Ngeri-Ngeri Sedap

Health Heroes – Siapa yang tidak mengenal streetfood atau makanan siap saji yang dijual oleh pedagang terutama di pinggir jalan, atau tempat umum lainnya. Contoh makanan streetfood yang sering dikonsumsi oleh kalangan remaja adalah seblak, jajan per-acian, dan banyak jenis streetfood ala Korea lainnya.

Berbagai macam jenis streetfood dengan bervariasi harga, dan sangat menarik untuk dicoba. Namun, banyak mengonsumsi makanan seperti itu ternyata bisa berdampak buruk bagi Kesehatan kita.

Mau tau penyebabnya? Yuk kita bahas..

Biasanya banyak kalangan remaja yang banyak mengonsumsi jajanan pinggir jalan, karena jajanan pinggir jalan merupakan solusi jajanan yang enak dan bersahabat dengan dompet. Tetapi pernahkah kalian berpikir bahwa mengapa jajanan pinggir jalan harganya murah? Hal itu dikarenakan penjual terpaksa membeli bahan makanan yang tidak bermutu, demi mendapatkan keuntungan besar dan bisa menjualnya dengan harga yang murah.

Ternyata bukan itu saja yang menjadi keprihatian utama, akan tetapi hygiene practice pada saat penjualan menjadi pusat perhatian konsumsi makanan. Hygiene practice adalah upaya untuk menjaga suatu pangan bebas dari kontaminasi. Penerapan dari hygene practice adalah melakukan prosedur GHP (Good Hygenic Practice) yaitu mencuci tangan dengan menggunaakan sabun, menggunakan sarung tangan ketika akan melakukan kontak dengan makanan, menggunakan masker dan penutup rambut, mencuci wadah tempat makan hanya direndam dan diberi sabun, dan sebagainya.

Kebanyakan dari penjual tidak melakukan prosedur GHP, sebagai contoh penjual seringkali tidak menggunakan sarung tangan ketika melakukan kontak dengan makanan. Penanganan makanan yang tidak sesuai dengan prosedur GHP akan menyebabkan keracunan makanan seperti foodborne disease dikarenakan kontaminasi dari mikroba pathogen.

Foodborne disease adalah penyakit yang ditimbulkan oleh kontaminasi bakteri yang ada pada makanan. Makanan yang menyebabkan keracunan biasanya telah tercemar oleh unsur-unsur yang membahayakan. Kondisi tersebut dikarenakan pengelolaan makanan yang tidak memenuhi persyaratan Kesehatan dan tidak memperhatikan kaidah-kaidah hygiene santitasi pada makanan.

Tak hanya itu, peneliti menyampaikan apabila kita keseringan mengonsumsi streetfood akan berdampak buruk bagi Kesehatan kita di antaranya :

1. Obesitas atau kegemukan

Remaja yang mengonsumsi streetfood di luar batas wajar dapat berisiko mengalami obesitas atau kegemukan. Remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji dengan asupan energi total yang tinggi memiliki risiko sebesar 2,27 kali lebih tinggi mengalami obesitas daripada remaja yang mengonsumsi asupan energi makanan cepat saji yang rendah.

2. Meningkatkan Faktor Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Streetfood seperti kentang goreng memiliki rasa yang enak bagi kebanyakan orang. Tanpa disadari, makanan tersebut mengandung garam yang tinggi yang dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus makan makanan tersebut. Tingginya kandungan lemak jahat dan natrium mengganggu keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh, sehingga menyebabkan hipertensi.

3. Meningkatkan Faktor Risiko Diabetes

Sering mengonsumsi streetfood adalah salah satu penyebab utama meningkatnya trend masalah kesehatan, termasuk kejadian diabetes. Penelitian di Singapura menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi streetfood khas negara barat dengan frekuensi yang sering memiliki risiko lebih besar menderita diabetes mellitus tipe 2.

4. Meningkatkan Faktor Risiko Kanker

Studi di Eropa menyebutkan bahwa konsumsi streetfood yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Hal ini karenastreetfood kurang mengandung serat, namun tinggi gula dan lemak.

5. Meningkatkan Faktor Risiko Penyakit Jantung

Salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah obesitas yang dialami seseorang. Hal ini karena obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Seseorang yang memiliki berat badan diatas rata-rata atau obesitas akan mengalami risiko penurunan fungsi jantung, termasuk fungsi jantung menjadi tidak normal.

