‘Laki-laki yang Kuat dong!!’
teman teman pernah denger kalimat “toxic masculinity” ?
toxic masculinity ialah fenomena dimana laki laki selalu dikaitkan dengan perilaku dominan, kekuatan, kekuasaan, bahkan cenderung perendahan terhadap perempuan. sebuah fenomena diskriminasi gender terhadap laki laki.
yup, kalimat pertama di atas tadi merupakan contoh kalimat toxic masculinity.
sangat disayangkan toxic masculinity masih banyak sekali terjadi di lingkungan sekitar kita.
contoh kecil, seorang laki laki tidak boleh menangis. “cengeng! gitu aja nangis” “cowo kok nangis” . menangis merupakan suatu peluapan emosi yang boleh dilakukan oleh semuaorang. dengan melarang menangis, seorang laki laki cenderung menahan dan memendam emosinya.
akibat buruknya, emosi tersebut dapat meluap sewaktu-waktu dan meningkatkan stress emosional.
contoh kedua ialah berasumsi bahwa pekerjaan rumah hanya boleh dilakukan oleh perempuan, dan tugas laki laki hanya bekerja. mencuci baju, memasak, membersihkan rumah, harus dilakukan oleh perempuan. padahal, pekerjaan rumah merupakan basic skill life yang harus dimiliki oleh setiap manusia. basic skill life diperlukan untuk bertahan hidup dan tidak memandang gender. walaupun laki laki membersihkan rumah, ia tetaplah seorang laki-laki.
contoh selanjutnya laki laki tidak diwajarkan merawat diri. “pake skincare kaya banci” “cowo gaperlu skincare”. padahal merawat diri diperlukan oleh laki laki maupun perempuan. menjaga dan merawat ciptaan Tuhan merupakan salah satu bentuk bersyukur dan menghargai ciptaan Tuhan bukan?
toxic masculinity dapat dihilangkan dengan cara berdiskusi. berbicara terbuka, jujur dan tidak menghakimi satu sama lain. dimulai dengan belajar untuk lebih mencintai diri sendiri dan tidak memaksakan diri untuk mengikuti tuntutan masculinity.
pembedaan kepada laki laki yang tidak merokok, tidak minum alkohol, suka mengerjakan pekerjaan rumah, tidak mabuk, merupakan suatu hal yang harus dihilangkan.
semua orang, laki laki maupun perempuan berhak dan bebas mengekspreksikan dirinya tanpa terkait gender.
#InternationalYouthDay2024
#IYDbersamaRISE
#RISEForYouth