Saya Mengalami Sendiri, Bagaimana Rasanya Sakit Ginjal Diumur Yang Masih Belia. Di Kala Itu, Perubahan Badan Yang Tidak Wajar Terjadi Pada Diriku. Tubuhku Menjadi Gemuk Dan Mengalami Panas Tinggi Sehingga Menjadi Perhatian Ibuku.
Dokter Langganan Ibuku Menjadi Tujuan Utama Untuk Memeriksakan Aku. Beberapa Tes Kesehatan Pun Dilakukan, Seperti Tes Urin Dan Tes Darah. Kami Menunggu Hasil Itu Keluar, Dan Setelahnya Kami Disarankan Untuk Ke Dokter Anak Yang Ada Di Rumah Sakit. Opname Adalah Jalan Keluar Agar Aku Dirawat Intensif Dan Dokter Bisa Memantau Perkembangan Tubuhku. Ada Beberapa Tindakan Yang Dilakukan Selama Aku Di Rumah Sakit. Mulai Dari Cek Urin, Cek Darah, Usg, Dan Rontgen. Semua Itu Dilakukan Agar Dokter Mengetahui Jenis Penyakitku, Karena Ketika Dilakukan Pemeriksaan Tercatat Tensi Darahku Mencapai 180. Anehnya, Aku Tidak Merasa Pusing Sama Sekali Saat Itu, Sehingga Dokter Memutuskan Aku Benar-Benar Harus Dirawat Secara Intensif.
Konsumsi Makanan Dan Minuman Tidak Sehat Seperti Pop Mie, Fanta, Dan Chiki-Lah Yang Menjadi Penyebab Penyakitku. Aku Mengonsumsi Makanan Dan Minuman Tersebut Secara Terus-Menerus, Karena Saat Itu Orang Tuaku Sibuk Merintis Usaha Di Pasar Sehingga Mereka Tidak Memperhatikan Apa Yang Aku Konsumsi Setiap Hari. Bahkan, Nasi Dan Air Putih Pun Jarang Masuk Ke Tubuhku Yang Sangat Belia Itu, Sehingga Aku Merasa Bebas Mengonsumsi Apa Yang Aku Mau Dan Suka. Dari Situ Lah Awal Penyebab Penyakitku Setelah Aku Dinyatakan Sakit Ginjal.
Selama Tiga Tahun, Obat Adalah Teman Setiaku Yang Menemani Proses Kesembuhanku. Dalam Jangka Waktu Tersebut, Semua Konsumsi Dan Pola Makanku Bahkan Keluargaku Berubah Total Selama Mengalami Rawat Jalan. Dulu, Sarapan Tidak Menjadi Prioritsas Utama Dalam Keluarga. Sekarang, Sarapan Adalah Hal Wajib Yang Harus Dilakukan. Sebelumnya, Air Putih Yang Dulu Diminum Saat Kami Merasa Haus Saja, Sekarang Wajib Diminum Dengan Takaran 2 Liter Per Hari.
Setelah Kejadian Itu, Ibu Selalu Membawakanku Bekal Makanan Yang Sehat Setiap Pergi Ke Sekolah. Awalnya, Aku Merasa Aneh Ketika Harus Makan Makanan Yang Garam, Gula Dan Micinnya Sangat Sedikit. Tetapi Ketika Itu Kulakukan Setiap Hari, Rasa Aneh Itu Perlahan Berubah Menjadi Rasa Suka. Aku Merasa Tubuhku Mulai Membaik Dan Kembali Sehat Setelah Mengonsumsi Makanan Sehat.
Kelas 6 SD Adalah Masa Paling Membahagiakan, Karena Waktu Itu Aku Dinyatakan Berhenti Untuk Mengonsumsi Dan Melepaskan Obat Yang Sudah Menemaniku Selama Tiga Tahun. Tetapi Pola Makan Dan Makanan Yang Masuk Di Tubuhku Harus Tetap Dijaga. Setiap Tiga Bulan Sekali , Aku Tetap Harus Melakukan Cek Kesehatan Ke Dokter Pribadiku.
Peristiwa Dan Kisah Yang Aku Alami Membuat Aku Dan Keluargaku Sadar Akan Pentingnya Menjaga Pola Makan Dan Makanan Yang Masuk Ke Dalam Tubuh. Makanan Menjadi Hal Utama Dalam Kesehatan Yang Harus Diterapkan Sejak Dini. Dan Perhatian Orang Tua Sangatlah Penting Untuk Mengetahui Makanan Yang Dikonsumsi Anaknya.