Dipinggir Bukan Harus Jadi Yang Terpinggir “Show By Action Learn Nutrition”

nutrition

Remaja memegang peran yang sangat penting sebagai agen perubahan dalam konteks gizi di Jakarta. Masa remaja, yang penuh semangat dan pertumbuhan, menjadi titik kunci untuk membentuk pemahaman yang mendalam tentang nutrisi. Pemahaman ini tidak hanya memengaruhi kesehatan pribadi mereka, tetapi juga memiliki dampak besar pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Gaya hidup remaja seringkali terpengaruh oleh kebiasaan makan yang kurang sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memahami kebutuhan nutrisi, termasuk protein, vitamin, dan mineral esensial

Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang gizi, remaja dapat menjadi pionir dalam membentuk kebiasaan hidup sehat di Jakarta Utara. Dampak positif yang dihasilkan oleh kebiasaan makan yang baik dan aktivitas fisik yang teratur dapat menyebar ke seluruh masyarakat. Remaja, melalui kesadaran gizinya, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan keberagaman budaya, gejala gizi kurang dan stunting yang tinggi di Jakarta mengundang pertanyaan tentang ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan. Faktor-faktor ekonomi, sosial, dan infrastruktur memainkan peran penting dalam mewujudkan ketidakseimbangan ini.

 ekonomi dapat menjadi penyebab utama gejala gizi dan stunting di tengah kekayaan alam Indonesia. Meskipun sumber daya alam melimpah, tidak semua lapisan masyarakat dapat mengakses keuntungan dari eksploitasi sumber daya tersebut. Ketidaksetaraan pendapatan antara kelas sosial dan wilayah dapat menciptakan disparitas dalam aksesibilitas terhadap pangan bergizi.

Infrastruktur yang kurang memadai, terutama di wilayah perkotaan seperti Jakarta, juga dapat berkontribusi pada masalah gizi. Akses terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan gizi, dan makanan bergizi mungkin terbatas di beberapa daerah. Pendidikan yang lebih baik tentang pentingnya gizi dan cara mencapai pola makan yang seimbang menjadi penting untuk mengatasi kekurangan pengetahuan di antara masyarakat.

Perubahan gaya hidup dan urbanisasi cepat juga memainkan peran dalam meningkatkan angka gizi buruk dan stunting. Ketika masyarakat beradaptasi dengan pola hidup yang lebih cepat, mereka mungkin cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang kurang nutrisi, menyebabkan kekurangan zat gizi esensial.

Selain itu, kurangnya kebijakan dan implementasi yang kuat dalam mengatasi masalah ini dapat menciptakan lingkungan di mana solusi untuk masalah gizi kurang dan stunting menjadi kurang terfokus. Diperlukan upaya kolaboratif dan komprehensif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk merancang kebijakan yang berkelanjutan dan efektif.

tantangan gizi dan stunting di Jakarta menunjukkan bahwa kekayaan alam itu sendiri tidak cukup untuk memastikan kesejahteraan masyarakat. Upaya terus-menerus untuk mengatasi ketidaksetaraan, meningkatkan akses terhadap pendidikan gizi, dan memperkuat infrastruktur kesehatan menjadi kunci dalam mencapai kemajuan yang signifikan di bidang gizi di Indonesia.

Tetapi, Melihat angka stunting yang mencapai 21% dan masalah gizi kurang lebih sebesar 15% di Jakarta, menjadi jelas bahwa tindakan preventif dan intervensi diperlukan secara mendesak. Kasus-kasus ini tidak hanya mencerminkan kondisi kesehatan anak-anak di Jakarta tetapi juga menyoroti tantangan yang perlu diatasi dalam sistem gizi kota ini.

Diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi kesehatan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mengatasi masalah ini. Selain mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, langkah-langkah konkret seperti peningkatan aksesibilitas terhadap makanan bergizi dan program pencegahan stunting menjadi kunci dalam mengatasi angka-angka yang mencemaskan ini.

Pentingnya pemantauan dan evaluasi terus-menerus juga menjadi faktor penting dalam mengukur keberhasilan program-program tersebut. Dengan melibatkan pemangku kepentingan utama dan mengumpulkan data yang akurat, kita dapat secara efektif menilai dampak inisiatif gizi dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Penting juga untuk terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses perubahan ini. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak dapat menciptakan dorongan yang kuat untuk perubahan positif. Sosialisasi melalui media sosial, kampanye pendidikan di sekolah-sekolah, dan melibatkan tokoh masyarakat setempat dapat menjadi alat efektif untuk membangun kesadaran dan dukungan komunitas.

Mengapa Remaja Harus Menjaga Pola Makan agar Gizi Terpenuhi?

Remaja merupakan kelompok usia yang sangat vital dalam hal pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini, menjaga pola makan yang seimbang menjadi kunci untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa remaja perlu memberikan perhatian khusus terhadap pola makan mereka:

1. Pertumbuhan Fisik dan Mental yang Pesat

Remaja sedang mengalami periode pertumbuhan fisik yang pesat. Asupan nutrisi yang mencukupi, seperti protein, vitamin, dan mineral, sangat penting untuk mendukung pembentukan tulang, otot, dan perkembangan otak yang optimal.

2. Kebutuhan Tinggi akan Energi

Aktivitas fisik yang tinggi dan tuntutan kegiatan sehari-hari membuat remaja memiliki kebutuhan energi yang tinggi. Pola makan yang seimbang memberikan energi yang diperlukan untuk mendukung gaya hidup aktif mereka, termasuk kegiatan belajar di sekolah.

3. Kesehatan Reproduksi yang Optimal

Nutrisi memainkan peran kunci dalam kesehatan reproduksi remaja. Asupan zat besi untuk mencegah anemia dan kalsium untuk mendukung kesehatan tulang menjadi faktor penting dalam menjaga keseimbangan gizi,

4. Pencegahan Gangguan Makan

Masa remaja adalah periode di mana risiko gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, meningkat. Pola makan sehat dan seimbang dapat membantu mengurangi risiko ini, memberikan pondasi yang kuat untuk hubungan yang positif dengan makanan.

5. Pembentukan Kebiasaan Sehat Seumur Hidup

Kebiasaan makan yang ditanamkan selama masa remaja cenderung membentuk pola hidup sehat yang akan terus berlanjut sepanjang hidup. Pemahaman tentang pentingnya gizi dan gaya hidup sehat dapat menjadi dasar bagi kebiasaan positif di masa dewasa.

Terpinggir bukan harus menjadi yang terpinggir aku sadar bahwa sekolahku dan tempat tinggalku seringkali di anggap buruk dengan beberapa kasus yang serimg terdengar, halo aku rayfa aku tinggal di tanjung priok lebih tepatnya kampung bahari. Seringkali merasa bahwa harus ada peeubahan di lingkunganku tetapi kembali dengan banyaknya kasus narkoba, pelecehan seksual serta kasus kriminak yang tinggi banyak program yang telah dijalankan hanya sebatas kegiatan tanpa ada lanjutan apapun itu.

DIsuatu ketika aku menemukan postingan mengenai pendaftaran menjadi youth yutrinative di instagram health heroes akhirnya aku menyempatkan untuk daftar serta memberikan ide yang aku buat, setelah lolos menjadi salah satu peserta disana ka,i diberikan rangkaian serta pembekalan baik online maupun offline mengenai label gizi serta beberapa materi lainnya.

Dengan melihat pentingnya pemahaman gizi di kalangan remaja, terutama di Jakarta Utara, saya sebagai youth nutriative memutuskan untuk membawa program “Show by Action: Learn Nutrition” di lingkungan sekolah. Saya mengambil inisiatif untuk berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di Jakarta Utara yaitu SMAN 41 serta SMPN 129 . Dengan izin dan dukungan dari pihak sekolah, program ini diimplementasikan dengan menarik para remaja ke tempat yang disediakan oleh sekolah untuk sesi “Live Cooking” yang informatif dan mengasyikkan.

Dalam sesi ini, kami membawa ahli gizi yaitu ka salsa yang berpengalaman untuk memandu kegiatan memasak. Bukan hanya sebagai acara pembelajaran, tetapi juga sebagai pengalaman praktis, para remaja diajak untuk aktif terlibat dalam proses memasak makanan sehat. Setiap langkah dijelaskan dengan ceria oleh ahli gizi, menciptakan atmosfer yang santai dan menyenangkan. Tak hanya itu pada sesi mengidentifikasi label pangan kami juga mengundang ka fira yang merupakan salah satu HHF (health heroes fasilitator) tidak cuman itu kami juga mengajak ibu utami yaitu merupakan salah satu dinas kesehatan DKI jakarta

Implementasi di sekolah juga melibatkan pengenalan konsep “warna pada kandungan gizk” kepada para siswa. Rizky memberikan penekanan khusus pada warna-warna yang mencerminkan bahwa kandungannya berbeda di setiap warnanya.

Kami juga mengajar perwakilan siswa dan siswi untuk memasak 2 makanan yaitu sandwich dan juga salad dimana harapannya dari pembelajaram dan pelibatan remaja secara bermakna ini. Remaja bisa menyiapkan bekal atau membuat camilan sehat untuk dirumah demi menunjang kebutuhan nutrisi pada tubuh mereka.

Implementasi ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga menciptakan keterlibatan langsung. Saya menyesuaikan programnya untuk memastikan bahwa setiap siswa merasa terlibat dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pola makan sehat.

Selain itu, kami mengajak siswa untuk membentuk kelompok kecil di sekolah yang fokus pada promosi kesehatan dan gizi. Mereka bersama-sama mengidentifikasi bahwa mengenai label pangan yang ada di setiap snack jajannya dan tak lupa kami juga mengenalkan aplikasi simple untuk mengetahui kandungan di setiap snack yaitu Nutrihunt. Disana saya memberikan penjelasan singkat bahwa game ini samgat amat membantu dan semakin banyak melakukan scan akan mendapatkan hadiah oleh game tersebut.

Hasilnya, program “Show by Action: Learn Nutrition” tidak hanya meninggalkan dampak di sekolah, tetapi juga menjadi topik pembicaraan yang berkembang di komunitas Jakarta Utara. Pihak sekolah dan siswa merasa terinspirasi untuk terus menerapkan pola makan sehat dan membagikan pengetahuan ini ke lingkungan sekitarnya.

Melalui implementasi di sekolah, kami berhasil membawa konsep gizi yang bermakna kepada remaja di Jakarta Utara. Dengan kreativitas dan semangatnya, dia tidak hanya memberikan informasi tetapi juga membantu menciptakan perubahan positif dalam budaya gizi di kalangan remaja, membangun landasan untuk kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera di masa depan.

Tak hanya sampai situ saya juga memberikan tugas lanjutan kepada SMAN 41 bahwa saya bekerja sama dengan tim PMR 41 untuk menjalankan tugas serta membuat mading edukasi yang membahas tentang makanan yang sehat, bahaya pewarna makanan dan beberapa tema lainnya yang sampaj sekarang sedang dilaksanakan.

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

IYD Challage 2024

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »