Halo ceesku, sebagai Health Heroes Fasilitator yang memiliki hobby mendaki gunung, tentunya harus banyak persiapan yang dilakukan sebelum melakukan hobby tersebut. Contohnya, persiapan fisik, menyiapkan alat alat untuk keperluan mendaki, dan menyiapkan makanan atau logistik yang akan dibawa ketika mendaki gunung.
Mendaki gunung merupakan olahraga yang bisa dikategorikan dalam olahraga ekstrim, karena dalam melakukan pendakian kita harus memiliki persiapan fisik, mental, dan pengetahuan mengenai alam. Tapi disini aku tidak akan menceritakan bagaiamana ekspedisi tersebut tapi, aku akan menceritakan apa saja yang aku makan ketika melakukan ekspedisi 4 Hari 3 Malam di Gunung Rinjani, Melakukan perjalanan dari jalur Sembalun dan mengakhirinya di Torean, Let’s Go!
MAKAN PERTAMA!
Pada saat akan memulai pendakian, aku dan tim memutuskan untuk membeli nasi bungkus diwarung untuk sarapan ketika memulai perjalanan, ya meskipun saat itu waktu udah menunjukan pukul 10 sih. Nasi bungkus yang kami beli isinya berupa ayam, sebagai sumber protein biar kuat menghadapi sifatnya, ehh bercanda. sayur kacang panjang, dadar jagung dan nasi tentunya. Ini sebagai sarapan karena lupa tidak sarapan sebelum melakukan perjalanan (Jangan Ditiru!)
MAKAN KEDUA !
Waktu menunjukan pukul 2 dan waktunya kami makan siang! Kalian tau apa yang kami makan? Benar sekali! Nasi bungkus yang kami beli pagi. Kami membeli nasi bungkus 2 masing masing orang, karena untuk mengefektifkan waktu ketika melakukan perjalanan, karena kurang memungkinkan juga sih untuk masak ketika berada di jalur pendakian. Selain waktunya yang lama dan males juga membongkar tas untuk mengambil peralatan memasak, jadi kami putuskan untuk membeli 2 nasi bungkus untuk makan siang dan sumber energi.
MAKAN KETIGA!
Touchdown Plawanagn Rinjani di pukul 10 Malam! sumpah lama banget kami jalan. Sebenarnya ini termasuk makan ke empat, karena di jalur kami sempat memakan beberapa makanan ringan untuk mengisi tenaga, karena mengejar cintanya juga butuh tenaga ga sih? Tapi itu ga diitung karena gaada nasi, hehehe. Jadi menu makan ketiga kami adalah ayam, bumbu tepung dan sayur toge tahu. “kak kok enggak makan mie sih?” eitss, kebetulan aku yang mengatur persiapan logistik pada pendakian ini, aku putuskan untuk tidak membawa mie karena aku rasa cukup real food saja.
MAKAN KEEMPAT!
Tepat pukul 2 pagi, aku bangun untuk mempersiapkan makan kami sebelum berangkat summit. Sampai camp jam 10 masak dan istirahat jam 23.30 dan bangun pukul 02.04, rasanya wow banget. Apalagi disertai angin Plawangan yang dinginnya kek sifat hts-anmu. Di makan keempat ini aku memasak ayam bumbu tepung, oseng kacang panjang tempe kecap, dan telur dengan kuah sedikit pedas (jujur gatau nama masakannya apa). Sembari makan, aku sempatkan untuk merebus ubi sebagai makanan ketika nanti dijalur menuju puncak, tapi sumpah kalian makan apapun di gunung itu terasa enak, apalagi kalau disuapin:p
MAKAN KELIMA!
Setelah melalui hari yang melelahkan demi menuju puncak Gunung Rinjani, kembalilah kami ke Campsite Plawangan, dan yang aku masak kali ini adalah ayam (Hidup Ayam), bakwan sayur dan yang paling nikmat adalah buah semangka. Duh gusti, makan buah ketika di gunung itu rasanya seperti makan daging Wagyu A5 jujur. Ini juga sebagai sumber energi untuk melakukan perjalanan selanjutnya untuk menuju Segara Anak (otw mancing cees). Dan ya, tepat pukul 15.12 kami melanjutkan perjalanan menuju Segara Anak.
Maaf kalau ga keliatan wkwkwk
MAKAN KEENAM!
Capek enggak sih kalian baca tulisan ini? Wkwkwkwk. Tepat pukul 19.00 kami sampai di Segara Anak, membangun tenda dan bebersih diri karena airnya melimpah banget bisa buat mandi, huhuhuhu. Dan aku tetap sebagaimana tugasku sebagai Chef (canda chef), memasak tahu tempe goreng, dan sayur sop. Tolong kenapa sayur sop ini enak banget, dan juga aku membuat sambal kecap. Katanya sih, makan tanpa sambal seperti aku gaada kamu, eh eh. Udah dong bercandanya, lanjut ke makan ke tujuh!
MAKAN KETUJUH!
Ketika kalian naik dari Sembalun dan turun lintas ke Torean pasti kalian akan camping di Danau Segara Anak, dan danau segara anak ini dikenal dengan pemandangan danau yang indah dan langsung terlihat kawah atau Gunung Anjani yang masih aktif. Tapi, yang paling penting adalahh, MANCING! Entahlah rekanku dengan wajah sumringah rambut acak acakan menghampiriku dengan membawa tangkapan ikan sepanjang 30cm, wow! Aku kaget dan dia berkata “cepet dimasak laeku, makan enak kita”. Dengan semangat aku memasak ikan hasil tangkapannya dan dimakan ke tujuh ini menunya adalah ikan, dengan tambahan sambal kecap. Kalian bisa membayangkan, betapa nikmatnya ikan yang baru saja ditangkap dan langsung dimasak. Rasa manis gurih dari ikan bercampur dengan pedasnya sambal kecap, nikmat! Dan aku rasa, ini menu terenak yang aku makan selama berada di Rinjani.
MAKAN KEDELAPAN!
Kami melanjutkan perjalanan dari Danau Segara Anak menuju campsite Kebun Jeruk, dengan sisa logistik/bahan masakan, di makan kami yang kedelapan ini aku memutuskan untuk memasak sayur sop dan bakwan sayur. Dan tak bosan bosannya aku berkata, sayur sop itu nikmat banget. Entahlah dihari itu kami berbincang sampai larut malam membicarakan perjalanan 3 hari kebelakang yang sangat berkesan, didukung oleh langit malam yang dipenuhi bintang bintang. Entah malam itu yang sedang indah indahnya, atau malah kamu yang sedang cantik cantiknya? Ah sudahlah, toh sudah aku yang punya, xixixixi.
MAKAN KESEMBILAN!
Dimakan kami yang kesembilan ini dan merupakan makan terakhir juga, dengan beberapa sisa bahan masak. Aku memutusan untuk membuat tempe teri kecap dan sarden ikan, betapa nikmatnya ketika aku rasakan kala itu dan aku coba buat re-cook rasanya tak pernah sama ketika di Rinjani. Makan bersama, tanpa gangguan Smartphone, benar benar nikmat makanan yang kami makan kala itu. Kalau Bahasa Gen-Znya sih Mindfullnes Eating, hehehehe.
Jadi seperti itu kira kira perjalanan Kami ke Rinjani, bukan perjalanan sih. Lebih tepatnya menu makanan yang kami makan selama 4 hari ketika melakukan ekspedisi. Terima kasih kepada Al, Yoan, Juan, Datta, Heri, Abrori karena telah menemani perjalanan ketika ekspedisi ini.
Aku tidak ada maksut untuk menyinggung teman teman yang se-hobi denganku yang masih makan makanan cepat saji seperti mie instan ketika mendaki gunung. Tulisanku ini hanya untuk informasi bahwa ketika kita melakukan perjalanan mendaki gunung, kita masih bisa kok memakan makanan yang sehat dan bergizi tentunya. Jangan biarkan hobimu menggangu makan sehatmu! Aku pamit undur diri, love you cees!
2 Responses
Seperti dendam, naik gunung harus dibayar tuntas!
dan juga maaf, banyak cerita tidak ada fotonya, karena menikmati momen kadang lebih indah daripada mengabadikannya.