Yakin Masih Mau Mementingkan Kelezatan Dibandingkan Kesehatan?

kesehatan

Banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih belum memahami arti dari hidup sehat. Sebagian mungkin mengerti akan hal itu, tetapi yang menjadi acuan kita adalah ‘mereka yang belum mengerti bagaimana caranya hidup sehat‘.

Masyarakat Indonesia bersifat beragam, ada yang hidup di desa terpencil yang memang mungkin minim terhadap kesehatan. Mereka juga mungkin hanya memikirkan apa yang akan mereka konsumsi tanpa mereka pikir kandungan di dalam apa yang mereka konsumsi tersebut. Dari hal inilah yang membuat diri saya sendiri sadar dan harus bertindak untuk mereka dan sedikit mengedukasikan tentang kesehatan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.

Sehingga saya memiliki ide pada kompetisi Ide Nyata Aksi Remaja. Salah satu idenya menyasar lingkungan sekolah yang terlihat banyak sekali warga sekolah yang tak peduli terhadap gizi. Saya lakukan ide tersebut lewat edukasi kesehatan.

Tidak hanya anak-anak, remaja, dan dewasa, tetapi yang lebih tua dari kita masih banyak yang belum memahami takaran kandungan dalam sehari untuk dapat dan layak di konsumsi. Hal ini perlu disadarkan dan hal ini menjadi penyebab mereka berlebihan dalam mengkonsumsi sesuatu sehingga asal dalam memilih. Mungkin dari tindakan kecil saya terhadap mereka akan berdampak baik pada mereka yang ingin mengetahui lebih dalam maksud dari tujuan hidup sehat ini.

Secara kesadaran, sedikit masyarakat Indonesia yang peduli terhadap dirinya dari suatu hal yang dikonsumsi. Yang menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia adalah “hanya mementingkan kelezatan makanan ataupun minuman itu saja namun tidak memikirkan kesehatan mereka“.

Mereka hanya mengkonsumsi saja tanpa tahu kandungan di dalamnya. Mayoritas masyarakat Indonesia juga sudah sering menyukai dan bahkan mengelola makanan cepat saji dimana makanan inilah menjadi akibat atau dampak buruk bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Dalam hal ini, perlunya kita mengetahui dan memahami kandungan dalam suatu makanan dan minuman dengan takaran dalam kandungan tersebut.

Memang tidak mudah untuk menjalankan suatu proses, tetapi dari proses itulah akan menghasilkan hal yang baik untuk berdampak pada kita juga.

Pada kesempatan lalu, saya mengikuti sebuah kompetisi “Ide Nyata Aksi Remaja” dari Youth  Nutritiative yang bekerjasama dengan Rise Foundation, Global Alliance For Improved Nutrition (GAIN), Health Heroes, Kementrian Kesehatan, dan didanai oleh Foundation Botnar.

Dimana dalam kegiatan ini saya melibatkan warga sekolah dengan tujuan membangun kesadaran mereka akan pentingnya gizi dalam mengelola suatu pangan. Dibantu oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Ahli Gizi dalam upaya menyadarkan warga sekolah lewat edukasi yang disampaikan.

Tidak hanya mereka yang terpengaruh akan hal gizi ini, tetapi berdampak pada saya. Sayapun sadar dan terpengaruh untuk memulai hidup yang sehat. Saya mengajak warga sekolah saya untuk membiasakan hidup sehat mulai dari memperhatikan apa yang akan mereka konsumsi.

Lewat kegiatan dari kompetisi yang didukung oleh Rise Foundation, Global Alliance For Improved Nutrition (GAIN), Health Heroes, Kementrian Kesehatan, dan Foundation Botnar dalam menyebarluaskan pentingnya gizi seimbang untuk tubuh, maka dapat meningkatkan rasa kesadaran masyarakat Indonesia yang tinggi.

Dari kompetisi ini saya berhasil merealisasikan ide saya dalam bentuk Kantin Sehat dalam lingkungan sekolah. Dengan adanya Kantin Sehat ini saya dapat lebih cepat meningkatkan kesadaran mereka dan dapat mengajak teman remaja mengenai gizi seimbang sehingga warga sekolah mulai mengkontrol yang dikonsumsi.

Saya mengubah kantin sekolah mulai dari makanan, minuman, dan jajanan-jajanan kecil yang awalnya belum terbilang sehat menjadi lebih sehat. Kegiatan yang saya lakukan mungkin terdengar sederhana tetapi para pedagang kantin dan sekolah mulai terbantu dengan ide ini.

Dalam kegiatan ini, saya berusaha mengurangi takaran dalam makanan cepat saji dengan membatasi Gula, Garam, Lemak (GGL) dan kandungannya seperti makanan bakso, soto, nasi goreng, dan lainnya. Selain itu, saya juga memperingatkan pada penjual atau pedagang yang menggunakan bahan-bahan bekas seperti minyak berulang kali pakai, es batu yang terbuat dari air mentah, untuk tidak mengolah makanan ataupun minuman seperti itu melalui edukasi.

Terdapat banyak spanduk, banner, ataupun poster yang saya letakkan disekitar kantin sebagai upaya untuk memperkuat warga sekolah menuju hidup sehat. Tujuannya adalah agar warga sekolah tetap teredukasi dengan adanya spanduk, banner, dan poster.

Tidak hanya itu saja, saya juga mengajak warga sekolah menggunakan sebuah aplikasi Health Heroes Nutrihunt untuk scan barcode kemasan pada jajanan yang mereka beli berbentuk kemasan. Aplikasi Nutrihunt adalah aplikasi yang berguna untuk scanning produk makanan. Siswa dapat melakukan scan produk kemasan pangan komersial untuk mengetahui apakah produk tersebut baik untuk kesehatan.

Tujuannya dari challenge aplikasi Nutrihunt adalah membangun kesadaran dari hal kecil agar mereka mengetahui sebuah informasi nilai gizi. Hal ini justru mempermudah kita untuk sadar dan peduli terhadap apa yang sedang kita konsumsi dengan memperhatikan kesehatan tubuh kita sendiri.

Mereka juga dianjurkan untuk memilih makanan atau minuman kemasan yang memiliki Logo Pilihan Lebih Sehat dari BPOM yang telah diresmikan agar membantu kita menjadi masyarakat yang cerdas dan bijak dalam mengelola suatu makanan atau minuman.

Kegiatan ini tidak hanya sementara saja, tetapi saya menetapkan kebiasaan ini dengan bersama-sama mengajak satu sekolah saya yang didukung oleh Kepala Yayasan dan Kepala SMP-SMK sekolah saya demi meningkatkan kesadaran bermanfaat bagi warga sekolah serta menambahkan edukasi kepada para penjual makanan ataupun minuman cepat saji di sekolah saya.

Selain itu, banyak sekali masyarakat Indonesia yang menderita penyakit akibat salah memilih makanan dan minuman. Contohnya adalah penyakit diabetes karena banyak mengkonsumsi gula yang tidak beraturan, penyakit lambung karena faktor kebiasaan pola makan dan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung Gula, Garam, Lemak (GGL) secara berlebihan, bahkan penyakit obesitas.

Peran kita sebagai remaja adalah mengedukasi masyarakat sekitar mengenai gizi dan label pangan. Jika bukan kita, maka siapa lagi?

Oleh sebab itu, marilah sama-sama menjadi remaja yang sehat, menjadi remaja yang peduli, dan menjadi remaja pahlawan gizi demi mewujudkan generasi Indonesia yang sehat untuk menjaga kesehatan dengan motto hidup sehat dengan gizi seimbang.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Picture of Zeehan Khai

Zeehan Khai

16

Bergabung

100.000

Tujuan Berikutnya

Ikuti Kampanye Ini

Form 1

Mereka yang Sudah Bergabung

Iklan Sponsor

Artikel Populer

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »