar mengejutkan mengenai girl group populer NewJeans resmi mengubah nama menjadi NJZ. Langkah ini menjadi sorotan dunia tidak hanya karena nama besar mereka, tetapi juga karena latar belakang pelik yang menyelimuti keputusan tersebut.
Tak tanggung-tanggung, pergantian nama ini terjadi di tengah konflik hukum panas dengan agensi mereka sendiri, ADOR, dan perusahaan induk raksasa, HYBE. Beberapa sumber bahkan menyebut bahwa keputusan ini dipicu oleh dugaan manipulasi internal, tekanan mental, hingga pelecehan terhadap anggota grup.
Perselisihan dimulai pada April 2024 ketika HYBE melakukan audit internal terhadap ADOR, menuduh CEO Min Hee Jin mencoba mengambil alih kendali label. Konflik ini meluas ke NewJeans, yang merasa tidak dilindungi oleh agensi dan mengalami perlakuan tidak adil, termasuk tuduhan manipulasi dan pelecehan di tempat kerja .
Namun, benarkah semua ini nyata? Atau justru ada cerita tersembunyi yang sengaja dikaburkan publik demi menyelamatkan citra industri K-pop?
Hoax atau Fakta: Apakah NewJeans Dibubarkan Secara Diam-diam?
Beredar luas di berbagai forum seperti Reddit, Twitter (X), hingga TikTok, rumor bahwa NewJeans telah resmi bubar. Bahkan beberapa akun gosip menyebutkan bahwa dua member, yakni Haerin dan Danielle, telah keluar dari grup sejak Desember 2024 lalu.
Namun, klaim ini tidak terbukti benar. Dalam pernyataan resmi pada 7 Februari 2025 melalui akun Instagram baru mereka (@jeanzforfree), kelima anggota yaitu Minji, Hanni, Danielle, Haerin, dan Hyein menyatakan bahwa mereka tidak bubar, melainkan berganti nama menjadi NJZ demi memulai lembaran baru yang bebas dari bayang-bayang ADOR dan HYBE.
Nama NJZ sendiri adalah singkatan dari New Jeans eZperience meski beberapa penggemar menduga NJZ merupakan kependekan dari “Not Just Zombies”, merujuk pada sindiran bahwa mereka tidak lagi menjadi ‘robot sistem’.
Kronologi Konflik NJZ vs ADOR: Dari Audit ke Perlawanan
Konflik internal bermula dari audit internal HYBE terhadap ADOR pada April 2024. CEO ADOR, Min Hee Jin, dituduh berupaya melakukan pengambilalihan secara diam-diam terhadap labelnya sendiri. Meski Min membantah, hubungan antara agensi dan artis mulai retak.
Beberapa sumber anonim dari industri menyebutkan bahwa sejak saat itu, perlakuan terhadap anggota NewJeans menjadi tidak proporsional. Mereka disebut tidak mendapatkan perlindungan hukum yang layak, menghadapi tekanan kerja yang tinggi, serta mendapat intimidasi untuk tetap loyal pada sistem.
Pada November 2024, kelima anggota memutuskan kontrak eksklusif dengan ADOR. Mereka meluncurkan akun independen dan mulai merilis konten mandiri sebagai bentuk perlawanan. Langkah ini sangat tidak lazim di industri K-pop, yang dikenal otoriter dan terkendali ketat.
Perubahan Nama Menjadi NJZ: Strategi Bertahan atau Bentuk Perlawanan?
Nama “NewJeans” secara hukum masih dimiliki oleh ADOR. Oleh karena itu, saat kelima anggota ingin melanjutkan karier secara independen, mereka tidak bisa lagi menggunakan nama grup lama.
Pilihan jatuh kepada nama NJZ, yang masih merepresentasikan esensi grup “New Genes” atau gen baru yang terus berevolusi. Nama ini juga menjadi semacam tamparan simbolik kepada sistem, bahwa meski nama mereka direnggut, identitas dan semangat mereka tetap hidup.
Namun, pergantian ini tidak diterima dengan lapang dada oleh ADOR. Pada Maret 2025, pengadilan Seoul mengabulkan gugatan ADOR, melarang NJZ melakukan aktivitas publik hingga proses hukum selesai.
Pertarungan di Pengadilan: Kontrak vs Kebebasan
Salah satu poin yang menjadi kontroversi adalah durasi kontrak antara NewJeans dan ADOR, yang semula disebut berakhir pada 2027, namun kemudian diklaim masih berlaku hingga 2029. Ketidakjelasan ini menimbulkan spekulasi bahwa kontrak diperpanjang tanpa persetujuan jelas dari anggota.
Dalam sidang sementara, pengadilan menyatakan bahwa NJZ tidak memiliki dasar hukum untuk menjalankan aktivitas independen, sehingga mereka diminta untuk:
- Menghentikan penggunaan nama NJZ.
- Menghapus akun @jeanzforfree dan konten-konten promosi.
- Mengganti nama akun media sosial menjadi @mhdhh_friends (inisial tiap anggota).

Dampak pada Karier dan Psikologis Anggota
Tak sedikit netizen yang mencurigai adanya intervensi kekuasaan dalam proses hukum ini. HYBE, sebagai perusahaan raksasa yang memiliki saham di banyak entitas hiburan, dianggap memiliki pengaruh besar di Korea Selatan.
Sebuah thread viral di Pann Nate menyebut bahwa pengacara HYBE memiliki hubungan dekat dengan hakim yang menangani kasus ini. Meski tidak ada bukti konkret, spekulasi ini memicu kemarahan fans, yang menilai bahwa NJZ sedang dikorbankan demi citra perusahaan besar
Setelah keputusan pengadilan, NJZ terpaksa menghentikan semua aktivitas, termasuk promosi lagu baru mereka, “Pit Stop”, yang seharusnya menjadi comeback megah di ComplexCon Hong Kong.
NJZ dan Feminisme di Industri Hiburan
Kasus NJZ membawa isu yang lebih besar ke permukaan dengan adanya ketimpangan kekuasaan dan gender dalam industri K-pop. Industri hiburan Korea dikenal dengan sistem yang mengekang artis, terutama perempuan. Mereka harus tunduk pada citra yang ditentukan perusahaan, dilarang berkencan, dilarang makan bebas, bahkan kadang dilarang bersuara di luar skrip.
Keberanian NJZ untuk memutus kontrak, membentuk identitas baru, dan melawan secara hukum dianggap sebagai bentuk feminisme baru di K-pop dimana perempuan bukan lagi objek hiburan, melainkan subjek perjuangan.
Peristiwa ini membuka wacana penting mengenai kontrak sepihak yang merugikan artis. Tidak adanya representasi perempuan dalam manajemen agensi besar. Minimnya perlindungan hukum untuk artis muda, terutama perempuan. Banyak pihak menyerukan reformasi industri hiburan Korea, mulai dari regulasi hukum yang lebih ketat hingga pembentukan serikat artis.
NJZ dan Masa Depan: Bukan Akhir, Tapi Awal
Meski saat ini mereka vakum, NJZ telah menanamkan benih perubahan. Mereka bukan lagi sekadar idol remaja dengan citra lucu dan manis, tetapi telah berubah menjadi simbol perlawanan generasi.
Dengan dukungan kuat dari komunitas global, NJZ diharapkan bisa kembali lebih kuat dan merdeka, tidak hanya dari sisi hukum, tetapi juga dari sisi kreativitas dan nilai-nilai yang mereka perjuangkan.
Perjalanan NJZ bukan hanya soal perubahan nama, melainkan perubahan paradigma. Mereka telah menunjukkan kepada dunia bahwa dalam industri yang keras, masih ada ruang bagi keberanian, solidaritas, dan suara perempuan untuk bangkit.
“Kami bukan sekadar produk hiburan. Kami adalah manusia yang punya suara.” – NJZ, Februari 2025
Perjuangan NJZ bukan hanya tentang nama atau kontrak, tetapi tentang hak untuk menentukan arah karier dan kehidupan mereka sendiri. Dalam menghadapi tantangan besar, mereka menunjukkan keberanian dan keteguhan hati, menginspirasi banyak orang untuk memperjuangkan keadilan dan kebebasan dalam bidang mereka masing-masing. Kisah NJZ adalah pengingat bahwa perubahan membutuhkan keberanian, dan bahwa perempuan memiliki kekuatan untuk melawan sistem yang tidak adil. Dengan semangat dan dukungan komunitas, mereka membuka jalan bagi generasi artis berikutnya untuk menuntut hak dan kebebasan mereka.