Harmoni Manusia dan Alam: Pelajaran Berharga yang Dipetik dari Bumi Langit

Sobat tentu masih ingat, kan, dengan keseruan tim RISE Foundation merayakan Hari Pangan Sedunia di Bumi Langit beberapa waktu lalu? Di balik keseruan tersebut, ada banyak pelajaran berharga di balik asrinya Bumi Langit dan kisah inspiratif dari Mas Tantra sebagai salah satu pengelola Bumi Langit.

Perjalanan di Bumi Langit ini mengajak MinRISE dan tim merenung lebih dalam tentang hubungan manusia dengan alam. Dari bincang-bincang bersama Mas Tantra, kami pun menemukan perspektif baru tentang permakultur—yakni bukan sekadar metode bertani, melainkan filosofi hidup yang menyelaraskan keseimbangan alam dengan kehidupan sehari-hari.

Wah, seperti apa ya maksudnya? Check it out!

Secara harfiah, permakultur memiliki arti sebagai sistem pertanian produktif  dan berkelanjutan yang meniru keragaman serta ketahanan ekosistem alami. Namun, Mas Tantra menjelaskan bahwa permakultur di Bumi Langit memiliki makna yang lebih luas lagi. Bukan hanya soal pertanian, tetapi juga cara hidup yang menghormati keseimbangan antara manusia dan alam serta antar-manusia itu sendiri.

Dari konsep permakultur ini kemudian ada prinsip-prinsip yang mereka terapkan, yakni perencanaan yang baik dan bijaksana, penggunaan sumber daya alam dengan hati-hati, serta pendekatan yang etis dengan cara menghargai semua kehidupan. Melalui permakultur ini, Bumi Langit ingin memberikan gambaran bahwa manusia dapat mengubah sifat konsumtif untuk lebih peduli pada kebutuhan alam maupun makhluk hidup lainnya.  

Perwujudan permakultur di Bumi Langit
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Produksi Pangan Lokal Berkelanjutan di Bumi Langit

Hal lain yang membuat MinRISE terinspirasi adalah komitmen Bumi Langit terhadap produksi pangan lokal berkelanjutan. Di sekeliling kebun Bumi Langit, ada banyak sekali jenis tanaman, baik itu sayuran maupun buah-buahan yang kemudian dengan prinsip kemandirian dan kearifan lokal, diolah menjadi produk pangan. 

Ketika berkunjung ke sini, Sobat juga pasti dapat melihat bahwa pengolahan pangan di Bumi Langit ini mengutamakan diversifikasi sehingga setiap tanaman yang ditanam di kebun memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan ketahanan pangan lokal. Mas Tantra menjelaskan bahwa metode organik dan berkelanjutan yang mereka gunakan akan menjamin bahwa tanah tetap subur tanpa merusak ekosistem sekitar. 

Ragam pangan lokal yang diolah sendiri oleh Bumi Langit
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dengan mengolah pangan dari hasil kebun sendiri, Bumi Langit ingin mendukung ketahanan pangan lokal sambil meminimalkan ketergantungan pada bahan pangan impor. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen Bumi Langit untuk mempromosikan pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, kita tentu menjadi paham bahwa sistem permakultur telah memungkinkan manusia untuk memperoleh bahan pangan lokal yang lezat, sehat, dan juga adaptif terhadap tantangan lingkungan di masa depan. 

Keselarasan alam dan makhluk hidup di Bumi Langit juga tercermin dari sosok Mas Tantra yang begitu peduli dengan lingkungan. Sebagai orang yang menghabiskan sebagian besar kehidupannya untuk belajar pada alam, Mas Tantra memiliki perhatian yang tinggi pada hubungan antara manusia dengan alam. 

Ketika mendengar pandangan Mas Tantra tentang krisis lingkungan, terutama krisis air, MinRISE dapat merasakan urgensi untuk turut menjaga sumber daya alam yang terbatas. Baginya, air adalah kehidupan, dan kita harus membangun hubungan yang harmonis dengannya. Membangun hubungan yang harmonis ini berarti menjaga segala tindak laku kita untuk selalu ramah terhadap lingkungan. 

Mas Tantra juga mengkritisi pola hidup modern yang terlalu materialistik dan kurang kritis. Menurutnya, banyak masyarakat yang semakin terjebak dalam konsumerisme dan melupakan nilai-nilai tradisional untuk peduli dengan lingkungan, sebuah kenyataan yang membuat MinRISE ikut merenung dan ingin lebih menghargai hal-hal sederhana dalam hidup.

Di akhir kunjungan, MinRISE terinspirasi oleh ajakan Mas Tantra untuk melakukan refleksi ataupun kritik kepada diri sendiri. Ia berbicara tentang keberanian untuk menemukan makna hidup yang lebih mendalam, tidak hanya terjebak dalam rutinitas modern yang sering melupakan nilai-nilai tradisional. 

Dalam kesederhanaan dan kebijaksanaan kata-katanya, kami tersadar bahwa ada banyak hal yang bisa dieksplorasi jika kita mau membuka diri dan berpikir lebih dalam tentang hubungan kita dengan alam serta dengan sesama. Kegiatan refleksi yang dimaksud Mas Tantra bukanlah sesuatu yang muluk-muluk. 

Mulai dari hal sederhana seperti merawat lingkungan tempat tinggal, menghargai setiap aspek dari alam, hingga memahami mengapa keberlanjutan adalah kebutuhan yang harus diperjuangkan. Bahkan, sekadar meresapi keindahan alam sekitar dapat mengajarkan kita banyak hal. 

Di Bumi Langit, segala sesuatunya berjalan selaras dengan alam, memberi pelajaran bahwa hidup sederhana dapat menciptakan ketenangan dan harmoni yang jarang ditemukan di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern.

Melalui pengalaman di Bumi Langit, MinRISE menyadari bahwa tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Maka, mulai sekarang, mari kita bertanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa kita lakukan hari ini untuk menjaga alam?”

 

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »