Tertarik Jadi Petani Muda ala Gen Z Di Tengah Krisis Negara?

Kamu tertarik menjadi Petani Muda? Di zaman sekarang ini, mungkin sebagian besar anak muda enggan untuk menjadi Petani Muda. Banyak anak muda yang cenderung ingin mendapatkan penghasilan dengan sistem kerja dari rumah atau kerja dari kafe. Betul tidak? Pekerjaan yang digandrungi anak muda pun menggunakan sistem teknologi yang canggih seperti Digital Marketing, Information Technology, Virtual Assistant, Product Management dan lain sebagainya.

Pernahkah kamu membayangkan dirimu berada di sawah untuk bekerja menggarap tanah dan berada di bawah terik matahari? Mungkin sebagian besar anak muda akan menolak bekerja di tempat tersebut. Selain karena masalah tempat, banyak anak muda juga belum mempunyai skill yang mumpuni di Bidang Pertanian untuk mengelola sawah apalagi jika anak muda diminta untuk menggarap sawah dengan tanah yang cukup luas.

Banyak anak muda merasa bahwa profesi petani justru tidak menguntungkan, tidak menjanjikan dan terkesan bukan pekerjaan masa kini. Hal ini karena profesi petani ini belum mendapatkan respons positif dari kalangan pemerintah. Jikalau ada anak muda yang ingin terjun di Bidang Pertanian, mungkin anak muda tersebut mempunyai semangat yang lebih mumpuni dalam memajukan pertanian Indonesia dan memiliki minat di bidang Pertanian.

Ditambah lagi dengan adanya berita Impor beras yang dilakukan Pemerintah Indonesia ke negara lain. Dilansir dari Bisnis.com, Pihak Bulog mengatakan bahwa jumlah impor beras yang masuk ke Indonesia per pertengahan Desember 2024 sebesar 700.000 ton. Angka itu sangat fantastis bukan? Padahal pertanian adalah salah satu sektor nonmigas yang paling membantu perekonomian Indonesia dan luas lahan di Indonesia juga cenderung luas tetapi lahan tersebut sudah terisi untuk sektor bisnis.

Keterbatasan lahan yang ada di Jakarta pun untuk mengelola sawah juga sangat terbatas bahkan hampir tidak ada. Jakarta sudah dipenuhi dengan perumahan, pusat perbelanjaan, pertokoan, lahan rekreasi, tempat nongkrong (kafe), dan lain sebagainya. Lahan di Jakarta yang digunakan untuk taman hijau pun juga terbatas. Lalu jika anak muda menjadi Petani, mereka harus bekerja di lahan yang seperti apa dan di daerah mana agar bisa menampung banyak anak muda untuk menjadi Petani Muda?

Untuk menjawab keresahan tersebut, hal itu diperlukan sebuah semangat kolaborasi antara Pemerintah Indonesia di Bawah Kementerian Pertanian dan Para Anak Muda Indonesia. Semangat kolaborasi antara pemerintah dan anak muda diciptakan untuk meningkatkan produktivitas para petani dan mampu memajukan pertanian di Indonesia. Pertanian adalah hal terpenting dalam hidup manusia karena pertanian mampu menghasilkan dan memenuhi kebutuhan pangan manusia selama manusia berada di dunia ini.

Mengingat jumlah angka Impor di Bidang Pertanian semakin meningkat, kamu tidak ingin kan Indonesia terus mengalami defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di kemudian hari bukan? Apalagi Pertanian adalah sektor paling membantu perekonomian Indonesia. Apakah kamu tidak mau terlibat dalam memajukan perekonomian negara sendiri gais?

Hal itulah pentingnya dengan adanya penggerak sektor pertanian dari anak muda Indonesia. Anak muda juga harus memahami pentingnya sektor pertanian bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Anak muda juga harus memahami bahwa sektor pertanian juga merupakan salah satu langkah untuk melestarikan kebudayaan dan pangan lokal agar terhindar dari jumlah impor di sektor pertanian yang terus-menerus meningkat dan berakibat pada Keuangan Negara semakin memburuk di masa mendatang.

Selain itu, anak muda juga harus paham pentingnya menerapkan Pertanian Lestari demi menjaga lingkungan sekitar tetap sehat dan efisien dalam penggunaannya. Konsep Pertanian Lestari ini sangat bermanfaat sebagai pemberdayaan petani. Petani tidak memerlukan alat pertanian canggih nan mahal, bisa menurunkan biaya produksi pertanian yang akan berdampak pada harga dari hasil pertaniannya, dan mampu menjaga panen tetap aman di tengah perubahan iklim.

Dengan adanya lowongan kerja dari Kementerian Pertanian (Kementan) di era Pemerintahan Baru (Petani Milenial digaji Rp 10 Juta), pemerintah mampu mengajak anak muda untuk berkolaborasi dalam memajukan pertanian Indonesia. Anak muda mampu mengampanyekan suara petani dan pertanian ke Masyarakat luas melalui gadget dan media sosial nya. Dengan anak muda mampu memahami penting nya sektor Pertanian, hal itu akan memudahkan pemerintah dalam mengampanyekan dan menginformasikan nya tentang betapa penting sektor pertanian bagi kehidupan sekitar dan perekenomian negara ke masyarakat luas.

Walau tantangan tersebut berat, semangat kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Anak muda diharapkan tetap berkobar.

  • Pemerintah diharapkan juga mampu memberikan dukungan kepada anak muda yang memiliki minat di Bidang Pertanian atau membantu perekonomian negara melalui pertanian dalam hal pendanaan atau kompetensi di Bidang Pertanian. Mengingat, tidak semua anak muda memiliki kompetensi di Bidang Pertanian karena adanya latar belakang Pendidikan yang berbeda (tidak mengambil jurusan terkait Pertanian). Hal ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pertanian Indonesia.
  • Petani muda diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian untuk menekan jumlah impor yang saat ini melanda Indonesia semakin meningkat.

 

Sumber:

https://ekonomi.bisnis.com/read/20241106/12/1813639/bulog-ungkap-700000-ton-beras-impor-masuk-ri-desember-2024https://healtheroes.id/inovasi-pertanian-lestari/

https://www.liputan6.com/bisnis/read/5803635/kementan-buka-lowongan-petani-milenial-2024-gaji-rp-10-juta-per-bulan-daftar-di-link-ini

https://healtheroes.id/inovasi-pertanian-lestari/

 

Lomba #RuangKata #PetaniMuda #GenZ

Facebook
Twitter
LinkedIn
Picture of hikmayahnofiati7

hikmayahnofiati7

191

Bergabung

100.000

Tujuan Berikutnya

Ikuti Kampanye Ini

Form 1

Mereka yang Sudah Bergabung

Iklan Sponsor

Artikel Populer

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »