Saat ini banyak orang cenderung mengkonsumsi makanan yang cepat dan praktis tanpa mempertimbangkan kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Kebiasaan ini tidak hanya terjadi di kalangan konsumen, tetapi juga di kalangan produsen pangan seperti petani.
Masyarakat juga sering kali mengkonsumsi produk makanan secara sembarangan, tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap bahan-bahan yang digunakan atau dampaknya terhadap kesehatan mereka. Hal ini menyebabkan banyaknya asupan makanan yang kurang berkualitas dan dapat merugikan tubuh dalam jangka panjang.
Hal yang sama terjadi di sektor pertanian. Banyak petani yang masih mengabaikan metode penanaman yang benar dan cenderung menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Demi mendapatkan hasil panen yang cepat dan tampak segar, banyak petani yang berfokus pada cara-cara instan yang tidak memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap tanah dan hasil panennya.
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan telah menjadi praktik umum. Padahal, metode ini tidak hanya meningkatkan biaya produksi, tetapi juga merusak kualitas tanah dan tanaman dalam jangka panjang. Di wilayah manggarai barat para petani masih banyak yang menyemprotkan pestisida pada sore hari, dan keesokan paginya, sayuran tersebut sudah dipanen.
Praktik ini sangat berisiko, mengingat residu pestisida yang masih menempel pada tanaman dan kemudian dikonsumsi oleh masyarakat. Di sisi lain, pupuk organik sebenarnya sangat melimpah dan tersedia di sekitar kita terutama di wilayah manggarai barat.
Sumber-sumber organik seperti daun gamal, daun lamtoro, jerami padi, hingga kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi. Penggunaan pupuk organik tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat biaya, serta dapat menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Selain itu, tanaman yang dibudidayakan dengan pupuk organik jelas akan lebih sehat dan bebas dari bahan kimia berbahaya, sehingga kualitas yang dihasilkan jauh lebih baik. Pemerintah dan petani seharusnya berkolaborasi dalam menciptakan praktik pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Salah satu langkah konkret yang bisa diambil adalah dengan membatasi masuknya pupuk kimia ke pasaran dan menggiatkan pelatihan bagi petani tentang manfaat dan teknik penggunaan pupuk organik. Melalui pelatihan ini, petani dapat diajari bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya secara optimal tanpa harus bergantung pada bahan-bahan kimia yang mahal dan merusak lingkungan.
Solusi yang ditawarkan adalah dengan mendorong penggunaan pupuk organik sebagai alternatif yang lebih sehat dan lebih terjangkau. Selain mengurangi biaya produksi, pupuk organik dapat membantu petani meningkatkan kualitas hasil panen, sekaligus memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen.
Masyarakat yang mengonsumsi sayuran yang ditanam dengan pupuk organik akan merasakan manfaat kesehatan yang lebih baik, karena produk tersebut bebas dari bahan kimia berbahaya dan kaya akan gizi.
Ditulis oleh : Fitriatun Nisa