Ilustrasi Poster oleh: Rayna Alma
Hai Hai! Halo teman-teman! Kembali lagi bersama aku, Rayna, dan aku mengikuti lomba Desain Health Heroes dengan tema “Cerita Gizi di sekitarmu.”
Nah, Kali ini aku akan menceritakan sedikit tentang pengalaman keluargaku menghadapi adikku (saat itu masih duduk dibangku kelas 6 SD) yang memiliki masalah seperti anak kecil kebanyakan, yaitu hanya mau makan makanan pokok nasi dan lauk pauk. Selain dari itu adalah BIG NO! Yap, bayangkan saja betapa menyebalkannya dia yang sama sekali tidak ingin makan sayur-sayuran hijau. Sebut saja: Sayur Sop, Kulupan, Jamur Bayam, dll. Dia sama sekali tidak mau. Bahkan ketika sayuran sudah ada di dalam piringnya, dia akan segera menyingkirkannya.
Sampai-sampai di satu titik adikku harus dipaksa ayah dan ibu hanya untuk makan sayur. Tentu saja. Kalau tidak begitu, kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuhnya tidak akan bisa terpenuhi. Sama halnya seperti aku yang makan Tang0 hampir setiap hari sebagai pengganti nasi (Opini remaja “Lika Liku Makan Tang0” ditulis juga olehku), adikku juga melakukan hal yang serupa. Alhasil, kalian tahu yang terjadi berikutnya. daya tahan tubuhnya menjadi lemah dan mudah sekali baginya untuk terserang penyakit. Keluhan umum yang dialami adikku adalah sakit kepala dan lemas.
Beberapa saat pun berlalu. Belajar dari masa sakitnya, adikku sekarang belajar untuk mengonsumsi sayur-sayuran walau prosesnya terbilang lambat. Tapi tak apa. Yang penting adalah adikku membuat kemajuan dengan mulai mengerti pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, salah satunya sayur.
Begitulah Poster ini menceritakan pengalaman keluargaku. Dari Poster ini, aku ingin menunjukkan kepada khalayak umum bahwa peran keluarga sangat penting dalam membangun kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang baik.
Dari pengalaman ini, aku berharap semua orang sadar, bahwa kita benar-benar harus memperhatikan kandungan gizi setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi. Dan peran keluarga sangatlah besar akan hal ini. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama. Semua yang kita pelajari dan yang menjadi kebiasaan kita, semuanya berawal dari keluarga, termasuk salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi. Maka dari itu perlu adanya kebiasaan yang baik.
Peran keluarga menjadi penentu kesuksesan seorang anak di masa depan. Jika kebutuhan gizi seorang anak terpenuhi, tentu saja anak akan bertumbuh menjadi pribadi yang sehat, baik secara jasmani maupun rohani. Dan bila sudah demikian, akan mudah bagi anak untuk dapat meraih cita-cita.
Lihat? Sebenarnya makna dalam poster ini luas. Tidak hanya fakta bahwa kebutuhan gizi harus terpenuhi, tapi juga keterikatan dalam keluarga, menciptakan sportivitas antara orang tua dan anak, akan menjadi faktor pendorong keberhasilan anak nantinya. Coba saja kalau antar anggota keluarga tidak sportif? Kebutuhan gizi sama-sama tidak terpenuhi? Tentu saja semuanya akan menjadi sulit.
Maka dari itu, YUK! Mari kita pastikan keluarga kita mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang!
Sekian dariku, Sampai Jumpa lagi, dan semangat terus pejuang gizi!
