Perubahan zaman berkembang dengan sangat cepat. Semakin banyak profesi-profesi baru yang muncul sesuai dengan kebutuhan manusia dan dunia. Di Indonesia sendiri kita mulai familiar dengan profesi seperti content creator, influencer, manajer sistem AI, manajer teknik dan lainnya. Bahkan kalau sekarang kita tanya cita-cita anak-anak yang duduk di bangku sekolah mungkin jawabannya demikian. Ada yang ingin jadi polisi, pengacara, youtuber, tiktokers, dan pekerjaan lain yang lebih modern dan dinilai bergengsi. Atau kalau yang ditanya merupakan orang tua tentang jenjang karir seperti apa yang mereka inginkan terhadap anak-anak mereka? Jawabannya berkisar terhadap pekerjaan menjanjikan dan bergengsi seperti dokter, insinyur, programer, padahal ada satu profesi yang perannya sangat vital namun seringkali dipandang sebelah mata karena masih dinilai kurang menjanjikan dan bergengsi, profesi tersebut adalah petani.
Penting bagi kita untuk kembali menyadari kehadiran petani pada masa ini, karena kebutuhan pangan yang kita konsumsi sehari-hari bergantung pada keberadaan mereka. Tentu saja peran petani juga membantu menjaga ketahanan pangan dalam negara. Bayangkan saja jika minat orang-orang terhadap profesi petani semakin sangat kecil. Tentu hal ini mempengaruhi kondisi pangan yang jika tidak terpenuhi akan menimbulkan masalah yang cukup serius. Krisis pangan akan menjadi ancaman nyata, dimana menurunnya pasokan makanan yang tidak lagi tercukupi hingga menyebabkan malnutrisi yang rentan menyerang anak-anak, peningkatan kemiskinan karena secara signifikan harga bahan pokok melonjak, konflik sosial dimana terjadi perebutan sumber daya dan bahkan meningkatkan ketergantungan negara kita terhadap produk impor.
Pendidikan dan teknologi yang berkembang hingga hari ini mestinya mampu menumbuhkan minat orang-orang khususnya anak muda terhadap profesi petani. Kita perlu menyadari hadirnya teknologi membawa penyerapan yang positif terhadap sektor pertanian karena, bertani di masa ini erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi. Teknologi yang diterapkan pada sektor pertanian mampu menjadi penunjang tumbuh dan berkembangnya petani modern, dimana aktivitas bertani di inovasikan dengan kehadiran teknologi yang canggih. Dengan begitu aktivitas bertani menjadi jauh lebih efektif dan efisien serta mampu menghasilkan produk pangan yang juga mencukupi kebutuhan kita. Dengan pendidikan dan teknologi, pernyataan bahwa profesi petani merupakan profesi yang hanya berhubungan dengan cangkul dan tanah sehingga dinilai tidak menjanjikan dan bergengsi, harus dipatahkan. Revolusi besar terjadi pada sektor pertanian, pengolahan lahan pertanian dapat diawasi dengan inovasi drone untuk memantau lahan, sensor pintar yang mengukur kelembaban tanah, atau prediksi hasil panen yang bisa kita lihat dengan menggunakan sistem Artificial Intelligence atau AI.
Sektor pertanian yang kini cakupannya semakin luas karena diinovasikan dengan kehadiran teknologi menjadikan sektor pertanian mampu membuka peluang atau kesempatan yang lebih besar terhadap orang-orang didalamnya khususnya anak muda. Profesi petani kini hadir dengan wajah baru dimana bukan hanya melakukan pengelolaan lahan secara tradisional akan tetapi juga terjadi pengelolaan lahan pertanian berbasis teknologi atau saat ini kita kenal dengan Tren Smart Farming. Profesi bertani kini semakin luas dimana profesi ini tidak hanya terbuka bagi mereka yang tertarik pada bidang pertanian tapi juga terbuka bagi mereka yang ada pada bidang teknologi dan kewirausahaan. Jadi, sudah saatnya kita menjadi bagian dalam perubahan besar pada sektor pertanian yang mampu mendukung ketahanan pangan di negara kita. Ayo berani berinovasi!
satu Respon
Super nona