Enggak perlu data statistik di sini. Cukup kita bayangkan saja. Mengimpor buah atau daging beku dari benua seberang pastinya meninggalkan jejak karbon yang sangat jauh lebih banyak dibanding dengan membeli buah atau daging panenan kota sebelah.
Lho, bukankah bahan bakar kapal yang sedemiian banyak itu jika dibagi dengan per kilogran angkutan yang dimuat maka jatuhnya akan sedikit sekali jejak karbon per kapitanya? Maka kita juga bisa mengkalkulasi emisi per kapita jika makanan dari sebelah itu diangkut dengan moda transportasi yang efisien dan hemat energi juga.
Selain jejak karbon, yang terpenting lagi adalah perjalanan laut berhari-hari makanan-makanan itu tentu akan membuat mereka -meski dibekukan- tidak akan sesegar buah, sayur,daging, ikan, atau susu hasil panen dari sekitar kita. Apalagi seperti komoditas yang dijual di pasar tradisional, yang kebanyakan mereka dijual tanpa dibekukan.
Gizi atau nutrisi adalah kebutuhan mutlak manusia dalam bertahan hidup. Tuhan telah melimpahkan beragam jenis makanan, baik nabati maupun hewani, yang sangat mencukupi dan melengkapi kebutuhan gizi kita. Dan makanan terbaik itu berasal dari sekitar kita, karena mereka itu sesuai dengan karakter kebutuhan tubuh kita.