Kenaikan kelas 12 saat itu menjadi berbeda bagiku. Beberapa hari awal masuk sekolah telah kupakai untuk mengikuti kegiatan Training Health Heroes Facilitator pada tanggal 25 – 28 Juli 2023 di Hotel Yello Manggarai, Jakarta Selatan. Para peserta kegiatan training yang aktif dan interaktif serta penyampaian materi yang sangat insightful membuatku ingin menantang diri sendiri agar dapat mengedukasi teman sebaya lainnya. “Kalian memiliki otoritas terhadap diri sendiri,” itu merupakan salah satu ucapan dari mas Puput selaku narasumber pada kegiatan tersebut yang membuatku ingin sekali mengajak dan mengajarkan teman sebaya lainnya agar dapat memiliki gaya hidup yang lebih sehat dengan memperhatikan terlebih dahulu kandungan gizi pada makanan atau minuman kemasan yang akan dikonsumsi
Waktu sekolah pun tiba, waktu aku harus menjalankan tantangan kepada diriku sendiri untuk bisa mengajak teman sebaya lainnya terbiasa untuk membaca informasi nilai gizi pada makanan atau minuman kemasan yang akan dikonsumsi. Saat waktu istirahat tiba, aku bersama dua temanku, Kheyla dan Aca pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar dan haus kami setelah mengikuti dua mata pelajaran pagi itu. Salah satu temanku memang terbiasa mengonsumsi es teh kemasan setiap harinya. Kami mengunjungi salah satu warung kelontong yang ada di kantin. Temanku mengambil es teh kemasan untuk ia beli dan konsumsi. Saat ia belum sempat bayar, aku mengajaknya untuk membaca informasi nilai gizi terlebih dahulu agar sama-sama tahu kandungan gula pada es teh kemasan tersebut.
Saat aku mulai membaca informasi nilai gizi pada es teh kemasan tersebut, temanku yang lain mengatakan hal yang benar-benar tidak terbayangkan oleh ku sebelumnya. “Ribet banget si Sherly, tinggal beli aja juga,” kata Kheyla saat itu yang juga ikut jajan bersamaku dan aca. Respon yang sangat tidak terbayangkan olehku sebelumnya.
Setelah kejadian tersebut, aku tetap bersikeras agar dapat mengedukasi teman-temanku. Aku memikirkan cara lain agar dapat didengarkan dan mendapatkan respons yang lebih baik. Aku tetap membaca informasi nilai gizi pada makanan dan minuman kemasan yang akan dibeli setiap kali jajan bersama mereka. Hingga setelah dua minggu sejak kejadian temanku menolak ajakanku untuk membaca informasi nilai gizi, Aca datang kepadaku dan mengatakan hal yang sangat mengejutkan. “Gua sekarang cuma minum teh pucuk seminggu sekali tau Sher, keren kan?” ucapnya yang membuatku terkejut sekaligus senang mendengarnya.
“Emangnya kenapa sih kalau kita minum teh pucuk terus-terusan bahkan setiap hari?” lanjutnya. Aku pun menjawab pertanyaannya dengan senang hati. Menjelaskan batas konsumsi gula setiap harinya dan dampak dari konsumsi gula berlebihan. Ia menerima penjelasan tersebut sampai akhirnya lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang akan dibeli dan dikonsumsi.
“Pantesan gua cepet jerawatan padahal perawatan juga, oh ternyata dari konsumsi gula berlebih juga ngaruh ya,” ucapnya setelah mendengarkan penjelasan dariku.