Sejak zaman kuno peternakan telah menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian global. Namun, dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial, peternakan juga mengalami transformasi signifikan, tetapi secara bersamaan minat berternak di kalangan anak menurun. Lalu, inovasi apa yang digunakan dalam industri ini dan tantangan apa yang dihadapi oleh para peternak muda di era digital dalam mendukung kemajuan ekonomi di Indonesia?
Era digital membuat perubahan besar dalam industri peternakan, membawa tantangan baru dan peluang yang sangat penting. Teknologi digital membuka peluang untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing peternakan. Namun, hal ini juga menyulut beberapa tantangan yang perlu diselesaikan,yakni:
• Biaya Investasi yang Tinggi
Implementasi teknologi digital seringkali memerlukan investasi finansial yang besar. Ini bisa jadi kendala, terutama buat peternak skala kecil dan menengah.
• Keahlian Khusus Diperlukan
Pemanfaatan teknologi digital membutuhkan pemahaman teknis yang mendalam. Jika tidak, ini bisa menjadi kendala bagi peternak yang tidak memiliki latar belakang atau pengalaman dalan menggunakan teknologi.
• Keamanan Data
Data peternakan yang tersimpan dalam format digital rentan terhadap hacker. Ini dapat menghadirkan risiko kerugian data bagi para peternak, seperti kehilangan data atau data yang diambil dapat disalahgunakan.
Namun, di sisi lain ada peluang yang dapat dimanfaatkan oleh anak muda, yakni:
• Peningkatan Produktivitas
Teknologi digital memfasilitasi otomatisasi di berbagai proses produksi, pemantauan kesehatan hewan ternak, dan pengelolaan makanan, yang akhirnya menaikkan tingkat produktivitas.
• Efisiensi Biaya
Teknologi digital membantu mengurangi biaya produksi dengan meminimalkan limbah dan menggunakan sumber daya secara lebih efisien.
• Peningkatan Daya Saing
Dengan bantuan teknologi digital, peternak dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, menguatkan daya saing mereka.
Dengan mengetahui tantangan dan peluang yang akan didapatkan oleh para perternak muda di era digital ini. Kemudian, inovasi apa saja yang telah hadirkan pada zaman ini?
1. Penggunaan IoT dan Smart Livestock Farming
Dengan menggunakan IoT dan smart livestock farming atau sensor dan teknologi pemantauan dapat membantu peternak memantau kondisi ternak, seperti suhu, kelembaban, dan tingkat pakan yang tepat. Dengan menggunakan teknologi ini,peternak bisa memperbaiki kesejahteraan ternak dan meningkatkan efisiensi produksi. Pertumbuhan peternakan vertikal di perkotaan.
2. Penggunaan Metode Hidroponik atau Aquaponik dengan AI
Mengimplementasikan metode hidroponik dan aquaponik secara bersamaan dengan AI bermanfaat untuk produksi tanaman dan hewan secara vertikal, mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas di perkotaan, efisien dalam mengelola ternak, meningkatkan kinerja peternak, dapat membantu peternak untuk menganalisa data dalam pemantauan kesehatan ternak,pengaturan pakan yang tepat,serta mengidentifikasi risiko penyakit dan penyakit dengan lebih efisien.
Dengan generasi muda memiliki semangat inovasi dan dukungan yang tepat, mereka mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada. Namun, agar mencapai keberhasilan yang berkelanjutan, diperlukan juga kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan begitu, peternakan di Indonesia dapat berkembang dan memberikan kontribusi yang tepat bagi perekonomian nasional.
Era digital membawa tantangan dan peluang baru bagi peternak muda. Para peternak muda yang bisa memanfaatkan teknologi ini dengan bijak, akan mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka. Hal tersebut dapat memberikan dampak positif dan kesejahteraan kepada seluruh peternak dan masyarakat. Sekarang adalah kesempatan bagi generasi muda untuk melihat peternakan bukan hanya sebagai pekerjaan, melainkan juga sebagai kesempatan untuk membantu bangsa dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.