Keseruan RISE Foundation Merayakan Hari Pangan Sedunia: Belajar Permakultur & Manajemen Konten Digital

Pada tanggal 16 Oktober 2024, Communications Team RISE Foundation merayakan Hari Pangan Sedunia dengan mengikuti pelatihan seru, lho, Sobat. Kami belajar banyak tentang permakultur dan pengelolaan konten digital bersama para profesional. Kira-kira apa saja, ya, yang dipelajari? Sobat penasaran? Yuk, telusuri ceritanya dan temukan hal-hal menarik yang kami pelajari di sana!

Suasana seru penuh semangat mewarnai kegiatan Capacity Development for Communications Team yang diselenggarakan oleh RISE Foundation. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus untuk merayakan Hari Pangan Sedunia, sehingga keseruan ini terbagi dalam dua sesi lokakarya, yakni lokakarya terkait pengenalan permakultur, pangan lokal, dan krisis iklim serta lokakarya peningkatan kapasitas manajemen konten bersama profesional. 

Nah, lokakarya yang pertama ini diselenggarakan di Bumi Langit Institute. Bersama Mas Tantra sebagai pengelola Bumi Langit Institute, tim RISE Foundation belajar mengenai permakultur, pangan lokal, dan juga krisis iklim. Permakultur sendiri adalah sebuah sistem pertanian produktif dan berkelanjutan yang meniru keragaman dan ketahanan ekosistem alami. 

Belajar permakultur sebagai cara merayakan Hari Pangan Sedunia
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Di sana, kami diajak untuk berkeliling dan melihat berbagai tanaman yang dibudidayakan,  sistem terasering, dan perairan yang dibangun sendiri oleh Mas Tantra dan timnya. Termasuk pula melihat kambing, ayam, dan angsa yang dipelihara di sana. Oleh Mas Tantra, kami diajak belajar tentang pentingnya hidup selaras dengan alam. 

“Sebagai manusia, kita punya tanggung jawab untuk merawat tanah, merawat air, dan merawat alam. Dengan menjaga alam, tentu kita akan mendapat manfaat juga,” ujar Mas Tantra saat menunjukkan lahan terasering dan sistem perairan yang dimiliki oleh Bumi Langit Institute. 

Dalam lokakarya ini, kami juga mendapatkan kesempatan untuk belajar secara langsung dalam pembuatan pupuk kompos. Ada dua teknik yang dikenalkan, yakni teknik cold compos dan hot compos atau Berkeley. Nah, tim RISE Foundation sendiri saat itu mempraktikkan pembuatan kompos dengan teknik Berkeley. Dengan belajar membuat kompos, kami mendapatkan pengetahuan tentang cara sederhana mempercepat penguraian sampah organik dan menghasilkan pupuk yang bagus dalam waktu singkat.

Nah, masuk ke salah satu bagian yang paling seru, nih, Sobat! Setelah membuat kompos, kami kemudian bermain sambil belajar membuat terasering dan sistem perairan yang efektif. Pada kegiatan ini, tim kami terbagi menjadi dua kelompok dan setiap kelompok ditantang untuk membuat terasering maupun sistem perairan pada lahan dataran tinggi yang sudah disediakan. 

Belajar Membuat Terasering sebagai Cara Merayakan Hari Pangan Sedunia
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dalam tantangan ini, kami harus memperhitungkan posisi lereng, letak permukiman, serta cara terbaik menjaga aliran air tetap stabil. Kegiatan ini adalah pelajaran nyata dalam memahami bagaimana manusia bisa hidup berdampingan dengan alam dan merancang lahan yang tidak hanya subur, tetapi juga berkelanjutan. 

Keseruan pun tidak berhenti di situ. Usai kegiatan tersebut, tim kami menikmati makan siang yang istimewa di Warung Bumi Langit. Makanan yang disajikan di sana semuanya berbahan organik dan diambil langsung dari kebun Bumi Langit Institute. Salah satu menu yang mencuri perhatian adalah nasi pecah kulit. 

Nasi Pecah Kulit
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Nasi pecah kulit adalah beras yang hanya dikupas sebagian sehingga lapisan dedaknya tetap ada. Lapisan ini kaya akan serat, vitamin B, dan mineral, membuatnya lebih bergizi daripada beras putih biasa. Selain itu, beras ini juga lebih ramah lingkungan karena proses pengolahannya yang minim energi.

Selain nasi pecah kulit, kami juga mencicipi beragam produk lokal seperti selai strawberry, blueberry, nanas, susu kefir, dan kombucha. Kombucha, minuman hasil fermentasi teh, dan kefir, fermentasi susu, terkenal akan kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan. 

Dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia kemarin, momen mencicipi produk-produk tersebut mengingatkan tim RISE Foundation tentang pentingnya kembali ke pangan lokal dan organik untuk kesehatan tubuh sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem. Sobat tentu setuju kan, kalau mengandalkan pangan lokal juga membantu memperkuat ketahanan pangan di tengah ancaman krisis iklim yang semakin nyata!

Setelah sesi lokakarya permakultur, tim kembali ke kantor RISE Foundation untuk sesi kedua, yakni pelatihan tentang manajemen konten Instagram bersama Gaya Lufityanti, seorang jurnalis dari Tribun Jogja. Dalam pelatihan ini, kami mempelajari langkah-langkah mengembangkan keterampilan pada seluruh tahapan dalam pembuatan konten, mulai dari pra-produksi, produksi, pasca-produksi.

Sesi ini bertujuan untuk membantu tim RISE Foundation meningkatkan strategi pengelolaan konten digital, terutama untuk mengkomunikasikan pesan-pesan strategis secara efektif kepada orang muda khususnya, di platform media sosial.

Belajar manajemen konten digital sebagai cra merayakan hari pangan sedunia
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Perayaan Hari Pangan Sedunia melalui dua kegiatan lokakarya ini menjadi momen yang sangat penting bagi tim kami. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman lapangan tentang isu pangan lokal dan krisis iklim serta mengelola konten menarik berformat storytelling yang berbasis riset untuk orang muda. Kedua pelajaran ini tentu sejalan dengan misi RISE Foundation dalam mendukung kesehatan, kesetaraan gender, dan keadilan iklim yang berkelanjutan.

Nah Sobat, melalui pengalaman ini, kita belajar bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Sobat juga bisa, lho, mulai dengan hal sederhana seperti mendukung produk lokal atau mencoba menanam tanaman di rumah. 

Selain itu, dengan memanfaatkan media sosial yang Sobat punya, Sobat juga bisa membantu menyebarkan informasi terkait pentingnya pangan lokal maupun krisis iklim agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi. Jangan ragu juga untuk membagikan tindakan kecil Sobat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan supaya teman Sobat yang lain juga terinspirasi untuk melakukan kebaikan serupa!

Setiap tindakan kecil Sobat bisa menjadi kontribusi besar bagi keberlanjutan lingkungan. Bagaimana menurut Sobat? Apa hal kecil yang bisa Sobat lakukan hari ini untuk menjaga bumi dan mendukung pangan lokal? Yuk, bagikan cerita atau ide Sobat di kolom komentar!

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »