Detoks Media Sosial: Tetap Waras Di Dunia Yang Tak Terbatas

detoks media sosial

Apakah jari-jarimu sudah hafal letak media sosial di handphone mu? Apakah ketika bosan kamu langsung membuka media sosial? Apakah kamu merasa punya banyak teman di media sosial, tetapi tetap merasa sendiri di dunia nyata?

Pertanyaan di atas hanyalah pertanyaan awalan untuk memastikan kamu masih tetap waras dalam bermedia sosial. Jika pertanyaan di atas jawabannya adalah “iya”. Kamu perlu merefleksikan diri dan memikirkan kembali apa tujuan kamu bermedia sosial. 

Media Sosial

Media sosial telah menjadi bagian penting dan sulit tergantikan dalam kehidupan manusia, terutama bagi kita remaja di Indonesia. Rasanya tidak mungkin jika kamu tidak memiliki media sosial di gadget yang sedang kamu pegang sekarang. Menurut data dari We Are Social dan Hootsuite, 68,9% penduduk di Indonesia menggunakan media sosial dan jumlah pengguna aktif meningkat sebesar 12,6% pada tahun 2023 ini. Dengan pengguna yang sebanyak ini, apakah kita sudah menggunakan media sosial dengan seharusnya?

Media sosial hanyalah alat, bagaimana ia digunakan tergantung penggunanya. Media sosial memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita, seperti akses hiburan, komunikasi, informasi, dan juga pendidikan. Namun, media sosial juga dapat menimbulkan dampak buruk, seperti kecanduan atau adiksi, gangguan kesehatan mental, stres, kelelahan, dan misinformasi. Dampak buruk ini bisa terlihat dari beberapa ciri, seperti mengecek media sosial terus menerus dalam waktu singkat, takut ketinggalan informasi atau FOMO (Fear of Missing Out), merasa tidak produktif akibat distraksi media sosial, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Dampak buruk ini jika terus-menerus dibiarkan tentu dapat menimbulkan hal yang lebih buruk lagi. Maka dari itu, hendaklah kita membatasi penggunaan media sosial dan menggunakannya secara bijak. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah Detoks Media Sosial.

Detoks Media Sosial

Detoks media sosial atau disebut juga sebagai puasa media sosial adalah kegiatan untuk mengurangi dan membatasi penggunaan media sosial dalam periode tertentu. Detoks media sosial bukan berarti berhenti total menggunakan media sosial, tetapi membatasi dan lebih bijak dalam penggunaannya.

Selain terhindar dari dampak buruk media sosial. Kegiatan ini juga bertujuan agar seseorang dapat: 1) lebih fokus pada tujuan hidup dan dalam mengerjakan sesuatu, 2) meningkatkan produktivitas, 3) meningkatkan kualitas tidur, 4) meningkatkan kesadaran atau mindfulness terhadap sekitar, 5) mengurangi kecemasan, 6) lebih peduli dengan diri sendiri dan lebih percaya diri, 7) membangun kehidupan yang lebih nyata, dan 8) melakukan aktivitas yang lebih bermakna (olahraga, ngobrol sama teman, belajar, dan lainnya). 

Cara Melakukan

  1. Tentukan tujuan penggunaan media sosial. Dengan menentukan tujuan, kamu bisa lebih mengontrol media sosial mana yang benar-benar dibutuhkan dan kamu dapat menghapus yang tidak dibutuhkan.
  2. Gunakan Pengigat Screen Time. Dengan melakukan ini, kamu dapat membatasi penggunaan media sosial agar tidak terlena dan akhirnya lupa waktu.
  3. Matikan notifikasi media sosial. Hal ini bertujuan agar kamu tidak mudah terdistraksi atau terganggu sehingga bisa lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu.
  4. Pindahkan aplikasi media sosial ke dalam folder (tidak di layar utama). Hal ini memungkinkan tidak adanya dorongan untuk membuka media sosial akibat aksesnya yang cukup sulit. Agar lebih maksimal, kamu juga bisa memberikan sandi ketika hendak masuk ke media sosial.
  5. Mengganti warna layar handphone menjadi hitam putih. Ini memungkinkan kamu untuk tidak berlama-lama bermain media sosial. Hal ini bisa terjadi karena kamu akan tidak nyaman dan cepat merasa bosan.
  6. Lakukan kegiatan yang lebih bermakna. Ketika bosan, jangan buka media sosial. Cobalah mengalihkan kebosanan itu dengan melakukan kegiatan lainnya, seperti membaca buku dan olahraga.

Jika merasa cara di atas sulit dilakukan atau tidak memiliki pengaruh yang berarti, mungkin kamu harus melakukan detoks media sosial yang lebih ekstrim. Hal ini dapat kamu lakukan dengan tidak menggunakan media sosial sama sekali dalam kurun waktu tertentu atau beralih sementara menggunakan handphone lama yang tidak menyediakan media sosial.

Sudah ada beberapa orang yang melakukan detoks media sosial, baik itu orang di sekelilingku ataupun influencer-influencer. Semoga salah satunya adalah kamu. Dukung campaign ini dan sebarkan informasinya untuk kehidupan yang lebih baik. Terima kasih.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Picture of Fajri Nurhakim

Fajri Nurhakim

16

Bergabung

100.000

Tujuan Berikutnya

Ikuti Kampanye Ini

Form 1

Mereka yang Sudah Bergabung

Iklan Sponsor

Artikel Populer

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »