“Skincare tidak cukup agar kulit sehat, namun perlu juga dengan makan makanan yang sehat”. Ucap teman perempuanku yang sangat menginginkan kulit sehat.
Keseharianku di sekolah sebagai siswa sekolah pada umumnya yang berteman, bermain dan belajar seperti biasa. Namun karena diriku adalah seorang yang aware akan sekitar dan juga diriku yang mengaktulisasikan diri sebagai aktivis dalam pemenuhan hak anak, aku kerap mengampanyekan upaya-upaya pemenuhan hak anak bahkan secara peer to peer, salah satu indikator hak anak adalah hak kesehatan dan hak mendapatkan makanan yang sehat.
Ceritaku di mulai dari sini, tentang temanku yang inginkan kulit wajah yang sehat. Dia adalah perempuan yang dulunya sangat suka makan-makanan yang kurang sehat, dia sering makan junkfood, dia suka minum-minuman yang manis, tidak menyukai sayur, dan bahkan sering makan-makanan berminyak, bahkan suka makan yang pedas seperti mie dan seblak. Dia juga bahkan membeli makan-makanan yang kurang sehat di kantin sekolah seperti makanan dan jajan yang mengandung micin berlebihan.
Suatu waktu temanku ini bercerita akan keinginannya untuk memiliki wajah dan kulit yang cantik dan sehat. Dia memulai mengunakan produk skincareyang lengkap. Dia sangat antusias ketika menceritakan tentang mimpinya memiliki wajah yang cantik dan sehat dengan menggunakan skincare yang lengkap dari face wash, serum, toner, dan produk lainnya. Namun dia masih bingung kenapa kulit dan wajahnya belum juga bersih dan sehat serta cantik seperti yang ia dambakan, padahal ia selalu rutin menggunakan skincare-nya.
Karena kepedulianku kepada kesehatan tubuh, wajah dan kulitnya, aku menasehatinya dan mengingatkannya bahwa dia tidak akan mendapatkan kulit wajah yang sehat, dan diapun sangat terheran padahal dia menggunakan skincare secara rutin. Lalu, aku menyadarinya bahwa dia hanya menggunakan skincare dengan rutin untuk menyehatkan kulitnya dari luar saja. Namun, jika ia mengiginkan kulit yang sehat dan cantik ia perlu menyehatkan kulitnya dari luar menggunakan skincare, juga menyehatkan dari dalam dengan pola makan yang sehat untuk kulit dan wajah.
Temanku lalu bertanya-tanya, emang aku salah apa dengan pola makanku, aku makan-makanan yang aku suka, aku makan-makanan yang enak dan juga makan tetap tiga kali sehari. Dari situ aku mulai menjelaskan kepada dia bahwa pola makan dan gizi yang diperlukan tubuhnya khususnya kulit wajahnya, bahwa dia perlu mengurangi makan-makanan yang tidak sehat seperti junkfood, makanan yang mengandung micin, makanan berminyak, dan makanan yang pedas. Dia harus mulai makan makanan yang sehat dengan gizi seimbang dari protein, karbohidrat, vitamin dengan kandungan gizi yang seimbang agar semua kebutuhan tubuhnya akan terpenuhi. Dia juga perlu mulai makan sayur dan juga makan buah yang cukup, dia bisa mencari di Google bahwa buah dan sayur apa yang baik untuk menjaga kulitnya. Aku juga merekomendasikan mengkonsumsi rumput laut untuk kebutuhan kolagen dan juga ikan salmon yang baik untuk kulit.
Diapun mulai mencoba perlahan demi perlahan untuk mengubah pola makan dan mulai menerapkan makan makanan dengan gizi seimbang. Dia juga memperkaya ilmu untuk merawat wajahnya bukan hanya dari luar menggunakan skincare, melainkan juga dari dalam dengan makananan yang sehat dan bergizi yang dia cari melalui Google dan media sosial termasuk dari influencer. Waktu berjalan dia mulai merasakan akibatnya dari mengurangi makan-makanan yang kurang sehat itu. Dia merasakan tubuhnya yang makin sehat, kulit yang makin sehat, dan wajah yang makan sehat. Lalu, dia mulai terus rutin untuk menjaga kesehatannya dari dalam dan luar sampai akhirnya ia bersyukur dan menginfluence teman-teman lainya untuk menjaga kesehatan dari dalam dengan makan makanan yang bergizi.
Namun, dari situ ia mendapatkan cukup kendala dalam mengakses makanan-makanan yang sehat. Di lingkungan sekolah ia sangat susah mendapatkan makanan yang sehat di kantin, di kantin sekolah kerap menjual makanan yang kurang sehat seperti gorengan dan makanan yang mengandung micin. Dia tidak menemukan makanan sehat seperti buah buahan, ataupun jenis olahan buah dan salad sayur. Dia sangat kesusahan untuk mengakses makanan sehat di sekolah dimana ia sekolah dari pagi hingga sore hari dan enam hari waktunya banyak habis di sekolah. Dia tidak bisa selalu mengandalkan makanan di rumah yang ia bawa sebagai bekal karena terkadang ia tidak sempat menyiapkan untuk sebagai bekal dan biasanya hanya menjadi bekal untuk sarapan bukan untuk makan siang ataupun cemilan.
Pagi itu, langit terlihat cerah, aku dan temanku bertemu di gerbang sekolah dan berjalan menuju sekolah dengan langkah penuh semangat. Karena ia adalah seorang PMR dia tergerak untuk menginisiasi sebuah program yang dapat berdampak langsung pada kesehatan dan kesejahteraan teman-temannya khususnya perempuan untuk menyadarkan bahwa kesehatan kulit dan wajah di peroleh juga dari dalam tentang apa yang kita konsumsi. Ia mengisiasi Program “Kantin Sehat”, sebuah gerakan untuk mengedukasi teman-temannya tentang pentingnya nutrisi yang baik bagi kesehatan kulit dan wajah, yang bukan hanya dapat dicapai melalui produk skincare, tapi juga dari asupan makanan sehari-hari.
Dengan dukungan dari Pembina dan dukungan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk menciptakan kantin yang sehat, ia menginfluencetaman-teman perempuan dan PMR tentang hubungan antara pola makan dan kesehatan kulit. Ia mensosialisasikan tentang bagaimana vitamin C dan E, serta antioksidan dalam buah dan sayuran, dapat melindungi kulit dari kerusakan dan mencegah penuaan dini. Mereka juga belajar mengenai dampak negatif dari makanan berminyak.
Pengelola kantin sekolahpun ikut berpartisipasi dan mencoba untuk merombak menu yang disajikan. Menu baru dirancang untuk menarik namun tetap mengutamakan nilai gizi. Salad buah segar dan salad sayur menjadi andalan serta juga buah potong yang berada di kulkas. Isi dari kulkas berbagai minuman jus dan susu diisi menggantikan minuman yang kurang sehat dan jajanan yang kurang sehat secara perlahan.
Untuk meningkatkan kesadaran, ia menyebarkan secara peer to peer dan saat latihan PMR yang memperlihatkan perbedaan sebelum dan sesudah mengadopsi pola makan sehat, khususnya terkait dengan kesehatan kulit. Kisah nyata dari beberapa siswa yang mengalami perubahan positif pada kulit mereka setelah mengubah diet mereka menjadi bukti yang tidak terbantahkan.
Kantin sehat tersebut bukan hanya mengubah cara siswa memandang makanan sehat, tapi juga membuka mata mereka akan pentingnya perawatan dari dalam. Lintang merasa bangga melihat perubahan yang terjadi. Siswa yang dulunya sering mengeluh tentang masalah kulit, kini tampil lebih percaya diri dengan kulit yang lebih bersih dan sehat. Perubahan ini disambut baik oleh hampir seluruh siswa dan guru, meskipun ada beberapa yang masih mengidamkan snack lama mereka, walau program ini terhenti pada suatu waktu karena mengalami kerugian karena siswa masih kurang aware akan makanan yang sehat dan memilih makan makanan yang tidak sehat, goreng-gorengan dan makanan mengandung gula dan garam berlebih.
Perubahan memang tidak selalu mudah, tapi membuktikan bahwa dengan niat yang kuat dan tindakan yang konsisten, setiap langkah kecil dapat berujung pada perubahan yang besar. Inisiatif membuka jalan bagi generasi yang lebih sehat, dan lebih sadar akan pentingnya asupan nutrisi bagi kesehatan umum dan khususnya kesehatan kulit.