Editor untuk tulisan ini adalah Anisa Qoni’ Azizah.
Teman-teman ingatkan kalau ada pepatah yang bilang kalau “Belajar tidak mengenal usia”? Tidak cuma anak muda seperti kita saja yang wajib untuk belajar, tapi orang dewasa pun juga perlu terus belajar.
Contohnya pada kegiatan “Gizi Seimbang, Senyum Mengembang” yang diadakan Departemen Sosial Masyarakat bersama Insan GenRe Jawa Timur dan RISE Foundation. Bisa teman-teman lihat, kan? Dari foto di atas, masyarakat yang ikut belajar bersama remaja saat itu kebanyakan adalah orang dewasa. Keren banget ya? Kegiatan yang diadakan di Jawa Timur ini bertujuan agar masyarakat desa lebih sadar kalau memilih makanan yang bergizi seimbang itu penting banget untuk kesehatan tubuh. Dan, untuk bisa memilih makanan bergizi seimbang, kita juga perlu paham cara membaca label makanan.
Lalu, kenapa sih, gizi seimbang dan label makanan penting banget buat kita pelajari? Karena kalau kita paham keduanya, kita bisa tahu nutrisi apa yang dibutuhkan dan tidak oleh tubuh kita untuk hidup yang lebih sehat di masa depan. Sehingga kita tidak akan jajan sembarangan dan lebih berhati-hati memilih makanan.
Faktanya, semakin kita paham tentang gizi seimbang akan semakin baik pula sikap kita dalam memilih makanan. Kok bisa ya? Kamu nanyea? Bisa dong! Saat kita paham kebutuhan gizi apa yang dibutuhkan tubuh, kita tidak akan memilih makanan cuma karena rasanya yang enak aja. Secara otomatis, kita akan cek label makanannya lebih dulu karena di sana ada sumber informasi mengenai nutrisi dari makanan itu.
Teman-teman perlu tahu, sebagai konsumen, kita punya hak lho untuk merasa aman saat mengkonsumsi makanan kemasan. Kita kan tidak bisa nih ketemu produsen atau pembuat makanannya untuk nanya “Makanan yang kamu buat ini aman tidak sih buat kita? Ada nutrisi apa aja? Ga bahaya tah?”. No-no-no! Jadi, yang bisa kita lakukan yaitu cek label makanan.
Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi seperti ini dibutuhkan sekali. Kegiatan “Gizi Seimbang, Senyum Mengembang” tidak cuma belajar bareng aja ya. Ada juga kegiatan senam sehat, mini talkshow, dan pembagian paket piring sehat kepada masyarakat yang kurang mampu. Peserta yang datang sebanyak 50 orang dan semuanya antusias. Full senyum deh pokoknya!
Pasti selalu ada cerita yang menarik dari peserta kegiatan. Di kegiatan ini, ada seorang ibu rumah tangga yang curhat soal pengalamannya dalam 1000 hari pertama saat memiliki balita (bayi tiga tahun). Katanya, ia jadi lebih memperhatikan makanan untuk anak-anaknya berkat ilmu gizi yang baru saja dipelajari. Wah, benar-benar sebermanfaat itu ya! Selain jadi kompas yang ngarahin kita menuju hidup sehat sejak remaja, pengetahuan gizi bahkan bisa kamu bawa sampai menikah dan punya anak.
Jadi, gak ada kata terlambat untuk belajar tentang gizi seimbang dan label makanan. Jika kamu punya teman yang suka jajan sembarangan, jangan di-judge dulu ya! Siapa tahu, ia hanya belum punya pengetahuan gizi yang luas. Di situlah kamu bisa berperan menjadi agen perubahan dengan memberi informasi tentang gizi seimbang dan menerapkannya bersama-sama.