6. Meningkatkan Faktor Risiko Stroke

Kasus stroke di negara maju meningkat akibat kejadian kegemukan dan semakin banyaknya konsumsi streetfood pada masyarakat. Peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia juga identik dengan kegemukan akibat pola makan makanan yang mengandung tinggi lemak atau kolesterol.

Kita sebagai remaja harus peduli dalam hal itu. Mengapa demikian?

Remaja membutuhkan kebutuhan gizi yang berbeda apabila ditinjau dari sisi biologis maupun psikologis. Secara biologis, kebutuhan nutrisi remaja harus seimbang dengan aktivitasnya. Remaja membutuhkan lebih banyak protein, vitamin dan mineral dari setiap energi yang dikonsumsi dibandingkan dengan masa anak-anak. Apabila dipandang dari sisi psikologis, remaja tidak terlalu memperhatikan faktor kesehatan dalam menentukan pilihannya. Namun, remaja lebih memperhatikan faktor lain, seperti orang-orang sekitar, budaya hedonistik, dan lingkungan sosial yang sangat mempengaruhi.

Kebutuhan gizi pada remaja perlu diperhatikan. Hal ini karena kebutuhan nutrisi pada remaja meningkat karena terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu, gaya hidup dan kebiasaan makan yang berubah juga akan mempengaruhi asupan gizi remaja. Kelompok usia remaja disibukkan dengan banyaknya aktivitas fisik. Oleh karena itu, kebutuhan kalori, protein, dan mikronutien pada usia remaja perlu diperhatikan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku remaja mengonsumsi streetfood di antaranya :

1. Faktor Lingkungan

Banyaknya penjual makanan di depan sekolah, pinggir jalan menjadikan kebiasaan pelajar membeli jajanan terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Mereka membeli tanpa mempertimbangkan aspek Kesehatan karena menganggap itu makanan enak, mengenyangkan, dan harga yang murah.

2. Faktor Individu

Perilaku seorang remaja dalam membeli streetfood dipengaruhi oleh sedikitnya pengetahuan dan kesadaran mereka terhadap pemilihan makanan yang sehat, aman, dan bergizi serta pola makan sehat. Mayoritas orang dengan tingkat pendidikan formal yang tinggi, cenderung mendapatkan akses informasi lebih banyak, termasuk dalam pemilihan makanan yang sehat dan aman. Secara informal seseorang juga bias memperoleh banyak informasi lewat media sosial, televisi, surat kabar, dan sebagainya.

Nah, dari pembahasan di atas. Bagaimana sih jajanan yang sehat itu?

Jajanan yang sehat merupakan jajanan atau cemilan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi. Tentunya tidak ada efek samping yaitu mengalami gangguan kesehatan atau keracunan. Jajanan sehat itu sendiri sangat penting karena kita harus memilih seperti apa jajanan yang bisa memenuhi energi, dimana energi itu sendiri bisa menjadi sumber tenaga.

Menurut penjelasan Dinda Yulian Ardiani, S.Gz dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (21/7/2022) “Jajanan yang sehat itu harus cukup akan energi, protein, lemak dan juga karbohidrat. Zat-zat tersebut termasuk sumber zat gizi makro, dimana zat gizi makro dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan.”

Jadi, setelah kita membahas tentang streetfood. Apakah kita tidak boleh mengonsumsi streetfood? Tentunya boleh saja, tetapi kita harus memperhatikan penjualnya sudah melakukan prosedur GHP dengan baik apa belum, dan kita tidak boleh keseringan mengonsumsi streetfood.

Referensi

Humas, T. (n.d.). RSAB Harapan Kita – Pentingnya Memilih Jajanan Sehat pada Anak. https://www.rsabhk.co.id/artikel-kesehatan/pentingnya-memilih-jajanan-sehat-pada-anak

Muna, F., & Khariri, K. (2020, August). Bakteri patogen penyebab foodborne disease. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 6, No. 1, pp. 74-79).

Pamelia, I. (2018). Perilaku konsumsi makanan cepat saji pada remaja dan dampaknya bagi kesehatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), 144-153.

Pinasti, S. R. O. (2021). Pengaruh Media Sosial Instagram Dalam Mengiklankan Makanan Cepat Saji dan Dampak Bagi Kesehatan Pada Remaja. INFOTECH journal, 7(1), 36-39.

Ramadhini, R. R. (2013). Development and implementation of good jamu gendong production practice to improve its microbiological quality and safety. Skripsi: Bogor Agricultural University.

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

IYD Challage 2024

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »