Gizi Buruk Dapat Mengakibatkan Stunting Dan Obesitas

stunting dan obesitas

Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes melitus.

Kementerian Kesehatan RI mengidentifikasi setidaknya ada 5 masalah gizi di Indonesia, antara lain Kurang Energi Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kekurangan zat besi atau Anemia Gizi Besi (AGB), dan Gizi Lebih penyebab obesitas.

Terdapat dua kasus yang saya temukan di sekitar saya mengenai cerita permasalahan gizi di Indonesia. Pertama yaitu permasalahan gizi mengenai Kurangnya Energi Protein pada tubuh dan kedua yaitu permasalahan gizi mengenai Gizi lebih penyebab obesitas. Langsung saja mari kita membahas mengenai Permasalahan pertama.

Seperti yang kita ketahui berdasarkan informasi di atas mengenai masalah gizi di indonesia salah satu nya yaitu Kekuarangan Energi Protein atau KEP adalah masalah yang sering kita jumpai di mana saja yang dapat berdampak buruk bagi gangguan kesehatan terutama pada anak dan balita. Akibat dari permasalahan ini adalah Pertumbuhan menjadi terhambat, Kekurangan berat badan, dapat menyebabkan Kelemahan dan Kelelahan, Penurunan daya tahan tubuh dan Penurunan masa otot.

Salah satu contoh permasalahan KEP yang bisa saya ambil dari orang sekitar saya yaitu sejak saya menduduki bangku Sekolah Dasar saya mempunyai teman sebaya yang berinisial AZ. Saat masih berusia dini saya merasa AZ tidak mengalami permasalahan apapun mengenai tumbuh kembangnya. Namun pada saat kami menduduki bangku SMP saya dan teman teman saya yang lain merasa bahwa AZ terlihat tidak bertumbuh kembang seperti remaja pada umumnya.Saat penaikan kelas 3 saya mulai beropini bahwa AZ terkena Stunting, dan benar saja setelah saya menggali informasi lebih dalam tenyata AZ terbukti terkena Stunting. Stunting adalah kondisi yang di tandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila di bandingkan dengan anak anak seusianya. Yang di mana salah satu penyebab seorang anak terkena stunting yaitu kurangnya energi protein dalam tubuh. Saat ini kondisi AZ masih sama yaitu tinggi badan yang tidak ideal seperti anak pada umumnya. Saya yakin tentunya banyak cara yang sudah di lakukan oleh teman saya AZ agar dapat menambah tinggi badan nya agar menjadi ideal dan saya berharap semoga AZ dapat bertumbuh kembang seperti kami para remaja seusianya.

Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini:

1.Memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat

2.Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun

3.Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan

4.Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap

Kekurangan Energi Protein pada anak dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dan seimbang yang mencakup:

1.Sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, atau kentang.

2.Sumber protein dan lemak, seperti daging merah, ikan, telur, atau unggas.

3.Sumber mineral dan vitamin, seperti buah-buahan, sayuran, serta susu dan produk olahannya, seperti keju atau yoghurt.

Itulah tadi cerita tentang permasalahan gizi di sekitar saya. Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan mengenai contoh cerita di atas, semoga dapat berdampak baik bagi kita semua. Selanjutnya mari kita simak cerita permasalahan kedua mengenai Gizi lebih penyebab obesitas.

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. OBESITAS pada dasarnya terjadi karena penimbunan lemak yang berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan. Jika dibiarkan terus menerus maka akan dapat menimbulkan beberapa penyakit. Maka dari itu, dibutuhkan tindakan pencegahan salah satunya dengan mengatur pola hidup.

Cerita tentang permasalahan kedua mengenai Gizi lebih yang menyebabkan obesitas ini tampaknya menarik untuk di bahas karena pada saat ini banyak orang orang yang sering merasa insecure dengan berat badan mereka. Di satu sisi terdapat seseorang yang sudah memiliki badan dan postur tubuh yang ideal tetapi masih merasa ingin terlihat kurus dan ia malah menurunkan berat badannya yang di mana itu akan membuat dia kekurangan gizi dan akan memberikan dampak buruk.

Sementara di sisi lain terdapat seseorang yang memiliki badan dan postur tubuh ideal namun masih merasa kurus dan ingin menaikkan berat badannya dengan mengonsumsi makanan secara berlebihan hingga membuat tubuhnya menimbun lemak yang dapat membawa dampak buruk bagi kesehatannya. Salah satu contoh yang dapat saya ambil dari orang sekitar saya yaitu terdapat pada teman saya yang berinisial N. Dia merupakan seseorang yang sangat baik hati dan ramah ke semua orang, tetapi banyak orang yang selalu merendahkan dia karena dia terkena obesitas. Dia selalu saja di tertawai dan di bully karena obesitas nya itu. Namun teman saya ini tidak begitu peduli akan hal itu. Dia juga selalu berusaha untuk diet agar berat badannya dapat berkurang dan tentunya ia sangat semangat akan hal itu dan saya sebagai teman juga sangat senang dan tentunya akan selalu mendukung dia dalam proses nya untuk menurunkan berat badannya.

Langkah-langkah untuk mencegah kenaikan berat badan, yaitu dengan olahraga harian, diet sehat, dan komitmen jangka panjang untuk mengawasi apa yang dimakan dan minum. Berolahraga secara teratur berupa aktivitas intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit seminggu untuk mencegah penambahan berat badan. Kegiatan fisik yang cukup intens termasuk berjalan cepat dan berenang. Ikuti rencana makan sehat, dengan fokus pada makanan rendah kalori, makanan padat nutrisi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian. Hindari lemak jenuh dan batasi permen dan alkohol.

Demikian dua cerita gizi di sekitarku yang dapat saya bagikan dalam Kompetisi “Cerita Gizi di Sekitar Kita” Healtheroes.id. Semoga dapat bermanfaat dan dapat menginspirasi teman teman sekalian agar lebih menjaga kesehatan tubuh dan dapat mengontrol gizi apa saja yang masuk ke tubuh kita. Salam gizi, salam sehat.

REFERENSI

1.Adrian, Kevin. “Dampak Gizi Buruk Terhadap Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh”. alodokter.com, 27 September 2021, https://www.alodokter.com/dampak-gizi-buruk-terhadap-kesehatan-dan-daya-tahan-tubuh

2.Felicia, Levina. “Gizi Buruk”. sehatq.com, 1 Juni 2021, https://www.sehatq.com/penyakit/gizi-buruk

3.Marista Safitri, Adelia. “6 Gizi yang Paling Sering Terjadi di Indonesia”. hellosehat.com, 01 Maret 2023, https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/masalah-gizi-di-indonesia/

4.Arradea, Dhiamara. “Menilik Masalah Gizi di Indonesia, Stunting Bisa Rugikan Negara?. gooddoctor.co.id, 15 September 2020, https://www.gooddoctor.co.id/parenting/gizi-anak/gizi-buruk-pada-anak-di-indonesia/

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

Ruang Kata 4

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »