Adinda Putri, Health Heroes Dari Jawa Timur Dengan Aksi Perubahan Dalam Isu Kesehatan

healtheroes jawa timur

Urgensi kesehatan dan kualitas makanan menjadi salah satu isu yang saat ini banyak dibicarakan, serta digadang-gadang menjadi fokus topik dalam beberapa tahun kedepan. Hal ini karena tidak sedikit kasus yang sedang dihadapi oleh masyarakat luas  dalam masalah pangan. Ada banyak sekali usaha yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, komunitas serta individu masyarakat yang berlomba-lomba untuk mendorong peningkatan kualitas makanan dan kesehatan di lingkungan sekitar. Terlebih lagi remaja, menjadi salah satu agent of change untuk menyuarakan isu-isu kesehatan pada teman sebayanya.

Salah satunya adalah Adinda Putri Kusumawardhani (19), mahasiswi Universitas Jember yang bergabung dalam Health Heroes Fasilitator Indonesia. Bersama dengan beberapa teman health heroes lainnya, ia menyuarakan isu kesehatan remaja kepada teman sebaya serta orang sekitar di Jawa Timur. Berawal dari pengalaman nya saat menjadi mahasiswa baru, kala itu ia terkena penyakit hepatitis setelah membeli makanan di Jalan Jawa 7 Jember. Sebuah Jalan yang cukup terkenal di daerah Jember yang letaknya sangat dekat dengan Universitas Jember itu sendiri.

Kala itu, Adinda baru satu minggu menjadi mahasiswa Jember  yang sedang mengalami masa adaptasi dengan sekitarnya.  Ia masih ingat, sepulang dari pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PPMB), ia diajak oleh seorang temannya untuk membeli makan malam bersama agar tidak repot harus memasak sendiri. Tanpa panjang lebar alasan, Adinda dan temannya memutuskan untuk membeli makanan di Jalan Jawa 7 Jember karena lokasinya sangat dekat dengan universitas. Mereka memutuskan untuk membeli bakso di salah satu penjual dan memakannya di tempat secara langsung. 

Teringat sangat jelas gambaran pada saat itu, berjejer banyak penjual makanan gerobak yang menjual berbagai jenis makanan ringan dan berat. Tempat makan yang disediakan di sepanjang jalan ini adalah lesehan, yaitu duduk di bawah beralaskan tikar satu lembar tanpa meja. Dari hal ini saja bisa kita tahu, bahwasannya tempat makan seperti ini sangat tidak direkomendasikan karena terpapar langsung dengan debu dan polusi jalanan yang dihasilkan oleh lalu lalang kendaraan.

Bukan hanya itu jika ditinjau dari segi sanitasi masih jauh dengan standart kebersihan makanan yang seharusnya. Para penjual disini tidak memiliki kran air yang mengalir untuk mencuci piring, mereka hanya menyedikan satu bak air saja untuk mencuci alat makan yang digunakan. Dari sinilah, penyebab beberapa penyakit seperti diare, muntah, hingga hepatitis kerap terjadi di kalangan mahasiswa Jember yang salah satunya juga Adinda. Saat itu Ia harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan didiagnosa terkena penyakit hepatitis yang harus berada salam rawat inap selama 3 hari.

Ternyata hal ini bukan kasus yang pertama terjadi, sebelumnya ada kasus keracunan yang dialami oleh 119 warga akibat memakan ayam bumbu di jalan tersebut. Dinas Kesehatan Jember membenarkan hal ini terjadi pada masyarakat mereka, dimana kasus-kasus yang sudah terjadi saat ini bisa menjadi evaluasi bersama terkait pentingnya kebersihan dan sanitasi. Dari sinilah Adinda sadar, akan pentingnya untuk mempertimbangkan kebersihan tempat dan makanan sebelum membeli. Ia juga bertekad untuk bisa lebih menjaga kesehatan dan memilah makanan demi diri nya sendiri.

Ia tidak berhenti disitu tentunya, sebagai generasi muda ia sadar bahwa berbagi dan memberi dampak ke sesama dalam isu kesehatan sangatlah penting. Ia ingin menjadi promotor yang bisa menyuarakan isu-isu kesehatan kepada teman sebaya, agar tidak mengalami hal yang sama dengannya. Oleh karena itu ia mengikuti healt heroes fasilitator Indonesia, yang dinaungi oleh RISE Foundation dan GAIN Alliance. Saat ini, ia sudah menebarkan informasi dan mengajak remaja untuk lebih bijak memilih makanan dan menjaga kesehatan lewat program-program yang telah ia lakukan. Setidaknya ada 500+ siswa-siswa SMP dan SMA di Jawa Timur yang telah ia intrvensi dalam kegiatan goes to school.

Adinda berkata “Remaja harus sadar akan pentingnya kesehatan dan memerhatikan kebersihan serta kualitas makanan. Remaja juga harus bijak memilih serta membawa perubahan dalam kehidupan”. Ia percaya apa yang ia lakukan sekarang, akan membawa dampak besar dalam kehidupan di masa depan. Tidak mudah memang, tapi ia tidak pernah menyerah untuk terus menyuarakan isu kesehatan agar tercipta suatu kebiasaan baik dalam keseharian.

Facebook
X
Threads
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Event Kami

IYD Challage 2024

Artikel Populer

Artikel Terkait

Translate »