Mengasah berbagai kemampuan Remaja dengan Urban Farming

sumber: Freepik.com

Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan atas dasar Kesehatan kalangan remaja dengan cara memberikan asupan makanan sehat dan bergizi. Memperhatikan apa saja yang dikonsumsi akan berdampak kepada kondisi fisik, kognitif dan mental pada remaja. Terlebih remaja yang tumbuh di perkotaan, tempat dimana kemudahan akses dapat dirasakan. Mulai dari makanan cepat saji, makanan impor, ataupun ketersediaan sayur yang fresh di supermarket. Pertimbangan dalam   mengkonsumsi makan makanan tentu harus bersandar kepada gizi yang seimbang. Selain itu, budget menjadi salah satu pertimbangan dalam memenuhi kebutuhan sayur yang memiliki harga yang cukup tinggi.

Saat ini, kebutuhan sayur bagi anak dapat dipenuhi hanya dari rumah. Dengan memanfaatkan sedikit lahan terbatas di Kawasan rumah, sebuah rumah tangga dapat melakukan aktivitas  bercocok tanam atau sering disebut sebagai urban farming. Pemanfaatan dan penataan lahan kosong untuk dijadikan kebun sederhana dapat menajdi alternatif pemenuhan kebutuhan atas pangan utama ini. Kegiatan ini tentunya memiliki dampak positif bagi sebuah keluarga. Bukan hanya dengan orientasi hasil berupa panen yang nantinya akan dinikmati, namun selama proses pengerjaan budidaya tanaman sederhana ini pun juga memiliki segudang manfaat, terlebih bagi anak. Orang tua dapat mengedukasi anak tentang kebutuhan dasar manusia berupa sayur mayur, hingga melatih kepedulian anak terhadap kondisi lingkungan sekitar. Yuk Simak lebih lanjut apa saja dampak mengelola urban farming bagi remaja.

Memupuk rasa tanggung jawab pada remaja

Kegiatan bercocok tanam versi sederhana ini dapat dijadikan sebagai laboratorium anak untuk mengeksplorasi tentang siklus hidup dan perawatan tumbuhan. Mulai dari pembibitan, kebutuhan pupuk, air, sampai Cahaya matahari. Ajak anak dengan memperkenalkan jenis sayur yang beragam hingga Teknik budidaya untuk dapat dinikmati hasilnya. Selain itu, Berikan pemahaman untuk melakukan tugas dari memupuk hingga memanen dengan baik, dan bagaimana dampak jika anak tidak konsisten dalam merawat tumbuhannya. Ini juga dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada anak agar tumbuhan yang ia rawat dapat terpenuhi kebutuhannya.

Mengajarkan tentang kepedulian terhadap lingkungan

Pemanfaatan barang tidak terpakai berupa botol platstik dan sejenisnya dapat dijadikan sebagai media alternatif pada kegiatan budidaya tanaman dari rumah. Tanaman hidroponik seperti bayam, selada,  dapat tumbuh dengan media sederhana berupa botol mineral bekas ataupun gallon bekas.  Hal ini berfungsi sebagai sarana bagi anak untuk mengetahui siklus reduce, reuse, recycle dalam mengelolah sampah untuk dijadikan sebagai alat dalam pertanian keberlanjutan. Dengan demikian, remaja teredukasi mengenai Upaya menjaga lingkungan dan perlindungan alam, serta mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan dari bahaya botol plastik.

Mengurangi screentime pada remaja

Tidak bisa dimungkiri, penggunaan gadget pada saat ini dapat dinikmati oleh seluruh kalangan usia, termasuk kalangan remaja. Biasanya, para remaja menggunakan ponsel pintar untuk mengakses hiburan, media sosial dan bermain gim. intensitas screentime yang berlebihan pada remaja dapat menimbulkan beberapa dampak buruk bagi perkembangan ataupun Kesehatan pada remaja. Seperti gangguan pada penglihatan, kemampuan bersosialisasi, prokrastinasi hingga sulit untuk berpikir kritis. Dengan melibatkan anak dalam proses pertanian sederhana, para orang tua dapat menghindari dari dampak negatif screentime yang berlebihan. anak akan melakukan beragam kegiatan yang akan mengasah kemampuan berpikir kreatif, inovatif dan berpikir kritis, sehingga dapat membuka cakrawala pada anak tentang kehidupan sebuah tanaman yang sarat akan manfaat bagi remaja nantinya.

Kegiatan urban farming ini tidak hanya menghasilkan sayur yang siap panen dan dikonsumsi. Lebih jauh, para remaja akan mempelajari segudang manfaat dari proses yang ia lalui dalam melakukan aktivitas agrikultur sederhana yang dapat dilakukan dari rumah serta menumbuhkan generasi unggul yang sadar akan kebutuhan dasar dan menghargai makanan yang disantap.

 

#LombaArtikel #ChallangeHealthHeroes #MenulisArtikel

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »